Bab 5

125 13 6
                                    

Warning!!

Cerita ini adalah terjemahan dari cerita dengan judul yang sama karya @escapism- tidak ada unsur menjiplak atau semacamnya saya hanya ingin berbagi buat para dramione indo.

Selamat Membaca


---

"Apa menurutmu aku sangat kasar semalam?" Tanya Hermione pada temannya penasaran sambil melirik kemeja para Slytherin, lebih tepatnya ke arah Malfoy. Dia sejak tadi bolak-balik menatap Malfoy dan Ginny.

"Aku yakin sekarang Malfoy tengah menyusun rencana untuk mempermalukanmu. Dia bukan tipe orang yang mundur akan hanya karena beberapa penghinaan. Dia sangat keras kepala tapi itulah yang membuatnya...seperti saat ini." jelas Ginny sambil tersenyum kecil.

"Syukurlah, aku merasa tenang sekarang. Baiklah, jadi Malfoy ingin mempermalukanku. Bagus!" Seru Hermione dengan senyum palsunya sambil bertepuk tangan. "Aku tidak sabar."

"Oh, lupakan saja. Aku hanya mengada-ngada. Malfoy sebenarnya tidak akan melakukan apa-apa." Ucap Ginny dengan senyum kecilnya.

"Yeah, bagaimana obrolanmu denganmu Zabini?" Tanya Hermione penuh semangat pada sahabatnya itu.

"Well, uhmm... aku belum membahas soal Malfoy. Tapi aku berusaha melakukannya, pertama yang harus kulakukan adalah berteman dengannya, benarkan?" Kata Ginny mengalihkan tatapannya dari Hermione dan berpusat pada piringnya.

"Oh..... okay." Jawab Hermione sambil mengerutkan keningnya saat melihat Ginny beralih menatap piringnya. "Apa kau menyukai piring itu atau ada sesuatu? Kenapa kau sibuk menatapnya?"

"Tidak ada apa-apa." Sanggah Ginny cepat dan segera menggigit roti panggang miliknya.

"Baiklah." Hermione mengembungkan pipinya dan beralih menatap temannya yang lain dengan seringai kecil. "Apa kalian membutuhkan sesuatu? Kenapa kalian menatapku seperti itu?" Tanyanya pada Ron dan Harry sedikit gugup.

"Benar, kenapa kau duduk dengannya?" Tanya Harry penasaran sambil menatap Hermione.

Hermione menelan salivanya dan menggigit bibirnya gugup. "Uhmm..."


--


"Apa dia tengah menatapku?" Tanya Malfoy dengan penuh seringai saat tengah menikmati sarapannya.

"Iya, dia berulang kali menatapmu dan si Weasley. Apa terjadi sesuatu semalam? Kau terlihat sangat marah begitu datang." Tanya Blaise menatap sahabatnya, menunggu sebuah jawaban.

"Granger punya attitude dan dia sangat percaya diri..." Ucap Draco sambil menyesap juice labu miliknya. "Tapi aku akan segera menghancurkannya dan kepercayaan dirinya yang besar itu sampai dia tidak memiliki apa-apa selain rasa insecure." Lanjutnya dengan seringai sambil menatap Granger yang sedang mengobrol dengan temannya.

"Itu tampaknya sangat jahat." komentar Blaise setelah beberapa saat.

"Jadi apa yang kau bicarakan dengan si Weasley itu?" tanya Draco, menghiraukan komentar sahabatnya.

"Uhm... tidak, belum ada apa-apa. Aku masih berusaha. Emosinya sangat buruk jadi aku berencana untuk berteman dengannya lebih dulu sebelum membahas masalah Granger." Jawab Blaise.

"Okay, good." Balas Draco dan tiba-tiba dia merasakan sesuatu menyentuh tangannya. Saat dia berbalik terlihat Pansy yang tengah cemberut berada disampingnya. "Apa yang kau inginkan?"

"Kau tahu, aku mendengar sesuatu yang sangat lucu semalam. Kudengar kau dan Granger menjadi dekat semalam setelah kelas Astronomy." Ucap Pansy terkekeh kecil menatap Draco.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Hoax I TerjemahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang