CHAPTER 12: 1 KNIFE 1 DEATH

6 2 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


[flashback]

Siswa-siswa bertebaran di seluruh sekolah, saat itu adalah awal semester. Kelas 10, 11, dan 12 masih menjadi satu gedung sekolah, sehingga semuanya berada di satu gedung.

Ada yang bermain bola di lapangan, ada yang berada di kantin, ada juga yang berada di kelas. Ya, ini sedang memasuki waktu istirahat. aktivitas para siswa berjalan seperti biasanya.

"HALOO ROYY!" Gabriel menghampiri Roy yang sedang tertidur di mejanya.

"Erghgh, jangan ganggu gue bisa ga." Roy marah, ia memalingkan wajahnya dari Gabriel.

"Pasti marah gara-gara nilai kamu nurun," Gabriel mengejek Roy.

"Syaland," guman roy kesal.

"Dari pada kamu terpuruk gini, mending kita ke kantin." Gabriel menarik belakang kerah baju Roy.

"Aku bisa jalan sendiri." Roy melepas tangan Gabriel dari bajunya, lalu berjalan keluar kelas.

Mereka berjalan di lorong, berjalan menuju ke kantin. Ketika melewati ruang guru, Roy malah berhenti, menyuruh Gabriel juga untuk berhenti.

"Kamu lihat ibu-ibu rambut blonde itu ga?" tanya Roy pada Gabriel.

"Lihat, kenapa?" Gabriell

"Gak apa."

"Syalan, trus ngapain kita berhenti? Nanti istirahat habis gimana?" Gabriel mulai kesal.

"Itu urusan kamu. Coba lihat deh, ibu itu megang amplop isi duit, mana banyak banget."

"Itu doang dipertanyakan, jadi orang jangan kepoan, kesetanan nanti. Mungkin aja ada murid pindahan dari sekolah lain." Gabriel pergi meninggalkan Roy.

"Gab, tunggu." Roy kemudian menyusul Gabriel yang lanjut berjalan ke arah kantin.

**JLEBBB**

[20 juni 2022 03:22]

"HAAA" roy terbangun di suatu ruangan yang gelap

"ADA SESEORANG DI SINI?" roy memastikan apakah di dalam ruangan itu tidak hanya dia.

lampu ruangan menyala, roy melihat sekeliling nya. teman teman nya kembali dengan penuh rasa bingung sama seperti roy.

roy
alby
gabriel
aksa
shane
clara
aurora
shella

"kita kembali ke sini lagi?" roy kebingungan dengan rasa putus asa

shella menghampiri aurora lalu memeluknya, mengeluarkan air mata karna rasa bersalah nya.

"MAAF MAAF, MAAF AURORA. MAAF KAMI UDAH NINGGALIN KAMU DAN YANG LAIN. WA- WAKTU ITU KAMI GA PUNYA PILIHAN LAIN, MEREKA MENGHADANG KAMI AURORA. TOLONG MAAFIN AKU, AKU MINTA MAAF BANGET AURORA. WAKTU ITU KAMI BENER BENER PANIK BANGET. KAMI MAU NOLONG KALIAN TAPI... MAAF," shella berkali kali mengucapkan kata maaf pada aurora saking bersalah nya shella.

AFTER SCHOOL: TIME TO DIEWhere stories live. Discover now