12

283 19 4
                                    

Di depan pertokoan Shibuya, berdiri tiga orang dengan emosi yang berbeda-beda;
Tappei, berwajah super keruh. Keningnya terlipat dalam dengan alis menekuk.
Miiko, memejamkan mata erat seraya menangkupkan dua tangan di atas kepala. Meminta maaf karena merubah 'sedikit' rencana Mereka di hari libur.
Shouma, si cowok menyebalkan ーbagi Tappei, dengan pongah berdiri di belakang Miiko tanpa merasa bersalah.

Oke, sebenarnya ada tiga orang lagi di dekat mereka. Tapi, biarkan pemeran tambahan berada di tempatnya.

"Tugas OSIS menyuruhku membeli peralatan dekor berdua bersama Miiko," kata Shouma.

"Kami berlima harus melengkapi perlengkapan untuk persiapan minggu depan," jelas Miiko memperbaiki, tidak ingin memperkeruh mood pacarnya yang terlihat jengkel luar biasa.

Tappei berdecak.

Miiko tersenyum kecut. Ia merasa sangat bersalah. Masih dengan nada memohon, gadis itu menarik kain baju lengan Tappei, "Aku janji setelah ini, Kita langsung ke bioskop. Masih ada waktu dua jam lagi, kan?"

Tappei berdecak sekali lagi, kali ini lebih keras.
Rencana awal kencan mereka dua jam sebelum film dimulai itu kan jalan santai. Mampir ke toko aksesoris, kafe atau pet shop.

"Tappei..,"

"Sudahlah Miiko, biarkan saja Dia menunggu di sini. Ayo kita jalan-..,"

Shouma yang hendak menarik Miiko berhenti ketika tangan Tappei dengan sigap menggenggam lebih dulu.
"Aku ikut. Ke Toko buku, kan? Lebih banyak orang membantu lebih cepat Kalian selesai!"

Tanpa menunggu, Tappei menarik Miiko melangkah ke arah Toko tujuan. Meninggalkan gerutuan Shouma yang segera mengikuti di belakang bersama tiga orang lainnya.

.

.

.

"Pita merah dan putih masing-masing sepuluh gulung. Cukup kan, ya?" Miiko melihat satu kantong kertas berisi gulungan pita satin berwarna.

Ia melirik kertas daftar belanja yang dipegang oleh Yae, teman satu angkatannya di OSIS.
"Kertas krep warna-warni, karton tebal besar lima lembar, kain polos dua meter, spidol kain, cutter, gunting besar,"
Sementara ia dan lainnya mengecek, Yae mencoret barang-barang yang disebutkan.

"Cat airnya cukup segini?" Shouma menunjuk botol-botol kecil berisi cat di kantong yang lain.

Yae mengangguk, "Iya. Kita nanti dapat bantuan juga dari anak-anak ekskul Seni Lukis, kok,"

"Oke, berarti sudah semua ya,"

Miiko melihat jam di ponsel, masih ada waktu setengah jam lebih sebelum film dimulai. Miiko ingin menghela nafas lega, tapi kemudian menjadi bingung ketika memikirkan Ia harus membantu membawa semua perlengkapan ini.

"Kalau begitu, Kami pulang duluan, ya!"

"Datte, kaimono wa-...," (Eh, tapi belanjaannya..?)

Yae yang paham menolak, "Daijobu yo! (Tidak masalah, kok!), Kami berempat bisa membawa semua ini, Miiko lanjutkan saja kencannya!"

Miiko bersemu merah. Tapi Shouma ganti yang cemberut.

"Hey, bantu sampai selesai do-.. umph!"

Yae membekap mulut adik kelasnya, "Sudahhhh... ayo kita pulang!"

"Umph! Umph!"

Yae tak membiarkan omelan Shouma terdengar, menarik kaus cowok itu seraya mengambil satu kantong di tangan kiri.
Ia menoleh ke arah Tappei, "Kami pulang duluan ya. Maaf Eguchi-kun, Silahkan nikmati kencannya,"

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Oct 21, 2023 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

Kocchimuite, Love!Où les histoires vivent. Découvrez maintenant