Komentar 1: Kepenulisan yang Benar

20K 1.7K 161
                                    

1. Mengakhiri dialog dalam petikan

Acap kali penulis kebingungan dalam mengakhiri sebuah dialog dalam petikan. Beberapa menuliskannya seperti ini:

"Aku lapar." Kata Dito.

"Aku lapar". Kata Dito.

"Aku lapar" kata Dito.

Ketiga contoh di atas merupakan contoh yang salah. Di akhir dialog biasanya terdapat dialog tag seperti contoh di atas adalah bagian "kata Dito". Untuk memisahkan petikan dengan dialog tag itu digunakan tanda koma sebelum petik terakhir. Jadi, jika dibetulkan akan menjadi seperti ini:

"Aku lapar," kata Dito.

Ada beberapa cara lain untuk mengakhiri dialog dalam petikan yang mana hal ini akan dibahas pada pembahasan yang berbeda dari pembahasan ini.

2. Menggunakan kata hubung

Sering kali penulis keliru dalam menggunakan suatu kata hubung. Kata hubung yang dimaksud di sini adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan dua klausa pada kalimat setara, seperti kata dan, atau, tapi, lalu, dan kata lainnya. Kebanyakan penulis menuliskannya seperti ini:

- Air di bendungan merembes keluar membanjiri kota. Tapi, rumahku dapat terselamatkan.

- Ketika pergi ke bioskop aku bertemu dengannya. Lalu, kami berdua berjalan bersama-sama.

Kedua contoh kalimat di atas adalah salah. Kata hubung disebut kata hubung karena kata tersebut berada di antara dua klausa setara dalam satu kalimat.

Poin penting di sini adalah "dalam satu kalimat". Kedua contoh di atas justru membuatnya menjadi dua kalimat terpisah. Pada kasus ini ada dua alternatif untuk membetulkan tulisan yang salah tersebut.

- Air di bendungan merembes keluar membanjiri kota, tapi rumahku dapat terselamatkan.

- Air di bendungan merembes keluar membanjiri kota. Rumahku dapat terselamatkan.

- Ketika pergi ke bioskop aku bertemu dengannya, lalu kami berdua berjalan bersama-sama.

- Ketika pergi ke bioskop aku bertemu dengannya. Kami berdua berjalan bersama-sama.

Alternatif pembetulan pertama adalah mengganti tanda titik dengan koma agar kedua kalimat tadi menjadi satu kalimat berklausa dua. Alternatif pembetulan kedua adalah menghilangkan kata hubung setelah tanda titik agar menjadi dua kalimat yang berdiri sendiri.

Hati-hati jangan sampai salah membedakan dengan ungkapan hubung transisi. Ada kata-kata transisi yang biasa digunakan di awal kalimat seperti akan tetapi, namun, oleh sebab itu, dan lainnya.

Jika menggunakan kata transisi ini, posisinya dituliskan di awal kalimat dan setelahnya dibubuhkan tanda koma.

- Monster yang besar dan buas memporak-porandakan kota ini, semua kewalahan menghadapinya yang seekor saja. Akan tetapi, muncullah sosok yang tidak kalah besar dari balik gunung itu.

3. Menggunakan kata di dan ke

Masih banyak penulis yang tidak memahami penggunaan di dan ke. Kata di dan ke apabila digunakan sebagai kata depan atau bisa dibilang sebagai kata penunjuk, merupakan kata dasar yang bisa ditemukan di KBBI. Dengan kata lain kata di dan ke merupakan kata inependen yang dapat ditulis sendiri terpisah dengan kata dasar lainnya.

- Di sana

- Di waktu tertentu

- Ke ujung dunia

- Ke luar

Di dan ke yang biasa dipakai sebagai awalan kata dasar bukanlah sebuah kata, melainkan suatu imbuhan yang fungsinya untuk memberikan pemaknaan tertentu pada kata dasar. Karena di dan ke menjadi suatu imbuhan, penulisannya pun tidak boleh terpisah dengan kata dasar yang mengikutinya.

- Disebut

- Diambil

- Keamanan

- Keluar

Bedakan kata ke luar dengan keluar. Jika ke luar berarti arah yang dituju atau ditunjuk adalah luar, keluar adalah pergerakan dari sebelah dalam menuju sebelah luar.

Kesalahan Awam MenulisWhere stories live. Discover now