06.

2.3K 242 17
                                    

~my dad~

Tubuh kecil itu terhempas ke lantai yang dingin saat menerima satu tamparan dari sang ayah. Haechan memegang pipinya yang terasa panas, rambut dan baju yang berantakan membuat semua orang dapat melihat betapa kacaunya anak remaja itu saat ini.

"Berapa kali Daddy katakan padamu haechan! Jauhi dia!! Jauhi keturunan Jung!"

Suara Johnny dengan sangat kuat menggelegar di bangunan mewah itu, membuat Ten datang dengan berlari menghampiri suaminya.

"Ada apa ini?!"
Mata Ten membola saat melihat putra submisive nya tersungkur di lantai.

"Jhon!!!"
Tatapan tajam di berikan Ten untuk Johnny, namun tampaknya ayah dua anak itu enggan untuk menggubris ucapan sang istri.

Ten menghampiri haechan dan membawa anaknya itu untuk berdiri, "tidak bisakah jika tidak main tangan john!! Tidak kau lihat bagaimana kondisi putramu?!!" Teriak Ten pada sang suami.

"Aku tidak akan seperti ini jika dia menjauhi bajingan itu chitta!!!" Bentak Johnny dengan tatapan tajam pada sang istri.

Haechan langsung meremat tangan sang ibu pelan, dia tak ingin melihat ayah dan ibunya berkelahi karenanya.

"Bawa haechan ke kamarnya, hendery" pinta Ten pada anak sulungnya.

Hendery mengangguk dan langsung membawa adiknya menuju kamar nya.

"Haechan itu submisive, dan kau memperlakukannya seperti itu? Kau tak memikirkan perasaannya? John... Jangan terlalu keras padanya" pinta Ten pada sang suami.

"Aku mendidik dengan caraku Ten! Urus anakmu itu sampai mengerti keadaan keluarga kita dan keluarga Jung sialan itu!!"
Balas johnny dengan dingin kemudian pergi meninggalkan Ten begitu saja.






"Gue udah bilang buat gak berhubungan sama Mark kan Chan? Kenapa masih aja sih?!"

Hendery menyilangkan dadanya menatap adik satu satunya yang tengah menunduk menyembunyikan luka di wajahnya.

"Kalo Lo di posisi gue, Lo pasti bakal ngelakuin hal yang sama kan bang? Gak usah ceramahin gue soal ini, Lo gak tau gimana perasaan gue"
Balas haechan tanpa menatap hendery.

Hendery terdiam beberapa saat mendengar ucapan dingin adiknya, "kalo Lo terus ngelakuin ini gue bisa jamin Lo atau Mark habis di tangan Daddy Chan, gue ngomong ini karna gue sayang sama Lo..."

"Jadi plis dengerin gue sekali aja Chan"
Lanjut hendery lagi.

Haechan hanya membuang pandangannya dari sang kakak, setelahnya Ten datang dengan membawa kompresan di tangannya.

"Biar Mae kompres dulu lukanya Chan"
Ucap Ten lembut pada anak submisive nya.












.



"Sshh..."

Taeyong menghembuskan nafasnya pelan melihat putra sulung nya yang terus terusan berdesis.

"Mark..."

"Mark gak mau dengar Bu"
Potong anak sulung Jung itu dengan cepat saat mendengar ibunya bersuara.

"Sudahi ini.. lihat.. sebesar apapun perjuangan mu pada haechan Johnny tak akan melihatnya, sudah berapa kali kau berakhir seperti ini?"
Tegas taeyong pada anaknya.

"Aku pasti bisa meluluhkan ayah haechan bu" yakin Mark menatap taeyong, "bagaimana jika tidak? Kau tidak tau bagaimana sifat Johnny sebenarnya"

"Aku dan haechan menjadi seperti ini karna kalian! Bukan aku... Aku juga tak mau seperti ini Bu...."

Taeyong terkejut mendengar ucapan Mark yang sedikit meninggi padanya.
"Lebih baik bubu pulang, aku akan tinggal disini sampai diriku membaik"
Ucap Mark mengusir ibunya.

Taeyong terdiam beberapa saat memandang putra sulungnya, kemudian bangkit dan mengambil tas nya.

"Pulanglah jika sudah tenang mark, jangan menyetir mobil di saat kondisimu seperti ini.. bubu akan menunggumu di rumah"
Ucap taeyong sebelum keluar dari apartemen anaknya.


Mark merebahkan dirinya di sofa setelah ibunya keluar, matanya memandang langit langit putih apartemen itu.

"Bagaimana haechan sekarang?" Ucapnya lirih memikirkan kekasih hatinya. "semoga paman Johnny tidak memukulnya lagi.. cukup aku" lanjutnya dengan sendu.





.





Suara dentingan piring terdengar, Johnny melirik putra bungsunya yang tengah makan dengan diam.

"Hari ini aku akan mengantar dan menjemputmu pulang sekolah nanti haechan"

Kalimat yang Johnny ucapan membuat submisive kecil itu menghentikan pergerakannya, "tidak perlu" jawabnya tanpa menoleh pada ayahnya.

"Ini perintahku!" Ucap Johnny tegas, hendery membuang nafas nya kasar melihat sifat ayahnya.

Haechan hanya diam tanpa menatap ayahnya, tangan Ten perlahan mengelus tangan putra submisive nya saat melihat haechan tak kunjung menjawab ucapan suaminya.

Haechan melirik sang ibu yang juga meliriknya, tak lama si bungsu itu langsung berdiri menyambar tas nya.

"Aku tunggu dimobil, jika kau lama aku akan pergi pergi dengan bis"
Ucap haechan sebelum benar benar menghilang dari sana.

"Ada apa sebenarnya dengan mu dad?" Ucap hendery yang dari tadi hanya diam melihat perdebatan ayahnya dan adiknya.

"Tidak usah ikut campur kali ini"









TBC

my dad?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang