21

107 17 1
                                    



"Mark.. gawat ini gawat... Pete hamil!!

Prangggg..

Mark begitu sangat terkejut dengan ucapan temannya, hingga ia memecahkan gelas kopi nya.

"Kau pasti berbohong Jane!! Mana mungkin si brengsek itu hamil!!" marah Mark.

Jade adalah teman Mark saat SMA dulu, ia bekerja sebagai dokter anak di rumah sakit yang sama dengan Jeon.

"Aku mendengar nya sendiri! Dokter Jeon atasanku mengatakan bahwa Pete positif hamil"

Wajah Mark memerah, terlihat sangat emosi dan

Brakkk!!!...

prangggg.

Mark membanting keras ponselnya, dan memecahkan kembali gelas.

"Ngak!!! Aku gak bakal biarin si brengsek itu hamil
anak Ae!!...aku akan membunuh bayi itu"

"Kau gila!!! Bagaimana bisa kau membunuh bayi
yang tidak punya salah apapun terhadap mu Mark!" kesal Jade.

Bagaiman pun ia dokter anak, dan ia merasa tidak tega dengan pembunuhan bayi yang tak bersalah.

"Aku tidak peduli! aku akan membayar mu berapapun jumlah yang kau mau asal kau memberikan obat penguguran bayi saat Pete memeriksa kandung nya"

Jade tentu sangat terkejut dengan ucapan teman
nya ini, Jade tidak bisa melakukan itu bisa bisa gelar nya sebagai dokter akan di cabut.

"Tidak aku tidak mau Mark!!! Itu akan merusak
impian ku" tolak Jade.

"Kau tidak mau membantuku Jade?"

"Maaf Mark aku tidak bisa, itu akan merusak impian ku. kau tau kan impian ku adalah menjadi dokter dan aku tidak mau kehilangan impian ku karena ambisi mu"

Mark  menatap Jade tajam dan

Dorr...!!!!!

Mark menembak Jade. Ia menatap  sengit ke mayat Jade dan berjalan mendekati mayat Jade.

"Maaf Jade, kau membuat ku yang melakukan
ini, kau tau aku kan Mark Siwat yang tidak menerima penolakan apapun"

Mark pun pergi keluar dan menyuruh orang orang nya untuk membereskan mayat Jade.

"Aku akan mencari cara untuk membunuh bayi itu
dan Pete."

"Kau butuh bantuan sayang?"

Mark menoleh saat mendengar suara yang tak asing di telinganya, dan ia menatap Danniel yang tersenyum sinis ke arahnya.

Danniel mendekati Mark dan mengecup bibir Mark sebentar.

"Masih terasa sangat manis" ujarnya.

Mark tersenyum sinis dan ia lantas menarik tengkuk Danniel hingga membuat bibir mereka bertemu, dan mereka pun berciuman cukup lama dengan hasrat yang meluap luap.

Mark menyudahi ciuman nya, tangan nya membelai wajah tampan Danniel.

"Kau benar akan membantu ku?"

"'Aku akan membantu mu sayang, dengan syarat
temani aku malam ini"

"Baiklah aku akan menemani mu malam ini, dan
bunuhlah Pete untukku"

"Lantas kau akan kembali dengan si Ae itu?"

"Tentu, tapi kita masih bisa tetap berhubungan aku
hanya mencintai harta Ae, cintaku sesungguhnya hanya padamu Danniel." ujar Mark.

"Baiklah aku akan melakukan nya untukmu" ujarnya

Mark tersenyum dan ia pun pergi meninggalkan Danniel karena masih ada urusan.

"Aku akan membunuh Ae mu Mark! Dan Pete akan ku jadikan umpan"

***

"Tuan Kiriman buah strawberry sudah datang" ujar Gyeom.

Ae menghela nafas lega saat buah pesanannya sudah datang, demi apapun Pete selalu merengek ingin buah itu tiap malam hari. Dan kejadian malam tidak akan terulang lagi, Pete menangis semalaman karena ingin buah strawberry. Sedangkan buah yang Ae pesan di kirim nya pagi ini.

"Sayang!! nih buah strawberry nya" teriak Ae.

Pete berlari keluar, dan memekik senang saat melihat buah strawberry yang begitu sangat banyak.

"Wahh......mas ini banyak banget"

"Hehe...sengaja beli banyak biar sayang sama baby
puas makan buah strawberry nya"

"Makasih mas, phi Gyeom tolong cuci buah strawberry nya dan bawakan padaku aku
menunggu di rung tv" ujar Pete sambil berjalan pergi masuk ke dalam rumah.

"Ughh...lahap banget makan ya" ujar bunda

"Hehe.....bunda mau? Mas Ae beliin banyak strawberry nya"

"Gak sayang kamu makan aja bunda masih ada
urusan" ujar bunda sambil berjalan pergi meninggalkan Pete.

"Dek."

Pete lagi asik menguyah buah strawberry pun mengalihkan perhatiannya ke Ae.

"Ada apa mas?"

"Baby mau apa lagi?" tanya Ae.

Pete tertawa dan ia pun lantas menyuruh Ae untuk tiduran di paha nya. Ae pun menurut saja toh enak kan tiduran di paha Pete.

Chupp...

"Baby pengen cium daddy" ujar Pete suaranya di persiskan seperti anak kecil.

Ae tersenyum lantas ja pun mengecup perut rata Pete.

"Ugh.ini baby yang mau atau adek yang mau" ujar Ae sedikit menggoda Pete.

"Baby nya yang mau mas"

"Masa???"

"Aww!!!.." Ae memekik sakit saat hidung nya di gigit keras sama Pete.

"Rasain!!"

"Ughh....sakit dek" keluh Ae.

"Bodo!! Cepet mas cium adek lagi !!" ujar Pete sedikit kesal.

Ae pun bangun dan lantas ia malah mencium bibir Pete langsung, mana di sana banyak para maid yang sedang bekerja. Mereka pun hanya tersenyum simpul saat melihat harmonisnya keluarga tuan nya.

tbc

Still With You (END)Where stories live. Discover now