PART 18

1K 77 39
                                    

Sebelum/sesudah membaca diharapkan vote!!! Vote dari kalian berarti banget buat aku💓 minimal sampe 10 vote aja aku bakalan up cerita ini!!! Happy Reading🥳🦀

       Star memasuki ruang kelasnya dengan perasaan biasa saja. Jangan lupa ingatkan janji Star semalam!, Ia akan mendiami Raden hari ini dan seterusnya sampai Raden mengerti apa kesalahannya.

    Star melihat Raden yang sudah ada dibangkunya. Terlihat Raden senyum-senyum sendiri dari tadi. Star bergidik ngeri.

" Menyeramkan " batin Star merasa takut. Star duduk disebelah Raden. Tidak ada sepatah kata yang mereka ucapkan. Biasanya Raden akan menyapanya dengan riang, tapi hari ini menatap saja enggan.

   Star tak memusingkan hal itu, ia mengeluarkan sebuah toples yang berisi kue hehehe. Star beranjak kebarisan depan untuk membagikan kue tersebut kepada teman-temannya kecuali Raden.

   " Halo guys, nih aku ada kue buat kalian silakan dimakan " ucap Star kepada teman-temannya. Setelah Star membuka tutup toples itu, teman-teman Star langsung menyerbu kue-kue itu hingga habis.

" Kuenya enak Star " ucap si A

" Aku bakalan bilang ke ibu aku biar beli kue kekamu " ujar si B

" Terima kasih man teman " ucap Star.

   Tak lama setelah itu bel masuk berbunyi. Dengan segera murid-murid duduk ditempatnya lalu berdoa dan menunggu guru pengajar.

    Selama pembelajaran dimulai Star merasa heran. Dari tadi Raden tidak bicara padanya, bahkan menatap pun tidak. Star juga tidak akan membuka pembicaraan saat ini, dia masih kesal dengan kelakuan Raden kemarin.

Andai saja jika Rosa masuk sekolah, ia akan duduk dibangku sebelahnya dan mengajaknya ngobrol karena mereka sudah menjadi teman. Star melirik ke Raden, bocah itu tengah menulis dengan tersenyum bahagia.

" Apa dia gila?! "  Pikir Star didalam hatinya.

" Hah! Apa semua ini gara-gara Leona dia menjadi gila? Sepertinya Leona membawa pengaruh buruk pada Raden " batin Star.

" Aku harus kasih tau Rosa ntar, agar cepat ditindak lanjuti!! "

Oke baiklah anak-anak buatlah kelompok, setiap kelompok masing-masing 4 orang  " perintah guru, murid-murid langsung saja mencari kelompok yang pas menurut mereka.

   Saat Raden ingin memanggil Star, Star langsung berdiri dan maju kedepan mencari kelompok. Raden menatap heran kearah Star. Tidak biasanya dia mengacuhkannya.

" Ada apa dengan Star? Apa aku punya kesalahan" Gumam Raden.

  Saat sibuk mencari kelompok tangan Star dicekal oleh mantan ketua kelas, yaitu Ravan. Star menatap Ravan.

" Ada apa Ravan? " Tanya Star.

" Kelompok sama aku aja ya! " Pinta Ravan. Star mengangguk sambil tersenyum.

" Baiklah "

    Raden menatap Star dari bangkunya. Ia menatap tak suka ketika Star tengah berbincang asyik dengan seorang lelaki selain dirinya. Raden berjalan cepat kearah mereka. Raden menarik pergelangan tangan Star yang dicekal oleh Ravan. Raden menatap tajam kearah Star.

" Apaan sih lo? Lepasin! " Ucap Star sambil mencoba melepasnya cekalannya.

" Ngapain kamu sekelompok sama dia? " Tanya Raden sambil menunjuk Ravan. Namun bukan Star yang menjawabnya, justru Ravan.

" Karena Star belum dapet kelompok, makanya gue ajak " jawab Ravan.

" Star sama gue! " Tekan Raden.

" Dia tetap sama gue! " Ucap balik Ravan.

Transmigrasi Selina [ END ]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora