08.

1.6K 158 8
                                    

•jangan lupa vote n coment yaa•

~my dad~

Haechan berlari sekuat tenaga tanpa menggunakan alas kaki, wajahnya kacau. Memar di wajahnya membuatnya terlihat buruk.

Submisive itu berlari sambil mengelap air mata yang sesekali jatuh menuruni wajahnya.

"Aku benci Daddy!"
Ucap haechan tanpa memperdulikan sekeliling nya, tujuannya adalah apartemen kekasihnya.

Hingga tak lama submisive kecil itu sampai di apartemen kekasihnya, haechan menekan pin kamar Mark dengan terburu buru.

Ceklek...!!

"Kak Mark...!!"

"Haechan?!" Pekik Mark terkejut melihat kekasihnya yang berjalan mendengar ke arahnya dengan kondisi yang tak bisa di katakan baik.

"Apa yang terjadi?" Tanya Mark saat haechan memeluknya dengan erat, "haechan..." Panggilnya lagi saat tak kunjung mendapat jawaban dari sang kekasih.

"Aku benci Daddy" isaknya dalam pelukan itu, Mark menghembuskan nafasnya pelan sebelum akhirnya membawa haechan untuk duduk di sofa.

Mata dominant itu menatap wajah mungil sang kekasih yang hingga kini masih meneteskan air mata.

"Apa yang daddymu lakukan padamu haechan?" Tanya Mark dengan suara lembutnya.

Haechan menatap kekasihnya sebelum menghapus lelehan air mata yang jatuh, "dia akan membawa ku ke Chicago! Aku tak mau kak!!" Adu haechan pada dominant itu.

Mark menghembuskan nafasnya pelan sambil menghapus sisa lelehan air mata di wajah manis itu.

"Dan haechan lari dari rumah?" Tanya Mark dengan lembut lagi, haechan kembali mengangguk cepat menatap sang kekasih.

"Kenapa? Haechan tak mau pergi bersama Daddy? Kenapa memilih kabur?" Tanya Mark lagi.

"Aku ingin bersama kakak, kak.. jangan biarkan Daddy membawa ku.. aku tak mau" isaknya kembali memeluk Mark.

Mark tersenyum kecil sambil membalas pelukan sang kekasih, "aku tak akan membiarkan daddymu membawamu haechan..."




...

02.16

Mark mengeluh dalam tidurnya merasa pegal di bagian tangannya, dominant itu melirik ke arah kekasihnya yang masih memejamkan matanya.

Tangan Mark teralih memindahkan posisi kepala haechan ke atas bantal. Dominant itu kemudian bangkit dan berjalan ke arah balkon.

Mark menghidupkan satu batang rokok dan menghirup rokok itu perlahan, hingga tak sadar bahwa dia telah menghabiskan 5 batang.

Kepalanya sungguh sangat pusing memikirkan bagaimana kedepannya tentang hubungannya dan haechan, di sisi lain keluarga seo dan juga keluarga Jung yang semakin hari semakin memburuk.

"Kak Mark..."

Mark menoleh saat mendengar lenguhan dari dalam kamarnya,
"Kenapa disana?" Tanya haechan lagi dengan suara parau nya.

Mark tersenyum kecil kemudian mematikan rokok terakhir nya dan masuk ke kembali ke dalam kamarnya menghampiri sang kekasih.

"Mulutku pahit, jadi aku merokok di luar" balas Mark mengambil posisi di samping haechan.

Haechan terdiam sebentar sambil mengulum bibirnya dalam, "maaf.." satu kata itu keluar dari mulut sang submisive.

"Maaf karna haechan kakak menjadi seperti ini" lanjutnya lagi dengan pelan, "apa yang kau bicarakan?"

Haechan mendongak menatap dominant tampan itu, "biasanya kakak akan merokok jika kakak sedang stres, dan kali ini.. kakak kembali merokok lagi" balasnya.

Mark tersenyum kecil, haechan sepeka itu ternyata. "Ini bukan salahmu babe, ayo kembali tidur" balas Mark seadanya.

Mark membaringkan tubuhnya kemudian memejamkan matanya, haechan menatap itu dengan sendu. Bagaimana bisa kekasihnya itu memendam semuanya sendiri?

"Kak Mark.." panggil haechan membuat dominant itu kembali membuka matanya dan menoleh ke arah submisive yang kini memainkan bajunya.

"Jika kita memakai cara seperti itu.. apa Daddy ku akan merestui kita?" Tanya haechan pelan.

Alis Mark menyingit kecil mendengar ucapan kekasihnya, "cara seperti itu, seperti apa?"

Haechan meneguk ludahnya sambil meremat baju Mark, "k-kakak.. hamili haechan" ucap submisive itu dengan pelan.

Mark terdiam mendengar ucapan kekasihnya, "mungkin saja Daddy akan memberikan restu jika sampai ada kehidupan di rahim haechan.." lanjutnya lagi.

"Aku tidak yakin Chan.. daddymu orang yang keras.. mungkin.. dia tak akan berhenti menjauhkan aku dan kau bahkan setelah ada bayi di rahimmu" balas Mark.

"Kenapa kita tidak mencobanya? Mau sampai kapan seperti ini? Daddy akan membawaku pergi jauh dari mu kak.." rengek haechan pada Mark.

Tak kunjung mendapat jawaban dari dominant itu, haechan lantas langsung naik menindih tubuh dominannya.

"Biar aku yang memulai" ucap haechan sambil membuka kancing baju Mark.

"Haechan.." panggil Mark sambil memegang tangan kekasihnya,  "biarkan kak Mark...!!!"

Haechan tetap kokoh ingin melakukan nya dengan Mark, sampai..

Brukk...!

Mark membalikkan posisi mereka, kini Mark menindih kekasihnya. "Aku tidak yakin dengan ini" ucap Mark.

"Tapi aku yakin...! Kakak diam saja biar haechan yang lakukan sendiri!" Balas submisive itu.

"Berhenti haechan..!!"

Gerakan tangan submisive itu terhenti saat mendengar suara dari kekasihnya yang sedikit meninggi.

"M-maaf.." ucap haechan lirih, tangan Mark teralih memegang wajah kekasihnya.

"Maaf.., aku akan melakukannya secara perlahan.." ucap Mark sebelum akhirnya menyatukan kedua bibir mereka.

Dan yang terjadi selanjutnya hanyalah suara desahan dari kamar apartemen Mark, bagaimana ganasnya Mark dan haechan menikmati satu malam itu.




TBC




my dad?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang