20. ᴇɴᴅɪɴɢ ᴛʜɪꜱ ᴘᴇᴀᴄᴇ ʟᴀɴᴅ (2)

369 76 0
                                    

Eps. 25 Those Who Face A God

Words 1129

























"apa kau benar-benar serius (Name)-ssi??" Tanya Jihye melihat

(Name) yang bersiap-siap keluar dari Veronica.

"Aku seperti menganggap aku akan mati ya Jihye" jawab (Name) menatap Jihye yang membuat ekspresi panik.

Menghela nafas (Name) mendarat tangannya ke atas kepala Jihye dan tersenyum girang. "Tenang, orang seperti aku mana mungkin mati"

"(Name) unnie, berhati-hatilah!" Kata Gilyoung dan Yoosung menghampiri (Name) dan Hyunsung yang menyusul.

"Percaya padaku, kita akan bisa menyelesaikan bencana ini" (Name) membuat ekspresi semangat dan pergi meninggalkan markas Veronica.

Tak ada yang tahu, ia akan pergi untuk mengintai gerak gerik bencana yang akan datang di hari puncaknya. (Name) banyak mengobservasi semua wilayah dan berpikir bagaimana ia akan mengalahkan bencana ini tanpa harus merenggut banyak nyawa.

Ia juga sudah melatih seluruh skillnya yang tak ia ahli sebelumya selama berhari-hari tanpa tidur sejenak. Tidak ada kantung mata jika dilihat, karna ia menyamarkannya dengan skillnya tentu.

"Sepertinya akan mendapat kemungkinan kecil untuk mengalahkan bencana ini. Tapi... Aku tahu ini akan berakhir" (Name) menghela nafas dan mengeluarkan jam pasir sebesar tangannya yang ia dapat setelah terjebak dalam dunia lain.

"Benda ini sudah ku buang berkali-kali, tetap kembali padaku. Apakah ada pelekat antara aku dengan benda ini?"

"Bahkan, jam pasir ini selalu bergerak dan tak habis."

(Name) kemudian menyimpan benda itu dan melanjutkan kegiatannya, "5 menit lagi akan ada pasukan yang menyerang bukan? Aku harus menemui Kim Dokja"

"Huh, tapi tak berguna juga aku mencarinya. Aku harus menyerang monster monster itu, agar mereka tak kelelahan menghadapinya." Lanjut (Name) berjalan santai di area markas sambil memperhatikan titik muncul bencana tersebut.

Kepalanya menoleh ke arah belakang, banyak pasukan bencana menyerang benteng Veronica disana, 'mereka terlalu cepat muncul dari yang ku kira..' gadis itu mengambil pedangnya dan menghunuskan ke arah monster yang mendatanginya.

1..

2...

3...

10..

20!

50..!

51!!..

70!!..

"Sial, jika begini terus, tenaga ku akan terkuras." (Name) mengambil mundur beberapa langkah sambil tetap menghunuskan pedangnya.

Dia mengambil bom ditangannya dan melemparkan ke arah kerumunan pasukan tersebut dan menciptakan ledakan besar disana.

Kemudian (Name) berlari melihat bencana yang sudah muncul di depan matanya.

Ia melihat ke arah benteng Veronica yang telah melihat teman-temannya telah kelelahan dan matanya yang hilang harapan.

(Name) mengeratkan tangannya dan matanya menangkap sosok pria yang mendekat ke arahnya.

"Kim Dokja!" Teriaknya memanggil nama pria tersebut. Teriakan itu disambut oleh Dokja yang melihat ke arah (Name) yang berlari menghampiri.

Memo Enouement ᴼʳᵛ ˣ ᴿᵉᵃᵈᵉʳOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz