No One Fault

80 6 0
                                    

Hoseok POV

Sabtu malam kami akan tampil di ballroom kecil atas permintaan pribadi manajer kami untuk acara pribadi. Kami menerima karena kami akan mengambil kesempatan untuk menguji lagi baru untuk pertama kalinya di atas panggung.

Seperti biasa Jimin dan aku pergi melihat panggung, untuk mengetahui ukuran dan jika kami perlu mengubah koreografi tertentu.

Sesampainya di sana, manajer kami menunjukan kepada kami log dan akhirnya mengarahkan kami ke apa yang benar-benar ingin kami lihat.

Mata kami bertemu dan kami berdua mengerti. Aku beralih ke manajer kami.

"Waktu kau bilang kecil, aku tidak berfikir sekecil itu, itu benar-benar kecil, kami tidak bisa menari di sana."kataku

Manajer menatapku kecewa.

"Tapi bisakah kau mencoba"kata manajer kami.

"Oke, tapi kalau setelah mencoba kita bilang tidak lagi, ya tidak, dan itu keluar dari pertanyaan."ujar Jimin pada manajer kami.

Jadi setelah memutuskan akan mulai dengan apa, kami mencoba gerakan apa saja tetapi segera setelah kita pindah ke posisi ganti. Sehingga Jimin menempatkan dirinya di tengah panggung. Aku memukulnya, dia miring ke belakang dan jatuh di tempat di belakangnya.

Aku mencondongkan tubuh ke arahnya, mengulurkan tanganku ke padanya, tanpa berani menyentuhnya. Dia mengambilnya dan berdiri dengan susah payah. Dia terengah-engah, meletakan tangannya di dadanya untuk membantunya mengatur nafas dan aku menatapnya, khawatir.

"Jimin kau tidak apa-apa? Kau ingin aku menghubungi seseorang atau kita perlu pergi ke rumah sakit?"tanyaku khawatir.

Jimin melambaikan tangan ke arahku dan menatapku sambil tersenyum. Aku benci ketika dia menyembunyikan rasa sakitnya untuk menyakinkan kita.

"Tidak! Tidak! Aku tidak apa-apa.... Aku hanya kaget itu saja."katanya sambil tersenyum.

"Benarkah? Apa kau tidak merasakan sakit di suatu tempat?"

"Ya! Aku tidak merasakan sakit di manapun! Jangan khawatirkan aku Hyung."

Dia menoleh ke manajer yang hampir tidak berani bernafas.

"Jadi kami setuju bahwa kami tidak bisa menari di sini!"ujar Jimin sambil menatap manajer kami.

"Oke kau benar, aku akan berbicara dengan penyelenggara. Kalian bisa pergi"

.

.

.

Jadi kita dalam perjalanan pulang. Aku merasakan kepala Jimin bersandar di pundak ku. Dia tertidur, anehnya ini masih pagi hari dan dia tidur nyenyak semalam, pikirku.

Aku tidak terlalu memperhatikan, dia melakukannya dengan baik untuk memanfaatkan sisa yang di tawarkan kepadanya.

Begitu sampai di rumah, aku meletakan tanganku di pipinya untuk membangunkannya.

"Hmm 5 menit lagi Hyung"

Aku terkekeh pelan sebelum kembali mencoba untuk membuatnya bangun.

Sickfics Park Jimin [Translate³] Where stories live. Discover now