08. It Lost

129 89 75
                                    

Seorang pria dengan setelan bangsawannya yang tampak menawan terlihat tengah berdiam diri di ruang kerjanya. Pandangannya kosong menatap luar jendela patri yang menampakkan lanskap Highlands yang mulai berubah merah. Raganya memang berada di sana, namun jiwanya melayang entah kemana. Ada terlalu banyak hal yang kini berkeliaran di benaknya. Namun hal yang paling menyita perhatiannya ialah hilangnya satu-satunya Lady yang ia miliki.

Seorang ayah mana yang tak akan khawatir bila putrinya menghilang bagai ditelan bumi. Ingatannya kembali ke tiga hari yang lalu, di hari ia mengetahui bahwa satu-satunya putri dari Ranulf MacLawry menghilang.

Flashback on

Hari itu tepat setelah mentari kembali ke tempat persembunyiannya dua kereta kuda berhasil sampai di Glengask setelah melewati perjalanan panjang dari belahan Highlands utara, lebih tepatnya setelah kembali dari kediaman Abbey's family.

Dengan perlahan ia bangunkan sang istri yang tertidur di pundaknya. Mengguncang tubuhnya pelan dan mendaratkan sebuah kecupan lembut di dahi. Sebuah bisikan jikalau mereka telah sampai di Glengask juga ia lontarkan.

" Kita sudah sampai " bisiknya tepat di telinga kanan sang istri.

Catriona MacColl, istri dari Ranulf MacLawry yang merupakan Marquis of the Glengask Castle menyandang gelar Marchionees setelah menikah dengan seorang Lord berkebangsaan Inggris, Ranulf MacLawry.

Setelah membangunkan sang istri dan memastikan bahwa ia tak tertidur kembali Ranulf segera memberi kode untuk di bukakan pintu. Tak lama pintu kereta pun terbuka dan mereka berdua keluar bergantian. Beberapa pelayan juga penjaga yang menyambut kedatangan mereka segera membungkukkan tubuh kala sang Marquis beserta istrinya melewati mereka. Namun baru saja mereka sampai di istal kastil sebuah keributan menghentikan langkahnya.

Tak lama seorang penjaga yang tadi mengawal perjalanan mereka berlari dengan tergopoh-gopoh. Wajahnya pucat pasi dan raut ketakutan sangat kentara.

" My lord.. my lord... M'Lady tidak ada di dalam kereta " serunya dengan tampang panik yang tak dapat ia sembunyikan.

" Apa maksudmu?! " Setelah berucap demikian Ranulf berlari ke arah kereta kuda yang seharusnya di tumpangi putrinya diikuti istrinya yang nampak terkejut.

Sebelah pintu kereta kuda sudah terbuka lebar dengan beberapa pelayan yang nampak ketakutan. Seorang kusir yang tadi ditugaskan untuk mengendalikan kereta nampak sangat panik, ia terus menundukkan kepala. Terlebih saat mendapati aura gelap sang Marquis yang membelenggu sekitar, ia merasa hidupnya kini berada di ujung tanduk.

Brakk

Suara itu berasal dari hentakan Ranulf yang membuka sebelah pintu kereta dengan kasar. Dengan gusar ia memasuki kereta memastikan keberadaan putrinya. Tak ada siapapun di sana. Tak ada tanda-tanda putrinya berada di tempat itu.

Ranulf menyentuh bangku kereta, dingin, itulah yang dirasakan telapak tangannya. Bangku itu sepertinya sudah lama tak ditempati oleh sang pemilik. Ranulf mengusap wajahnya gusar, diluar sana sang istri terdengar menangis terisak bercampur dengan isak tangis lain dari para pelayan.

" Cari putriku! Cari dia! Lacak keberadaannya di sekitar lembah Highlands! " Titahnya sedikit berteriak. Beberapa penjaga langsung bergegas mengambil kuda masing-masing dan berderap keluar dari area kastil. Berpencar mencari keberadaan sang Lady.

Ranulf mendekati istrinya yang tampak tak berdaya di dekapan sang pelayan. Menangis terisak dan terus menggumamkan nama Lorytta. Ia raih tubuh itu untuk didekap, memberinya kecupan ringan dan juga tepukan di pundak guna meredakan tangisnya.

The Lost Prince(ss)  ✿ONEUS✿ Where stories live. Discover now