CHAPTER 20: NEXT PLACE

28 3 3
                                    

[flashback]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[flashback]

"Hallen," ucap Bu Mira, mendatangi seorang wanita yang akan memasuki sebuah mobil.

"Bisa kita bicara sebentar?" lanjut Bu Mira.

Hallen menengok ke sekitarnya, ia lalu menghentikan tatapan nya pada Bu Mira.

"Masuk," jawabnya dengan pendek.

Bu Mira memasuki mobil hitam besar yang dinaiki Hallen.

"Ini soal anak kandung kamu kan?" tanya Hallen.

Bu Mira hanya diam, mengelus jari-jarinya.

"Dia orang yang kuat dan cerdas. Dia mungkin saja bisa selamat, tenanglah," ucap Hallen pada Bu Mira.

"Jika dia tidak selamat?" tanya Bu Mira khawatir.

"Kamu tampak khawatir, padahal kamu yang memberinya pada orang lain, padahal kamu yang membuangnya pada orang lain."

"Bagaimanapun, dia tetap anakku, bukan?" Mata Bu Mira berkaca-kaca.

Ia menuruni mobil tepat disamping sebuah toko.

Sebelum Bu Mira berjalan pergi, Hallen mengatakan sesuatu padanya.

"Besok akan dilakukan pemasangan alat itu, dan juga awal dari permainan untuk angkatan ketiga."

Bu Mira berhenti sejenak, air matanya keluar. Ia mengusapnya dan lanjut berjalan.

[esok nya]

Seorang kelompok orang datang ke sekolah, beberapa guru tidak hadir dengan alasan sedang sakit.

Bu Mira menyambut mereka masuk ke dalam ruangan, koper berisi benda kecil dikeluarkan.

"Saya harap kalian semua dapat berpartisipasi untuk permainan utama ini."

Beberapa orang memasukkan satu peluru pistol pada masing-masing benda itu.

Bu Mira terpikir sesuatu untuk mengeluarkan satu peluru dari satu buah benda.

"Semuanya sudah siap?" ucap Hallen memasuki ruangan.

Orang-orang tersebut mengangguk, memasukkan nya ke sebuah alat yang terlihat seperti pulpen, untuk kemudian ditusuk ke tengkuk murid-murid. Dan benda itu dapat masuk.

Setiap orang memasuki kelas yang berbeda-beda, mengabsen murid lalu menusukkan benda itu pada tengkuk siswa-siswi.

Semua sudah terpasang.

*JLEBBB*

[22 JUNI 2022 04:52]

"HAHH," Roy terbangun di atas sebuah kasur.

Ia melihat sembilan kasur di dekatnya juga, dengan masing-masing orang yang sama-sama kebingungan.

Roy berdiri dari kasurnya mendekati pintu dengan lubang di tengahnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 11 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AFTER SCHOOL: TIME TO DIEWhere stories live. Discover now