14 - Leon and Nevan

88 51 23
                                    

The Los Angeles City - 10.11 pm.

Di sebuah ruangan yang bisa di katakan kumuh, rapuh, dan berantakan itu terdapat tiga orang pria berpakaian rapi menggunakan setelah jas berwarna hitam dan ada satu orang pria yang sedang memegang sebuah belati tajam berukuran kecil di tangan kanannya sambil memutar-mutarkan benda tajam itu.

Pria itu bernama Leonard Kao Galtaro kerap di sapa Leon oleh rekan-rekan nya. Ia memiliki tubuh atletis, rahang tegas, rambut pirang, tingginya 176 cm, dan memiliki bola mata biru indah.

Leon melemparkan belati itu ke pojok ruangan, terdengar suaranya begitu nyaring saat benda itu jatuh. Kemudian ia mengambil gelas yang berisi kan Vodka di dalamnya, lalu ia meneguk secara perlahan-lahan.

"Bagaimana apa kalian berhasil?" tanya Leon menyilangkan kaki nya.

Kedua pria yang ada di hadapan Leon pun mengangguk sebagai jawaban, lalu salah satu dari mereka berkata.

"Target sekarang ada di rumah sakit, sesuai permintaan mu tuan!" ucap pria itu.

Leon tersenyum miring, kemudian ia berjalan menuju jendela yang ada di hadapan nya.

"Ini masih permulaan Jay, tunggu rencana ku selanjutnya!" Leon meneguk minuman nya.

Leon membalikkan badan nya dan menatap kedua pria yang tengah berdiri menatap ke arahnya.

"Kalian berdua boleh pergi sekarang!" perintah Leon.

Kedua pria itu hanya mengangguk sebagai jawaban, lalu kedua nya melenggang pergi dari ruangan tersebut.

"Apa pun itu aku akan membuat mu menderita Jay!" Leon tersenyum miring.

---

The Moskow City - 08.11 am.

Kimberly terlihat sedang berusaha untuk membangunkan Vania yang masih tidur terlelap, sudah puluhan bahkan ratusan kali ia mengguncang tubuh temannya itu.

Karena mulai kesal Kimberly keluar dari kamarnya menuju kamar sebelah yakni kamar Queen dan Evelyn ia berharap semoga kedua teman nya ini telah bangun.

Ceklek.

Pintu terbuka dan ia mulai mencari keberadaan Queen dan Evelyn, tiba-tiba saja kedua retina nya menangkap sosok Evelyn yang sedang membangunkan teman tidurnya.

"Eve!" panggil Kimberly

Evelyn menoleh ke sumber suara lalu ia berkata. "Kim, kau sudah bangun rupanya. Dimana Vania?"

Kimberly mendengus sebal lalu ia duduk di sofa yang tersedia. "Vania masih tidur, jujur saja sulit untuk membangunkan nya"

"Queen juga sama" sambung Evelyn menghelan nafas.

"Padahal nanti pukul sembilan kita akan bertemu dengan Bray di caffe dekat hotel ini!" ucap Kimberly membuat Evelyn terkejut mendengarnya.

"Hah? Sekarang?" pekik Evelyn.

Kimberly mengangguk pelan kemudian ia merogoh ponsel nya. "Tadi malam aku sudah menghubungi Bray dia bilang, hari ini pun dia bisa"

"Jadi aku memilih hari ini, selain itu aku juga ingin cepat-cepat kembali ke Los Angeles!" lanjutnya.

Evelyn mengkerutkan dahi nya bingung lalu ia duduk di sampaing Kimberly.

Kimberly Where stories live. Discover now