Part 27

2.1K 100 6
                                    

Keguguran. Dokter sudah memvonis kalau Jovita keguguran, janin yang ada di dalam kandungannya tidak bisa di selamatkan lagi, akibat benturan keras itu, membuat janin Jovita tidak bisa bertahan, di tambah alkohol yang di konsumsi Jovita membuat kandungannya melemah.

Dokter juga sudah memberitau semua itu kepada keluarga Jovita, mereka tidak berekspresi apa pun, hanya terkejut, namun itu saat di depan dokter saja, padahal aslinya mereka sangat senang.

Hari, Lilia dan Tania sangat senang mendengar kabar tersebut, setelah itu mereka langsung pergi menemui Arman dan langsung memberikan surat cerai yang siap di tanda tangani.

Mereka selalu ingin membuat Arman dan Jovita berpisah secepatnya, namun mereka tidak ingin melanggar kontrak yang ada, mereka hanya bisa menunggu momen saat Jovita melahirkan dan menyerahkan anak yang di lahirkannya kepada Arman.

Dengan begitu, baik keluarga atau pun Jovita akan terlepas dan tidak mempunyai hubungan apa pun dengan Arman dan bayinya, mereka berniat mengirim Arman jauh-jauh agar tidak bertemu dengan Jovita.

Mereka masih harus menunggu cukup lama, namun entah siapa yang membuat Jovita keguguran, tapi mereka berterima kasih banyak kepadanya, karna dengan begitu, akhirnya Jovita bisa lepas dengan cepat dari Arman.

Ketiganya sangat lega, apa lagi saat di temui, posisi Arman sedang meringkuk di dalam penjara, jadi mereka dengan mudah menekan surat cerai dengan syarat Arman akan di bebaskan, tentu saja Arman setuju dengan cepat, apa lagi mereka sudah memalsukan tanda tangan Jovita.

Arman setuju kala melihat tanda tangan itu, dan tentu saja setelah ini mereka tidak akan pernah bertemu dengam Arman lagi, Arman sudah pergi jauh-jauh dari kehidupan Jovita.

Jovita yang masih dalam kondisi tidak sadarkan diri, tidak tau menau tentang itu semua, sebab sejak kecelakaan semalam, Jovita masih terbaring di berangkar rumah sakit, dan saat ini sedang di jaga oleh Tania.

"Nghhh..." Jovita melenguh, mulai tersadar kembali.

Tania yang sedang memainkan ponsel miliknya langsung menoleh tatkala mendengar lenguhan dari Jovita, Tania juga langsung melihat kedua mata sang kakak mengerjap-ngerjap beberapa kali lalu mulai terbuka secara perlahan.

"Kakak! Kakak sudah sadar? Bentar, Tania panggil ayah sama ibu. AYAH! IBU! Kakak sudah sadar." Tania langsung mendekat dengan heboh.

"D-dimana ini?" gumam Jovita dengan suara sangat lemah.

Tidak lama, Hari dan juga Lilia datang karna mendengar teriakan Tania, mereka keluar sebentar karna ada urusan, dan saat pulang mendengar Tania teriak tentu saja mereka cukup terkejut.

"Ada apa sayang? Kenapa teriak-teriak?" tanya Lilia dan Hari secara bersamaan.

"Itu! Kakak sudah sadar," balas Tania.

Lilia dan juga Hari langsung menoleh ke arah brangkar Jovita, disana Jovita sedang mencoba bangun, Lilia dan Hari langsung mendekati Jovita.

"Sayang! Kamu jangan banyak bergerak," ucap Lilia mengingatkan.

"Iya. Kamu masih lemah sayang," sambung Hari ikut mengingatkan.

Tania menoleh perlahan ke arah keduanya. "D-dimana ini? A-apa yang terjadi sama Vita?"

"Tenang sayang! Kamu di rumah sakit, semalam kamu kecelakaan."

"K-kecelakaan?"

"Iya. Kamu masih lemah, jangan banyak bergerak dulu."

"Ugh! A-arman dimana? Kenapa Arman gak ada disini?"

"Sudah sayang. Kamu jangan mikirin Arman dulu, yang penting kamu harus sembuh dulu."

SUAMI 100 JUTA ✅ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang