*
*
*Daegu.,
Taehyung dan Jimin sudah sampai di Daegu, langsung menuju ke sebuah rumah yang cukup besar.
"sayang, ayo" Jimin mengangguk pelan.
Mereka berdua turun di depan rumah yang tak jauh dari pantai, mengeluarkan koper kopernya dari dalam bagasi mobil.
"p-pak, ummm sayang, maksud saya kalo bunda nanya, bapak yang jawab"
Taehyung menganggukan kepalanya lalu mengelus rambut Jimin sambil sesekali memberikan soft kiss.
Mereka berdua disambut hangat oleh keluarga, bahkan bunda Kim sangat bahagia kala putranya dan calon menantunya datang.
"Jiminnie, bunda udah kangen banget, gimana Taehyung baik kan sama kamu?" ucap Bunda Kim sambil memeluk Jimin.
"aku baik kok bun, iya kan yang?" ucap Taehyung sambil menatap Jimin yang berada di pelukan ibunya. Jimin pun mengangguk.
"kapan mau ke jenjang yang lebih serius?"
Jimin dan Taehyung membeku sejenak, saling menatap lalu menganggukan kepalanya dan kembali ke arah bunda Kim.
"kita belum siap bun, Tae Hyung juga kan?"
Taehyung sebenarnya sudah ingin mengatakan dirinya siap, namun ia tidak mau menyakiti Jimin, lalu ia mengangguk pelan sembari tersenyum.
"gapapa, bunda nunggu kalian siap aja, cuman kalian jaga hubungan baik baik yah"
*
*
*
Flashback!Bunda Kim, adalah sahabat dekat ibunya Jimin yaitu Park Jouyoung. Saat Jimin berusia 8 tahun Park Jouyoung yang merupakan single parent meninggal hingga ia menitipkan Jimin pada Kim Soojin dan mengurusnya layaknya puteranya sendiri.
"mulai sekarang kamu jadi adik Taehyung yah~" rayu bunda Kim.
"umm, aku takut bibi"
"sst, jangan panggil bibi, i'am your mom" bunda Kim mengelus rambut Jimin yang tebal.
Taehyung sempat tidak menerima Jimin, ia hanya ingin menjadi putra tunggal. Namun bunda Kim dapat membujuk hati Taehyung hingga ia bisa menerima Jimin.
"Jiminshi!!"
"apa Hyung?"
"kalau sudah besar bagaimana kalau kita menikah, aku akan menjadi suamimu" ucap Taehyung kecil pada Jimin.
"bukannya menikah itu sama perempuan Hyung?"
"itu orang, aku hanya mencintaimu Park Jimin, hehe"
Cupp
Taehyung kecil mencium bibir Jimin, hingga membuat Jimin malu. Lalu Taehyung memeluk Jimin dan berbisik padanya. "jangan tolak aku ya ncimm"
"hum, ncimm juga sayang sama Taetae Hyung"
Hal ini disadari oleh Kim Soojin, akhirnya setelah Taehyung cukup umur ia akan menjodohkannya dengan Jimin.
*
*
*"Jim, kamu inget kan?"
Jimin mengangguk sambil menatap Taehyung sendu.
"di bawah Jembatan kayu ini dulu kita main petak umpet, berkelahi sama Bogum, ahahaha so memorable"
"dan di pasir sebelah sana, kita berjanji akan bersama kan Jim?"
Jimin hanya mengangguk, lalu menyandarkan kepalanya di bahu Taehyung sambil terisak menangis, rasanya tempat ini adalah saksi dari awal benih cinta mereka tumbuh.
🐰🐰🐰
"ada pantai Ming!!"
"nanti quadbike gue bakal bawa sama gue kesini, kita jalan dari ujung sana ke ujung sana"
"ayo Ming, terus kita liat sunset lagi kaya orang dijembatan sana"
"umm, boleh lo mau sambil nyender ke gue?"
"nggak lah, gue maunya nyender ke pak Taehyung"
🐰🥀🥀
Borahae......
TBC.......
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lecture
Fanfictionhanya kisah perjuangan Jeon kecil untuk mendapatkan hati dosennya. JANGAN SALAH LAPAK TAEKOOK!! NOT FOR HOMOPHOBIC