Bab 1

267 24 1
                                    

Warning!!

Cerita ini adalah terjemahan dari cerita dengan judul yang sama karya @escapism- tidak ada unsur menjiplak atau semacamnya saya hanya ingin berbagi buat para dramione indo.

Selamat Membaca


Cerita ini berlatar belakang tahun ketujuh/kedelapan Hogwarts. Perang telah usai dan McGonagall meminta para murid tahun ketujuh harus kembali dan menyelesaikan pendidikan mereka.

---

Seorang gadis pemilik rambut berwarna brunette menghela nafas dalam, ia mengalihkan matanya dari sepasang kekasih yang tengah bermesraan didepannya. Hermione menunduk menatap makanan dihadapannya sejenak dan mendorong piringnya menjauh. "Kurasa selera makanku menghilang," gumamnya. Dia kembali menatap kedua temannya untuk mendapat dukungan namun yang ia lihat justru sepasang kekasih yang kini sedang bercumbu.

Hermione kembali memutar matanya dan beralih menatap lantai karena dia merasa tak tahan melihat kedua temannya itu berbahagia. Dia tahu, seharusnya dia tidak boleh seperti ini tapi sayangnya dia tak dapat menahan perasaan tersebut. 

Fakta bahwa dia adalah satu-satunya orang yang single disana membuat dirinya sedikit malu. Lalu hal yang paling buruk dari semua ini adalah orang yang dia cintai justru bersama orang lain- bukan sembarang orang- Lavender Brown. Kenapa Ron menolak dirinya?

Selama perang, mereka pernah berciuman dan dia berpikir jika itu adalah sesuatu yang berarti untuk Ron karena itu adalah sesuatu yang berarti untuknya. Namun sayangnya, setelah semua itu Ron mengatakan jika pria itu menciumnya hanya karena terbawa suasana. 

Tak peduli dia 'terbawa suasana' atau tidak, tapi baginya ciuman mereka sangat berarti. Tapi semuanya percuma karena pria itu tak merasakan hal yang sama, dia harus menerima fakta tersebut dan dia membencinya.

Beberapa kali dia merasa ingin teriak pada mereka saat Ron mencium Lavender atau keluar dari ruangan saat mereka datang tapi dia tak bisa melakukannya. Mereka adalah temannya. Bahkan saat Harry mengencani Ginny dia dengan cepat akrab dengan gadis itu dan menyadari jika Ginny adalah sahabat terbaik untuk bercerita.

Namun sayangnya semua itu cepat atau lambat akan sampai ke Ron karena Harry. Mereka semua saling terhubung dan itu membuat dirinya sedikit frustasi karena tak bisa mengatakan semuanya pada Ginny. Tapi sayangnya semua itu harus dia lewati.

Atau mungkin dia bisa menjauh dari mereka sekali saja agar menjaga persahabatan mereka.

Liburan musim dingin akan segera tiba dan semua orang sudah bersiap meninggal asrama untuk kembali kerumah. Hermione, dilain sisi memilih untuk tetap tinggal disekolah selama liburan untuk menjauh dari sahabtanya. Lagipula, dia tak lagi memiliki rumah untuk pulang.

Namun sekali lagi dia harus menahan kekecewaan saat semua orang termaksud Lavender memilih untuk ikut menghabiskan liburan disekolah. Benar, ketika Hermione berpikir untuk menjauh dari mereka. Mereka semua justru menghancurkan rencananya karena keputusan satu orang.

"Apa kalian semua bersemangat dengan rencana kita untuk tinggal disini selama liburan?" Ginny bertanya dengan kekehen lebarnya.

"Itu bagus.." jawabnya pelan. "Kenapa kau memutuskan untuk tetap tinggal disini? Maksudku, aku tidak ingin menghancurkan tradisi kalian selama ini hanya karena keinginanku untuk tetap disini." Penyihir paling bersinar diangkatannya itu bersuara, mencoba untuk merayu temannya yang keras kepala.

"Oh, jangan konyol Hermione. Kau menolak untuk pulang pada liburan musim ini, jadi aku juga tidak ingin pulang dan mereka mengikutiku." ujar Ginny tegas sambil melambaikan tangan ingin mengakhiri percakapan.

The Hoax I TerjemahanWhere stories live. Discover now