TRAMIGASI NAMJA IMUT

434 24 1
                                    

◢ ◣
█ █
█ █
◥ ◤
💜ARMY⁷⟬⟭💜
























"NYONYA, TUAN MUDA KEMBALI NYONYA" mansion kim gempar, karena ada seorang namja manis yang mereka kira telah pergi.

"kenapa berteriak pelayan" ucap nyonya kim. "Nyo-nyonya tu-tuan muda kembali" ucap pelayan itu terengah-engah.

"Ck Bangun lily. Ini sudah malam" nyonya kim memutar matanya. "Saya tidak berbohong nyonya" lily menatap nyonya kim.

"Ck. Mungkin hanya pengemis yang mengaku-ngaku sudah-" ucapan nyonya kim terpotong.

"Halo mommy, apa tidak Merindukanku" namja manis itu tersenyum ceria menatap nyonya kim yang terkejut.

"Ka-kau, i-ini nyata" nyonya kim terkejut melihat anak bungsu nya berdiri dan tersenyum menatap kearahnya.

GREPHH
"Aduhh pelan-pelan mom, hampir saja aku jatuh" nyonya kim memeluk tubuh putranya yang lebih pendek darinya.

"Sa-sayang i-ini kau" nyonya kim memegang pipi anak bungsu nya. Namja manis itu tersenyum.

"Iya. Ini aku kim jungkook" nyonya kim kembali memeluk sang anak yang ia tangisi selama seminggu terakhir ini.

"Sayang, kenapa berisik sekali" tuan kim turun dan melihat sang istri memeluk seorang namja manis.

"Yakkk. Kau selingkuh didepan ku hah" tuan kim dengan marah menarik sang istri kepelukannya.

ia terkejut melihat sesosok namja manis tersenyum kearahnya. "Allo daddy" jungkook melambaikan tangannya tersenyum ceria.

PUKHH
"Bodoh. Dia anakku kau mengira aku selingkuh dengan anakku sendiri" nyonya kim memukul kepala tuan kim pelan.

GREPHH
Jungkook tersenyum. Saat tuan kim memeluk tubuh mungilnya. "Aigooo daddy. Kookie rinduuu~" rengekan simanis.

"Daddy juga merindukanmu sayang. Kuharap ini bukan halusinasi" tuan kim memeluk erat tubuh sang anak.

"Ini bukan halusinasi daddy. Ini nyata" ucap jungkook membalas pelukan yang selalu ia impikan dari dulu.

"Sayang. Ayo duduk" nyonya kim menuntun jungkook untuk duduk disofa. "Li, buatkan teh ya" ucap nyonya kim.

Dengan patuh lily berjalan kearah dapur. Nyonya kim menatap jungkook. Jungkook mengerti tatapan itu. "Mom, dad...... " jungkook menceritakan semuanya.

Bahkan ia juga menceritakan bahwa dirinya bukan jungkook. Dirinya adalah king hell 'Jeon jungkook'. Reaksi nyonya kim dan tuan kim hanya tersenyum.

"Sebenarnya mommy tidak membencimu sayang. Justru sebaliknya mommy sangat menyayangimu" nyonya kim.

"Sudahlah mom. Jangan dibahas kookie tidak ingin membahas masa lalu itu" jungkook mengalihkan pandangannya.

"Kita mulai kehidupan yang baru. Dan kookie harap mommy dapat menyayangi kookie" jungkook menggenggam tangan nyonya kim.

"Tentu sayang. Mommy janji" nyonya kim tersenyum. "Ohh iya, dimana hyung vante" ucapan jungkook membuat nyonya kim sedih.

"Mom, kuharap dia baik-baik saja" ucap jungkook dingin. "Kau bisa melihatnya sendiri sayang" tuan kim. Mengusap lembut surai jungkook.

CLEK
"Dia depresi semenjak kau pergi. Dia berteriak tiba-tiba. Lalu menangis dan menyakiti dirinya sendiri" ucap tuan kim sedih.

"Lalu apa kata dokter" tanya jungkook. "Katanya, jika tidak ada kemajuan seminggu kedepan ia akan dimasukan di RSJ" ucap tuan kim sendu.

| dokter sialan Hyungku tidak gila, berani-beraninya dia mengatai Hyungku. Kupastikan dagingnya akan terpisah dari tulangnya | jungkook menggertakkan giginya.

"Nanti pagi aku akan kembali menemuinya" ucap jungkook. "Baiklah bunny. Tidurlah dikamarmu, tidak ada yang berubah tentang nya" jungkook tersenyum.

"Terimakasih mom-chup" jungkook mengecup lembut pipi sang ibu. "Yakk. Dia milik daddy cari punya mu sana" dengan posesif tuan kim memeluk tubuh sang istri.

"Posesif sekali kau pak tua" dengan santai jungkook berjalan kearah kamarnya. "Kuharap ini tidak pink seperti dulu huhu" jungkook komat-kamit sebari membuka pintu kamarnya.

CLEK
"Hahh, syukurlah ini tidak pink" jungkook masuk dan menjatuhkan dirinya diatas ranjang. "Aku kembali dengan versi baru kkk~" jungkook terkekeh evil.

SKIP PAGI HARI.
"PERGI KALIAN SIALAN. MENJAUH DARIKU" teriakan itu menggema diseluruh pejuru mansion.

BRUKHHH
"Astaga. Itu pasti hyung vante" jungkook berdiri dari lantai ia bergegas menuju kamar sang kaka.

"Hyung~" suara manis itu membuat vante tenang, lalu menatap sang pemilik suara. "Sayang" vante memeluk erat tubuh sang adik.

"I-ini nyata, pelukannya hangat" vante memeluk erat tubuh mungil yang ia rindukan selama seminggu terakhir ini.

"Kenapa berteriak" tanya jungkook dingin. Vante mendongak menatap mata bulat jungkook. "Pelayan jelek itu menyakiti ku" adu vante pada sang adik.

"Bagaimana dia menyakiti mu" tanya jungkook tetap dengan nada dinginnya. "Dia bilang aku yang membunuhmu" ucap vante. Mata jungkook memerah menatap pelayan yang sudah gemetar ketakutan.

DOR
"pyuhh~" jungkook meniup pistolnya yang baru saja menembak salah satu pelayan yang mengurus vante.

Pelayan itu mati Dengan mata yang membulat sempurna.
Nyonya kim dan tuan kim hanya menatap datar mayat pelayan itu.

"Itu peringatan untuk kalian. Berani menyentuh keluarga ku maka akan bernasib sama seperti pelayan itu" jungkook menatap dingin para pelayan.

"Tunggu apa lagi bodoh. Berikan mayat ini untuk simanis" ucap tuan kim datar. Dua bodyguard bertubuh besar masuk kedalam ruangan dan menyeret mayat pelayan itu.

"Hmm, kookie vante rinduu~" suara rengekan itu berhasil membuat mata  jungkook kembali netral.

"Hmm, apa ada hyung" tanya jungkook lembut. "Jangan pergi lagi ya" ucap vante lucu. "Apakah hyung akan sayang sama kookie" tanya jungkook.

"Tentu, hyung janji" ucap vante. "Baiklah kookie janji tidak akan pergi. Sekarang cepatlah sembuh hmm" jungkook mengusap lembut pipi vante.

Vante mengangguk sebari memeluk erat sang adik. Nyonya kim dan tuan kim tersenyum lalu ikut bergabung dengan kedua anak mereka.

"Ergghh, sepertinya kita memiliki saingan yang kuat" ucap seorang namja yang tengah mengawasi keluarga bahagia itu.

"Hmm kau benar, dan sepertinya kelinci manis itu sangat menyayanginy" ucap yang lain ikut mengomentari.

"Kapan kita menculiknya, aku sungguh tidak sabar" ucap yang lain. "Kita harus menunggu setahun lagi sampai kita naik takhta" ucap salah satu dari mereka.

"Apakah kita memiliki waktu, bagaimana jika dia sudah dimiliki oleh yang lain. Ohh god aku tidak mau" ucapnya menggeleng.

"Bodoh. Kita singkirkan yang berani menyentuhnya" salah satu dari mereka berucap sebari smrik.

"Hmm, bagus juga ternyata otakmu tidak sependek tubuhmu" yang dipanggil pendek hendak protes namun terhenti.

"Jangan berisik. Nanti kita ketahuan jimin-aa" ucap namja berkulit putih pucat seperti vampir dan emang iya :)

"Ck kau selalu saja membela taehyung, aku ini juga adikmu yoongi-aa" jimin protes. Yoongi memutar mayanya

"Sudahlah, aku lelah. Ayo pulang NamJoon kita masih memiliki urusan" namjoon mengangguki perkataan kaka tertuannya.





































TUNGGU EPISODE SELANJUTNYA.
END...........

JEON JUNGKOOK | HAREM ♥♡18+Where stories live. Discover now