Deg-degan "4"

562 20 0
                                    

Keesokan harinya Ashel berangkat pagi-pagi ke Sekolah. Ia sudah janjian untuk bertemu dengan (namakamu) pagi hari sekali karena ia tak mau teman-teman yang lain melihatnya.

Di dalam kelas Ashel sudah melihat (namakamu) yang tengah membaca buku tentang sejarah.

"Gu, gue kira gue yang dateng duluan" Ucap Ashel pada (namakamu)

"Gue gamau lu dateng duluan. Gue ga pengen lu nunggu"

Degg... Ashel salah tingkah mendengar pertanyaan tersebut

"Ya tapikan gue ga enak (Nam) lu yang udah ngerjain tapi lu juga yang se efforts itu bantuin gue" Ucap Ashel

"Gapapa kok. Nih LKS Bahasa Indonesia nya. Tulisannya beda banget sama tulisan punya gue kok"

"Ah, thank you banget (Nam)"

"Dan ini buat lu" (Namakamu) menyerahkan satu kotak berisi roti Panggang

"Gue tau banget lu belum makan. Ini sarapan buat lu"

"Ta, tapi (Nam) ngapain? Duh gue selalu ngerasa ngerepotin tau ga".

" Ngga Shel. Santai aja"

"Gimana dengan lu. Lu udah sarapan? "

"Belum. Mau sarapan bareng ga? "

Degggg

Ditanya seperti itu sebenarnya Ashel ingin menolak. Apalagi ini di sekolahnya. Ia tak ingin seluruh murid menyangka yang tidak-tidak pada dirinya.

"Tenang. Gue punya tempat yang sepi dari murid-murid Shel. Ikut gue" Seolah tahu dengan isi hati Ashel. (Namakamu) menarik Ashel ke belakang Sekolah. Di sana ada taman kecil yang bahkan Ashelpun baru tahu ada taman tersebut. Untuk sampai ke sana ia perlu membuka ruangan penggandaan. Pantas saja banyak anak murid yang tak tahu dengan taman ini.

"Kok lu tau sih tempat ini (Nam)?" Tanya Ashel penasaran

"Yaudah. Gue bakal cerita tapi lu sambil makan ya" Mereka pun duduk di bangku taman tersebut.

"Gue bisa tau tempat ini ya karena gue pernah di kasih tahu sama seseorang Shel"

"Seseorang? Siapa (Nam)? " Tanya Ashel penasaran

"Mantan gue. Namanya Friska. Dia anak pemilik yayasan di Sekolah ini. Cuman setahun lalu dia udah meninggal" Ucap (namakamu) sembari dirinya menatap langit

"Ah, sorry ya (Nam) gue udah nanyain tentang hal ini sama lu"

"Its oke gapapa kok Shel, lagian udah setahun yang lalu juga"

"Kalo lu butuh cerita gue siap dengerin cerita lu (Nam)" Ucap Ashel pada (Namakamu) yang sepertinya jadi merasa bersalah akan situasi sekarang.

"Thanks ya Shel. Yaudah sekarang kita abisin roti panggangnya"

Ashel hanya bisa tersenyum melihat ketegaran dari seorang (namakamu) yang sekuat itu.

"Oke siap (Nam)

.

.

.

Hari-hari terus berlalu. Saat ada tugas pekerjaan rumah (namakamu) selalu mengerjakannya untuk Ashel. Ada titik dimana Ashel benar-benar mempertanyakan mengapa (namakamu) begitu mau. (Namakamu) adalah seseorang yang paling di banggakan di Sekolahnya, mengapa ia sebegitunya pada Ashel.

Tibalah dimana Ashel sakit tak bisa Sekolah. Sudah 3 hari Ashel hanya berada di rumah. Ia pun sesekali hanya bisa bertelepon dengan Karin bila ada pekerjaan rumah, selebihnya sudah tentu ia gunakan untuk bertelepon dengan teman-temennya di JKT48.

NO GOLDEN RULES | Ashel JKT48Where stories live. Discover now