Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
•*•* PGHDS *•*•
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ahlan wasahlan di chapter 59.
•Revisi setelah tamat.
Di wajibkan votee sebelum membaca. ⚠ stop menjadi pembaca gelap ⚠. ___________
"Nak, dia ibumu, madrasahmu. Jangan pernah kamu menyakiti hatinya, sebab abi tidka pernah melukainya."
Haikal Alsyah Bukhari.
{Happy Reading}
~••• PGHDS •••~
Malam hari tiba, syakila dan gus haikal tengah terjaga dari tidurnya. Setelah gus haikal kembali, zahra memutuskan pamit sebab dirinya di kabari sang bunda bahwa di rumah tengah sepi.
"OaAaaa EaaAa"
"Hei, anak ummi... Udah yah... Cup cup" syakila berusaha menenangkan sang anak. Sedangkan gus haikal, tengah membuat susu formula untuk anaknya.
Padahal, bisa saja syakila memberi asi. Tapi, kata dokter asi syakila hanya keluar sedikit. Jadilah di bantu dengan susu formula.
Gus haikal sudha selesai membuat susu, dirinya mendekat ke arah brankar syakila. "Hei... Anak ganteng, pinter... Nggak boleh nangis" ucap gus haikal ikut menenangkan sang anak.
"Oh... Mau gendong abi yah?" tanya syakila. Lalu, ia menyerahkan anaknya pada suaminya.
Gus haiakl meraihnya, dan benar saja. Bayinya diam setelah di gendong oleh gus haikal.