[ 40 ]

5.2K 519 83
                                    


_______

Mobil Jungkook masuk ke basement hunian mewah milik orang-orang kaya di Jepang. Dia keluar dari mobil dan langsung berlari menuju lift. Menurut pesan yang dikirimkan, penthouse taehyung berada di lantai 85 gedung paling atas.

"Apa yang terjadi." Gumam jungkook gelisah didalam lift.

Jungkook sangat takut jika harus kehilangan taehyung, dia tidak ingin terjadi apa-apa dengan orang yang dicintainya.

Ketika lift terbuka, jungkook langsung keluar dan berlari ke arah pintu penthouse taehyung. Langkahnya menjadi pelan saat melihat pintu penthouse itu terbuka.

Jungkook membuka pintu dan alangkah terkejut dia saat melihat taehyung berdiri sambil tersenyum padanya dan hanya memakai kemeja putih nerawang tanpa bawahan.

"Kau-"

"Selamat datang jungkook." Sapa taehyung dengan senyum cantiknya, dia berjalan menghampiri jungkook dengan gerakan sensual.

Ya!, orang yang mengirim pesan itu adalah taehyung sendiri. Dia segaja melakukannya karena dia tidak akan membiarkan pria yang sangat dicintainya pergi dan bahagia bersama wanita lain. Dia tidak sebodoh itu untuk membunuh dirinya dan membiarkan jungkook bahagia bersama wanita lain.

Taehyung sudah memberikan segalanya pada jungkook, mulai dari kesucian holenya, tubuhnya dan cintanya. Bahkan selama sembilan bulan lebih taehyung sudah seperti orang gila mencarinya keseluruh negara dan saat dia menemukannya, taehyung tidak akan pernah melepaskannya.

"Aku merindukanmu." Bisik taehyung sambil menjilati dagu Jungkook, dia dengan berani melumat bibir Jungkook duluan.

Sedangkan Jungkook mengertakkan giginya saat mengerti bahwa semua ini hanya setingan taehyung. Dia hampir saja mati karena berpikir dia akan kehilangan pria yang di cintainya.

"Kau berbohong." Jungkook menarik taehyung, mencengkram lengannya membuat ciuman mereka terlepas dan menatap matanya tajam.

"Jangan kasar jung." Taehyung dengan sensual mengusap dada bidang Jungkook. Sedikit meringis saat cengkraman jungkook di lengannya sangat kasar.

Jungkook menghela nafas untuk meredakan emosinya. Dia tidak ingin menyakiti taehyung hanya karena dia berbohong padanya. Jungkook besyukur karena taehyung tidak melakukan hal buruk pada dirinya yang akan membuatnya menyesal untuk seumur hidupnya.

"Kenapa kau berbohong. Kau tau aku hampir mati saat melihat pesan itu taehyung?."

"Karna kau menghianati ku brengsek." Teriak taehyung marah saat jungkook masih bertanya kenapa dia harus berbohong hanya untuk bertemu dengannya.

"Kau meninggalkan ku Jungkook, kau menikah dengan wanita lain tanpa mencariku. Apa kau benar-benar tidak mencin-"

"JANGAN MENYALAHKAN KU SAAT AKAR DARI MASALAH INI ADALAH KAU SENDIRI KIM TAEHYUNG."

"Aku?."

"Ya, kau tau seberapa frustasinya aku saat kau tiba-tiba menghilang dan seberapa kecewanya aku saat mendengar kabar bahwa kau akan menikah."

"Itu paksaan, aku diculik jungkook."

"Dan hal itulah yang membuat kita berpisah taehyung."

"Tapi bukan berarti kau bisa menikah dengan perempuan lain. Bahkan sekarang dia sedang mengandung anakmu."

Air mata taehyung mengalir melewati pipinya saat mengingat wanita yang berstatus istri Jungkook. Seharusnya dia yang menjadi istrinya bukan wanita itu.

"Maaf."

Hanya itu yang bisa jungkook ucapkan saat melihat taehyung menangis. Dia tidak tau harus melakukan apa karena bagaimanapun sekarang rose adalah istrinya dan sedang mengandung anaknya.

"Jangan menangis sayang." Jungkook dengan lembut membawa tubuh kecil taehyung kedalam pelukan hangat nya.

"Kenapa-"

Tangisan taehyung semakin pecah saat dia tidak mendapatkan jawaban yang diinginkan. Taehyung ingin jungkook mengatakan akan lebih memilihnya dan meninggalkan istrinya bukan malah meminta maaf.

"Ada sesuatu yang terlalu rumit yang tidak bisa aku jelaskan kepada mu taehyung." Jungkook mencoba memberi pengertian.

"Apa kau mencintai wanita itu jungkook?."

Taehyung mendongak dan menatap jungkook dengan air mata berlinang.

"Tidak." Jawab jungkook srius sambil menghapus air mata taehyung.

"Tinggalkan dia dan jadikan aku istrimu."

Perkataan itu membuat jungkook mematung. "Maaf aku tidak bisa tae."

"KENAPA?."

Taehyung memukul-mukul dada jungkook dengan tangisan semakin keras. Dia benci saat jungkook menolaknya.

Melihat tangisan taehyung semakin keras membuat hati jungkook sakit. Dia memegang tangan taehyung yang memukul dadanya dan menciumnya lembut.

"Rose sedang mengandung anakku."

Taehyung menghempas kasar tangan jungkook dan mendorong tubuhnya. "Jadi kau benar-benar ingin melepaskan ku jungkook."

Taehyung menghapus air matanya. Dia berjalan ke arah meja dan mengambil pisau buah lalu diarahkan ke urat nadinya.

"Tae apa yang kau lakukan-"

"JANGAN MENDEKAT." Teriak taehyung saat jungkook berusaha mendekat padanya.

"Tae tolong jangan seperti ini."

Jungkook mengangkat tangannya dan melangkah secara perlahan menghampiri taehyung.

"Jika kau lebih memilih wanita itu maka aku lebih baik mati Jungkook."

Taehyung semakin menekan pisaunya membuat tangannya berdarah. Saat taehyung ingin memotong urat nadinya, jungkook langsung berlari , menghempaskan pisau itu dan membawa taehyung kedalam pelukannya.

"Tolong dengarkan penjelasanku." Ucap jungkook, memeluk tubuh taehyung erat.

Jangan lupa vote ❤️

VOGUE  ( bl 21+ ) | Jjk+KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang