chapter 46.

2.1K 49 4
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ahlan wahsahlan di chapter
46.

•Tandai kalo ada typo (Revisi)

"jadikanlah Al-Qur'an sebagai bacaan yang pertama kalian baca, jika cerita ini membuat kalian lalai akan kewajiban seorang muslim. Maka tinggalkanlah cerita ini..."

{HAPPY READING} 🌹

***

Kini, syakila tengah berada di dapur. Ia sendiri memutuskan untuk memasak sebelum umma aisyah datang menjemputnya untuk berjalan jalan. Saat ia tengah memotong beberapa sayuran terdengar suara ketukan pintu dari luar.

Ia segera bangkit dari duduknya. Lalu, berjalan menuju ruang tengah. Dimana pintu itu berada.

"Assalamualaikum" ujar zahra dan qaila.

Syakila mengeryit heran, mengapa ada suara perenpuan yang berada di ruamhnya? Tanpa pikir panjang, syakila membuka pintu itu.

"Waalaikumsalam" ujarnya seraya membuka pintu. Matanya berbinar kala melihat sosok sahabatnya.

Syakila langsung berlari kepelukan kedua sahabatnya sehingga membuat tubuh qaila dan zahra hampir bercondong ke belakang.

"Astaghfirullah kilaaaa" pekik zahra kala merasakan nafasnya tersenggal.

Syakila melepaskan pelukannya lalu menyengir tanpa dosa.

Zahra memutar bola matanya malas. Lalu ia mengedarkan pandnagannya.
"Suami kamu mana kil?" tanya zahra masih dengan menatapi setiap inci rumah itu.

Qaila hanya menganggukkan kepala mengikuti.

"Gus haikal lagi ke malaysia" ujar syakila tersenyum merekah.

Zahra dan qaila hanya menagngguk paham.

"Jadi, kamu sendiri dong?" tanya qaila menatap syakila.

Syakila mengangguk cepat. "Gimana kalo kalian temenin saya disini? Hmm... Kapan lagi kita bisa main?" ujar syakila.

Zahra dan qaila saling memandnag satu sama lain. Lalu, menatap syakila kembali.
"Gak usah kil... Lagian juga ada Bu nyai aisyah sama ning Azna yang bakal temenin kamu" jawab zahra.

"Iya kil, lagian kita ngapain disini?" ujar qaila.

Syakila menatapnya kecewa. " padahal saya mau kalian yang temenin...." ujar syakila sambil memelas.

"Yah lagian sih kamu, udah tau ada bu nyai malah nyuruh kita yang temenin kamu" ujar qaila. Zahra hanya memgangguk meng-iyakan ucapan qaila.

"Yaudah iya...."

"Nah! Gitu dong" ujar mereka berdua. Setelahnya mereka membantu syakila untuk memasak.

PERJODOHAN GUS HAIKAL DAN SYAKILA Où les histoires vivent. Découvrez maintenant