12. TERSIPU

4 2 2
                                    

"Halo anda nona Viz?" sapa seorang wanita cantik berkulit sawo matang kepada Vivian. Vivian sudah berada di kantor Lone Webtun bersama dengan editornya.

"Halo.. iya saya Vivian, nama pena saya Viz" sapa Vivian kepada wanita tersebut.

"Wahh.. saya sudah lama ingin bertemu dengan author komik 'Great Scount' hebat sekali anda 3 tahun berada di Lone Webtun tidak pernah lepas dari peringkat 10 besar" sanjung wanita tersebut. Great Scount adalah judul komik yang Vivian kerjakan saat ini. Dan wanita yang menyapa Vivian adalah salah seorang sekretaris redaksi yang meminta pertemuan dengan Vivian.

Jazel menyela sembari memperkenalkan wanita yang menyapa Vivian lebih dulu. "Nona Viz, ini nona Marlyn salah satu sekretaris redaktur kami. Ada seorang lagi laki-laki bernama Jason beliau sebentar lagi tiba" jelas Jazel.

Ketiga orang tersebut pindah tempat kedalam ruangan yang telah disiapkan.

"Nona Viz, yang saya dengar dari Editor Jazel anda sedang mengalami kesulitan akibat pengerjaan komik ini?" tanya redaktur bernama Marlyn tersebut.

"Begini bu.. saya minta maaf, saya tidak menganggap komik yang saya kerjakan itu sebagai beban. Tapi apa yang di katakan pak editor benar adanya. Akhir-akhir ini saya jadi kesulitan tidur karna komik saya. Selain itu saya juga jadi sering bermimpi hal aneh. Saya bermaksud untuk segera menamatkan komik ini. namun karna kontrak saya masih ada sampai tahun depan. Saya berencana membuat komik baru sekiranya yang tidak membuat saya terlalu stress" ucap Vivian bergetar.

Vivian hendak melanjutkan pembicaraan, namun seseorang mengintrupsi. Seorang pria tiba-tiba masuk ke ruangan itu.

"Maaf saya terlambat" sapa pria tersebut kepada tiga orang lainnya yang berada di ruangan lebih dulu. Jazel bangkit dari kursinya menghampiri pria tersebut.

"Selamat siang pak, perkenalkan ini nona Viz salah satu webtoonist kita" ucap Jazel memperkenalkan Vivian kepada pria tersebut. Vivian berdiri dari tempat duduknya, ia membungkukkan tubuhnya sebagai tanda sapa.

"Selamat siang saya Vi..." mata Vivian bergetar ketika hendak melanjutkan kata-katanya. Tidak hanya matanya yang bergetar, seluruh tubuh Vivian membeku, tangannya gemetar ketika hendak bersalaman dengan pria tersebut.

'O.. orang ini.. orang ini.. mirip sekali dengan Dave yang kulihat' batin Vivian terkejut.

'Tidak.. tidak mereka orang yang berbeda.. ya pasti berbeda..' batin Vivian mencoba mengenyahkan pikirannya.

"Saya Jason, sekretaris redaksi" Jason mengulurkan tangannya. Vivian dengan tangan gemetar mencoba meraih tangan Jason. Namun.. tiba-tiba saja Jason melenggang pergi mengambil tempat duduk tepat di sebelah nona Marlyn. Jason yang bersikap dingin persis seperti Dave membuat Vivian semakin kalut.

Vivian tertunduk, ia tidak berani menatap wajah Jason 'Tenang Vivian.. tenang.. mereka orang yang berbeda tenanglah' batin Vivian gugup. Dibawah meja Vivian meremas tangannya. Ketakutan menyelimuti Vivian, jalur nafasnya seolah semakin menyempit.

'Sesak.. aku tak bisa bernapas' batin Vivian.

"Baiklah nona Viz karna Pak Jason sekretaris utama sudah datang bisa anda jelaskan kembali rencana anda soal komik baru itu?" tanya Marlyn.

Vivian terdiam ia tidak dapat menjawab pertanyaan Marlyn.

'Sesak.... Sesak..' batin Vivian terus menerus bicara tentang nafasnya yang sesak.

"Nona Viz.." panggil Marlyn. Jazel yang merasa aneh dengan Vivian terus memandanggi Vivian. Jazel melihat tangan Vivian terkepal namun terlihat bergetar. Tanpa sadar Jazel meraih tangan Vivian.

IN MY OWN WORLDWhere stories live. Discover now