29 #kabur lagi?

864 71 9
                                    

Huhuhu, akhirnya up juga (⁠〒⁠﹏⁠〒⁠)

HAPPY READING 😊
.
.
.
.
.
.
.
.
.
_____________

"ini apa?........"

Ares mengambil buku di dalam laci itu yang menurut Ares terlihat sedikit aneh.

Note: bukunya 👇🏻

"Buku apa nih? Kok aneh sih?" Ares membolak-balik buku itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buku apa nih? Kok aneh sih?" Ares membolak-balik buku itu.

Note: tolong di maklumi karena waktu di tubuh aslinya Ares gak kenal buku harian/diary.

Di bukanya buku itu oleh Ares.

Srek, satu halaman.

Srek, dua halaman.

Srek, tiga halaman.

Sampai pada halaman terakhir, tangannya bergetar membaca setiap kata di buku itu.

"Reza......" suaranya bergetar, Ares merasa susah berbicara tenggorokannya tercekat.

Tak ada air mata yang turun, tapi Ares merasa dadanya sakit, sepertinya tubuh Reza sudah lelah menangis, atau mungkin dirinya lah yang tak ingin menangis?

Dengan tangan bergetar, Ares menaruh buku itu tepat di depannya.

Matanya menatap sendu buku di depannya. "Gue kurang bersyukur ya? Gue tauu," ucap Ares tersenyum kecut.

Perlahan Ares membaringkan dirinya, ingatan Reza saat masih kecil terus berputar di kepala Ares.

Ares membiarkannya, ia sudah mulai terbiasa dengan hal ini.

Perlahan matanya terpejam, sesaat Ares melihat keluarganya sedang menunggu nya untuk kembali.

☠️☠️☠️☠️

Sepertinya hari ini adalah hari sial Ares, saat perjalanan ke sekolah Rasya motornya mogok, uang? Uang nya habis untuk membayar kas nya yang sudah menunggak beberapa minggu.

Ah, lihatlah dirinya yang seperti orang hilang meratapi nasibnya yang sangat sial ini.

"Reza? Reza kan?"

Suara seorang wanita mengalihkan perhatian Ares yang tadinya menunduk bingung.

Wanita cantik, memakai kaos putih polos lengan panjang, dengan rok warna navy selutut, di atas motor scoopy berwarna hitam

"Zahra?....."

"Iyaa. Reza mau ke mana? Motornya mogok ya? Mungkin aku bisa bantu," ucap Zahra menyunggingkan senyumnya.

Sang Bintang (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang