Hambar - Soogyu

Prolog

Notes: prolog hanya berisi dialog dan diakhiri sedikit narasi. Part selanjutnya berupa narasi dan dialog semestinya.

⭐️

"Pernikahan kalian akan diatur sepenuhnya oleh Mami dan Ibun Soobin. Kamu cuma perlu siap kalau dijemput untuk fitting baju dan cincin."

"Oke, Mami."

.
.
.

"Soobin, jangan lupa jemput calon suamimu di rumahnya nanti sore. Jangan sampai kalian pergi ke tempat pemotretan masing-masing. Apa kata teman-teman Ibun kalau tahu anak dan mantu Ibun terlihat ga akur."

"Iya, Ibun. Soobin mengerti."

.
.
.

"Menurut lo pilih set baju yang ini atau ini? Dua-duanya rekomendasi temen gue."

"Terserah, kamu pilih aja yang nyaman menurut kamu. Kita bakal pakai baju itu di ruang terbuka dan bakal berkeringat. Biasain pakai aku-kamu, jangan lo-gue, gak pantas didengar orang."

"Iyaa-iya. Karena aku yang pilih baju, kamu yang pilih desain cincinnya, ya."

"Hm, nanti biar sekertarisku yang atur."

.
.
.

"Kak Soobin, kamu beneran serius sama pernikahan ini? Kamu gak akan tiba-tiba bawa selingkuhanmu lalu minta cerai, kan? Aku gamau kena skandal konyol. Aku ga masalah nikah sama siapapun atau ga menikah sama sekali. Asal jangan hancurin karirku."

"Aku memang gak percaya adanya 'cinta' pada suatu hubungan, tapi bukan berarti aku menganggap enteng sebuah keluarga, Beomgyu. Kamu jadi pasanganku, itu artinya komitmen aku untuk bangun keluarga sama kamu. Jangan anggap keluarga kita nanti sebagai sesuatu yang bisa kita buang dengan mudah."

"... oke."

.
.
.

Semua terasa mendadak, waktu bergulir begitu cepat tanpa memberi kesempatan keduanya untuk sekedar saling membiasakan atas adanya presensi satu sama lain.

Aliran takdir terus mengalir tanpa adanya tentangan dari kedua insan yang menjalani, atau mungkin memang tidak ada yang harus ditentang. Roda kehidupan bergulir sebagaimana mestinya.

Hubungan tanpa diawali dasar perasaan cinta, mungkin bisa jadi hubungan yang memang ditakdirkan untuk mereka. Tanpa paksaan, tanpa beban, membiarkan mereka saling menerima.

...
(270423)