2

1.7K 127 50
                                    

Miiko merapihkan rompi seragamnya yang berwana cokelat muda. Ia tidak habis pikir, bisa-bisanya dirinya gugup hanya karena berangkat ke sekolah. Entah sudah berapa menit ia lewatkan hanya dengan berdiri cemas di depan gerbang. Sapaan teman-teman yang dikenalnya terasa lalu lalang di telinga. Duh, jangan sampai hanya karena ini, ia bakal mengurungkan niatnya untuk kembali bertemu Tappei.

Satu langkah kaku baru saja diambilnya ketika sebuah seruan menyapanya, "Miiko, ohayou !"

"Mari-chan..."

"Kau ngapain sih?" Mari bertanya seraya menertawakannya.

"Ya ampun... pita seragammu berantakan tuh," katanya lagi lalu segera membantu merapihkan pita merah tersebut. Dalam hatinya, Mari jadi bertanya-tanya, tidak biasanya Miiko seperti ini pasti ada masalah entah dengan siapa! Pikirnya dalam hati dengan yakin.

"Hairou!" (Yuk, masuk!) Ajak Mari. Miiko sebenarnya belum siap, tapi Mari sudah mendorong punggungnya, terus seperti itu sampai mereka sampai di genkan tempat loker.

"Shimura, Yamada, OHAYOU!"

Ada Kenta yang melambaikan tangan dengan wajah tersenyum lima jari. Tappei di sampingnya hanya melirik dan mengangguk sekilas. Miiko mendadak sakit perut, ia langsung menunduk menutupi rona wajahnya sementara Mari membalas salam Kenta.

"Whoaaa Kenta! Rabureetaa o moratta no?" (Dapat surat cinta ya?)
Mari mengintip isi loker Kenta, ada satu amplop warna pink cerah di sana. Miiko hanya melirik sekilas dan menghampiri lokernya sendiri. Kenta memang salah satu cowok populer di sekolah mereka.

"Mau kau apakan?" tanya Mari lagi.

"Apa lagi? Aku kan sudah punya Yukko~" jawabnya bangga. Cowok itu membuka flip ponselnya dan menunjukkan wallpapernya yang sedang berfoto berdua dengan Yukko, foto yang diambil tak lama setelah kencan mereka. Kenta mencium ponselnya, membuat ketiga orang lain yang memperhatikannya sweatdrop bersamaan.

"Coba Yukko bisa satu sekolah dengan kita ya,"

Meskipun saat SMP mereka masih bersama, tapi untuk kali ini Yukko mengikuti saran orang tuanya untuk sekolah di SMA khusus perempuan di prefektur Chiba. Tidak dekat, tapi tidak jauh juga. Walah dihalang dengan jarak, mereka berjanji akan sering ketemu di akhir minggu jika ada waktu.

"Kau harus jaga hati, cowok populer!" Lanjut Mari memperingatkan.

Kenta terkekeh pelan. "Tentu saja! Dan jangan menyebutku seperti itu, Shimura! Predikat seperti itu kan lebih cocok untuk cowok ini!" Kenta menunjuk sahabat di sampingnya.

Tappei yang dari tadi tak memperhatikan sedikit kaget. Ia tanpa sadar sudah membuka kotak lokernya dan ada beberapa surat warna-warni di dalamnya. Ia mengambil sepatunya lalu segera menutup loker cepat hingga menghasilkan suara yang cukup keras. Ia menoleh ke sosok yang sedari tadi menjadi perhatiannya, mendapati Miiko yang segera membuang muka.

"Hari ini kau dapat lebih banyak dari kemarin ya Tappei? Dasar! Kepopuleranmu makin pesat saja!" Goda Kenta sambil menyikut-nyikut lengan Tappei dengan usil.

Mendengar itu kegiatan Miiko mengambil sepatu terhenti. Jadi Tappei sering dapat surat? Kenyataan satu itu membuat Miiko merutuk dalam hati. Gadis itu tentu saja mengakui Tappei itu sudah populer bahkan sejak SD. Tapi, memang semenjak SMP ada perubahan dalam diri cowok itu. Miiko mungkin sudah bangga pada tinggi tubuhnya yang tinggi semampai, tapi untuk Tappei, Tingginya menjulang hingga lebih dari dari 170 senti, Tubuhnya juga tegap dan sedikit berisi karena kegiatan olah raga, suaranya menjadi lebih berat dan wajahnya... dulu Miiko tidak tau harus berkomentar apa, tapi untuk sekarang Miiko akui Tappei pasti mampu membuat enam dari sepuluh perempuan terpesona padanya hanya dengan berdiri diam.

Kocchimuite, Love!Where stories live. Discover now