What's this?

32 3 0
                                    

.

.

.

.

.

.

.

18.29

"Huh!!! Ga ada yang bisa ngajak gua pulang kalo ga di jajanin Hem!!!" Ucap Dino sambil menikmati pemandangan rooftop.

"Bodo amat ah gua ga Mao pulang cape" Dino menidurkan dirinya di sofa bekas.

"Hahhhh.... Ck! Cinta cinta cinta.... Cinta gue kapan Dateng ya?" Monolog Dino sambil memejamkan matanya.

"Um... Gue coba ma anak sebelah kali ya? Heuningkai.... Um.... Nasip nya sama si, temen-temennya jadian... Dia doang ga, hahhh... Ga tau deh. Lagi ngapain di cari si nanti juga Dateng sendiri"

"Ga ga Dino... Semua ga tentang cinta... Lo harus belajar,tapi gue males belajar, tapi ga mau kelibat sama cinta cintaan.....AAARRHGGG!!!!"

"Da gila ya lu?"

"Ya Tuhan, jauhkan aku dari manusia manusia bucin ya tuhan, saya sangat amat eneg, saya rela di deketin setan tapi jangan manusia bucin ini tuhan"

"Bukanya pulang ih!"

"Bodoamat gue pen jajan minggir " Dino jalan dengan tidak santai.

"Kenapa?" Tanya Jun.

"Ga tau"

"Apaan nih" Jun menaiki sebuah laci kayu yang sudah tua, untuk mengambil sesuatu yang ia lihat.

Brakk!

"Akk!!"

Jun tersungkur menindih Minghao.

"Aaa... Jun bangun berat...."

Bukanya bangun Jun malah memeluk tubuh itu, lalu Minghao merasakan bagian pahanya ada yang menekannya.

"Kita main yu" ajak Jun.

"Main apaa si orang dah malem"

Jun mendekat ke telinga Hao.

"Kita main panas"

"Ke sauna?"

"Ga gitu sayang" Jun menepikan poni Minghao.

"Dirumah kamu ada siapa?" Tanya Jun.

"Mama"

"Yah rumah aku juga ada mama, gimana kalo disini aja?"

"Ngapain si Jun bangun dulu berat ih" Hao terus menahan dada lebar Jun, berat tau.

"Nah,,, kamu mau tau kan main panas itu gimana?" Jun mengigit daun telinga Hao.

"Bangun dulu-"

"Tapi mainnya tiduran"

"Hah?"

"Kamu tau yang neken paha kamu siapa?" Tanya Jun.

"Dede aku tau" lanjut Jun. Berbisik.

"Maksud nya apa si Jun bangun dulmmphh-"

Yap. Jun langsung meraup bibir Hao dengan rakus, dengan tangannya yang terus menekan tenguk Hao agar memperdalam ciumannya.

Tangan satunya ia gunakan untuk menopang tubuhnya agar Hao ga keberatan nahan dada dia.

Jun terus menempelkan miliknya ke milik Hao yang masih berbalut.

Hao kelagepan, memukul dada besar Jun agar beri ia waktu untuk bernafas.

"Begini main nya, tapi.... Aku mau yang lebih panas"

Why Just Friends???    [Cheolhan] Feat. Mem SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang