8

219 30 12
                                    

LIA berjalan lemah keluar dari rumah Jaemin dengan membawa makanan yang awalnya akan ia berikan kepada Jaemin. Lia sebenarnya sudah hampir melupakan keberadaan Winter sebagai istri Jaemin ketika ia menyiapkan makanan untuk Jaemin seperti biasa.

Yeseo yang berjalan di samping sang bunda sempat melirik sekilas sebelum menyoroti makanan yang sedang dipegang oleh bunda. Jujur saja, Yeseo hanyalah seorang anak berusia tujuh tahun yang tidak mengerti dengan jelas percakapan orang dewasa yang seperti memberikan berbagai kiasan. Namun Yeseo cukup mengerti bahwa makanan yang dimasak oleh bunda tidak diterima oleh wanita bernama Tante Winter yang dikatakan istri kepada Ayah Jaemin. Yeseo bahkan sedikit takut dengan tatapan tidak bersahabat dari seorang wanita lain yang ada di rumah Ayah Jaemin. Yeseo tidak tahu siapa. Dan Yeseo juga tahu bahwa bunda sedih karena makanan yang dimasak untuk Ayah Jaemin tidak diterima oleh Tante Winter. Dan Yeseo juga marah kepada siapa saja yang membuat bunda sedih.

🐰❄️

SUNNY secara kebetulan baru saja kembali dari rumah Hyoyeon ketika ia melihat Lia berjalan tak berdaya keluar dari lingkungan rumah Jaemin bersama Yeseo. Ia menyipitkan matanya untuk melihat raut wajah Lia yang terlihat kecewa dan sedih. Pandangannya juga tertuju pada bekas makanan di tangan Lia. Sunny mulai menyimpulkan berbagai hal di kepalanya.

"Sepertinya Dokter Lia baru saja pulang dari rumah Jaemin untuk membagikan makanan. Tapi kenapa Dokter Lia terlihat sangat sedih?"

Pertanyaan pelan pada dirinya sendiri tak kunjung terjawab. Sebaliknya, Sunny memandangi rumah Jaemin dari balik pagar batu bata abu-abu dengan penuh rasa ingin tahu.

🐰❄️

"GILA!" Giselle tampak tidak percaya dengan apa yang baru saja ia ketahui. "Apa kamu sudah tahu kalau Lia adalah tetangga Jaemin? Dan kenapa anak Lia memanggil Jaemin dengan sebutan ayah? Di mana ayah kandungnya?" Giselle tidak tahu persis apa yang sedang terjadi.

"Tapi kalau aku tahu juga apa yang bisa aku lakukan, kak?" Winter masih memikirkan tindakannya menolak makanan Lia tadi. Apakah ia terlalu kasar? Tapi di sisi lain Winter hanya ingin bersikap tegas dalam urusan rumah tangganya. "Kak Lia sudah lama tinggal di sini."

"Apa mungkin selama Lia menghilang, ia tinggal di sini? Jaemin juga tidak pernah memberitahu kami semua tentang keberadaan Lia."

Winter mematikan kompor setelah memastikan masakannya matang. "Kenapa Kak Jaemin harus memberitahu kita kalau ia sendiri tidak mempermasalahkan keberadaan Kak Lia dan juga anak Kak Lia yang memanggilnya ayah."

Giselle masih kesal karena anak Lia yang memanggil Jaemin dengan sebutan ayah. "Ke mana suami Lia pergi?" Giselle malah jadi memikirkan hal yang berkaitan dengan Lia sekarang. "Anak itu anak Lia dan Hyunjin, kan?"

"Bagaimana aku bisa mengetahui soal mereka, kak? Lagipula, aku baru saja tiba di desa ini dan belum bertemu banyak orang." Winter mengambil beberapa piring bersih dari lemari. Tangannya yang lain dengan cepat meraih kain bersih. Winter beranjak ke ruang makan tanpa mempedulikan Giselle yang masih terlihat tidak puas.

Memang, Giselle tahu kalau Winter sekarang hanya pasrah menerima keadaan antaranya dan Jaemin. Giselle tahu tidak ada yang bisa diharapkan Winter saat ini selain penerimaan Jaemin yang tulus terhadap adik iparnya itu. Namun Giselle tidak dapat terima bagaimana Jaemin dengan begitu mudahnya membiarkan anak kandung dari orang yang pernah ia cintai memanggilnya dengan panggilan ayah.

Jaemin dan Lia. Keduanya adalah teman sekelas Giselle saat mereka masih sekolah. Semua orang di sekolah tahu bahwa Jaemin menyukai Lia. Jaemin bahkan pernah menyatakan perasaannya kepada Lia namun ditolak mentah-mentah oleh Lia karena gosip yang beredar bahwa Lia jatuh cinta kepada Hyunjin, anak laki-laki dari kelas sebelah. Bahkan, Lia dan Hyunjin juga digosipkan telah menikah saat masih duduk di bangku kuliah meskipun mereka tidak pernah menerima undangan.

Return To Love✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora