Bab 4 Tumpangan Untuk Gavin

0 0 0
                                    


Suara bel pulang menggema di sepanjang lorong sekolah, murid-murid berhambur keluar kelas

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Suara bel pulang menggema di sepanjang lorong sekolah, murid-murid berhambur keluar kelas. Gavin, Rio dan Yoan kini berada di parkiran, alasan mereka belum pulang ialah karena rantai motor Yoan yang lepas, lagi. Kemarin mogok, sekarang rantainya lepas.

Rio mendengus, masalah motor Yoan tidak ada habisnya, bahkan dalam seminggu bisa 3 sampai 4 kali bermasalah "Gimana sih cara lo bawa motor, Yo. Sampe pada rusak-rusak gitu?" Tidak ada jawaban, Rio mendengus lagi. Percayalah, kesabaran Rio hanya setipis tisu dibagi tujuh.

Yoan tampak serius, tangan lelaki itu sudah dipenuhi oli, bajunya pun kena. "Udahlah, Yo. Tinggalin aja, ikut nebeng sama gue". Yoan menoleh, menggeleng pelan.

Gavin menyugar rambut, membujuk Yoan membutuhkan tenaga ekstra "Nanti gue bilang ke Papah deh, suruh siapa kek ambil motor lo" berjalan pelan kearah Yoan

"Gak" Kali ini Yoan tidak menoleh.

"Ck" Gavin terduduk pasrah.

"Rantainya lepas gitu lo apain, Yo. Kesandung batu?" Yoan tak menjawab.

Rio berdiri dari motornya "Njing lo, ditanyain gak dijawab"

Akhirnya Rio ikut jongkok, memperhatikan Yoan. Terlihat keringat Yoan mulai bercucuran "Ih kasian keringetan gitu, sini gue lap-in, Yo" Rio berdiri hendak membuka bajunya.

Gavin mengernyit "Mau lo lap pake apaan muka anak orang?"

"Pake baju gue"

"Jangan mau, Yo. Bajunya bau naga, gue pernah cium sekali"

Yoan tidak menanggapi. Niatnya tadi mereka berdua ingin membantu Yoan, tapi malah berakhir debat masalah Rio yang kata Gavin seperti orang tidak pernah mandi.

Gavin melirik Yoan "Yo" Tidak ada jawaban.

"Yoan!"

"Yoan Surya!" Masih tidak ada jawaban, bahkan dapat Gavin dengar Yoan bersenandung kecil.

Gavin mangap dengan mata yang melirik keatas sangking kesalnya.

"Napa lo, Vin. Mau cosplay jadi popo berbie?"

Gavin menghentikan aksinya "Sembarangan". Menyugar rambutnya kebelakang "Ganteng subhanallah gini dibilangin popo"

Bener-bener deh kelakuan Gavin dan Rio, bukannya bantuin Yoan memperbaiki motor, malah asik ngobrol.

Rio berdiri, mendesah pelan.

Memilih menyerah memperbaiki, mending pulang, biar motornya tinggal disini, gak akan dicuri kan. "Napa lo, Yo. Nyerah lo?" Yoan berbalik dan mengangguk. Gavin dan Rio senyum penuh arti. Gavin menghidupkan mesin motor, diengkol tentunya. "Ayo, Jono. Kita let's go!".

Suara knalpot memekakkan telinga mulai menuju gerbang sekolah, banyak siswi yang menatap kagum ke-tiga lelaki itu, terutama Gavin. Siapa bilang mereka pakai motor ninja, mereka malah pakai motor supra abah-abah yang sudah dimodif.

Dostali jste se na konec publikovaných kapitol.

⏰ Poslední aktualizace: May 15, 2023 ⏰

Přidej si tento příběh do své knihovny, abys byl/a informován/a o nových kapitolách!

31 Hari Mencuri HatimuKde žijí příběhy. Začni objevovat