4

430 54 9
                                    


"Nyoung, bentar dulu. Ada yang mau gue omongin"

Soonyoung menatap lelaki dihadapanya dengan malas. Setelah dua tahun lamanya baru Wonwoo berani menahannya? Kemana Wonwoo selama ini? Fikirnya.

"Gue minta maaf, gue tau gue salah-"

"Nah, tuh lu tau kalo lu salah. Kenapa masih dilakuin?" Soonyoung memotong ucapan Wonwoo, menatap sebal kearah Wonwoo dan dibalas dengan tatapan yang serupa.

"Makanya, ikut gue dulu, anjing!"

Wonwoo segera menyeret Soonyoung yang berjalan tak niat. Tapi Wonwoo gugup luar biasa ketika memegang tangan Soonyoung. Rasa bersalah itu kembali datang.

Berbeda dengan Wonwoo, Soonyoung malah tersenyum tipis melihat tangannya yang ditarik Wonwoo. Akhirnya, ia bisa bertemu temannya itu walau dipertemukan dalam keadaan yang menyedihkan. "Wonwoo gak berubah"

.
.

"Nah, muncul juga lu bedua" Jihoon menatap keduanya sebal. Ia sudah menunggu dua jam lamanya diterasnya, tapi dua lelaki yang baru datang itu malah memasang wajah tanpa dosa mereka. Menyebalkan.

"Ya maaf, temen lu ini sok ngartis" Wonwoo berucap

"Gue emang artis ya, anjing. Fans gue banyak" Ucap Soonyoung yang membuat Wonwoo dan Jihoon memasang wajah ingin muntah mereka.

"Tapi kok kita cuman bertiga?" Soonyoung kembali berucap.

"Junhui mana?"

Jihoon dan Wonwoo saling beradu tatap, seperti ada yang ingin mereka katakan tapi tertahan.

"Kalian nyembunyiin apa lagi dari gue sih? Gue capek jadi orang yang gatau apa apa. Kalian udah ga butuh gue? Oke, gue pergi. Tapi jangan sirkel didalam sirkel, dong"

Soonyong hendak berlalu pergi, tapi sayangnya, lengannya telah dicekal oleh Wonwoo dan Jihoon terlebih dulu.

"Diam, dan dengerin kita dulu. Lu gamau denger alasan kita diem dieman gini? Ayo, masuk kamar"

.

"Trus ngapain?" Soonyoung bersekap dada, dia kini duduk atas kasur Jihoon seperti sedang mengospek dua lelaki yang duduk dibawahnya.

"Gue minta maaf, gue tau gue salah-"

"Basi, Won. Kalo lu ngomong gitu lagi, gue pulang. Capek gue denger maaf lu"

"Udah udah, biar gue yang cerita duluan" Jihoon menengahi.

"Nyong, gue kena gagal jantung"

Pfft..

Soonyoung yang tadinya ingin minum, menyemburkan minumannya mendengar ucapan temannya itu.

"Jorok, ew"

"Bacot, Won"

"Ji, lu ga bercanda kan?" Soonyoung berucap lagi

"Penyakit bukan mainan, Nyong"

"Dari kapan? Kenapa ga bilang?" Soonyoung mulai meneteskan air matanya. Kenapa ia begitu emosional beberapa hari ini sih? Fikirnya.

Greb

Wonwoo memeluk tubuh mungil Soonyoung, menepuk dan mengelus punggungnya memberi semangat. Walau Wonwoo juga mulai menangis.

"Dari gue umur 17, waktu kita ngerayain ultah Wonwoo"

"Kenapa lu ga cerita, Ji?"

"Harusnya lu tau alasan gue apa, Nyong"

"Tapi tetep aja..hiks..lu cerita sama Wonwoo duluan?"

Empat Sekawan (Svt 96L) - End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang