Chapter 2 : Matilah!

239 41 18
                                    

Tepat 3 hari setelah kecelakaan mengerikan itu dimana berhasil merenggut nyawa pria tua yang hampir kutangisi, kini setelah pergi dari pemakamannya 2 anggota polisi tengah berdiri di depan rumah seperti sudah menyambut kedatanganku.

"Kami ingin bicara denganmu, nyonya Uchiha" ucap salah satu polisi dengan membawa anjingnya

"Mari masuk" ucapku mempersilahkan mereka berdua masuk dan cukup penasaran dengan alasan mereka menemuiku

"Sebentar ku buatkan teh"

"Ah tidak perlu, nyonya. Kami hanya sebentar"

Mendengar ucapannya membuatku langsung duduk di hadapan mereka berdua.

"Ekhem baiklah. Kami sudah mendapatkan mobil yang menabrak almarhum. Ternyata ada tetangga yang berhasil mendapatkan foto nomor plat sebelum mobil itu melarikan diri"

Polisi yang memiliki mata seperti ikan mati menyodorkan foto nomor plat mobil yang dimaksudnya.

"Banyak yang menduga almarhum menyebrang sembarangan dan membuat tertabrak dengan mobil. Tapi, itu salah"

Aku menyerngit cepat mendengar informasi tersebut. "Apa maksudnya salah?"

"Mobil itu sengaja menabrak Ayahmu"

Keheningan pun terjadi cepat. Rasa keterkejutan ini tak dapat kusembunyikan setelah mendengarnya.

"Menabrak? Maksudnya ia sengaja dibunuh?"

"Kau cukup terlihat tegar dengan berita ini" ucap polisi itu yang menatap curiga

"Aku seperti ini karena tidak mendapat kasih sayangnya lagi. Dulu aku pernah berharap ia mati agar tidak menyiksa istrinya. Ia ayah yang buruk, pemabuk, dan kasar. Tapi, sayangnya melihatnya mati, sangat menjengkelkan aku hampir menangisinya. Jadi, jika kalian curiga padaku, aku tidak sudi mengotorkan tangan ini untuk membunuhnya"

Kedua polisi itu saling bertatapan setelah mendengar ketegasanku pada pria tua yang kini menjadi almarhum.

"Baiklah, kami percaya. Satu lagi yang ingin kami sampaikan disini kejadian Ayahmu yang berkaitan dengan kematian Adikmu"

Tubuh ini menegak sempurna begitu ia mengatakan tentang kematian adikku yang telah berlalu.

"Kenapa? Ada apa? Kenapa mereka berkaitan?"

"Mobil yang menabrak Ayahmu sama persis dengan mobil yang menabrak adikmu"

.
.
.

Drrtt...

Drrtt...

Drrtt...

"Halo"

"Akhirnya diangkat! Halo (Name)!"

"Ah Sakura-chan! Ha-halo (Name)"

"Hinata? Ada apa?"

"A-ano kami khawatir denganmu. Ja-jadi kami harus menelpon. Ah maaf kalau kami menelpon-mu. Kalau lagi sibuk kami akan- "

"Tidak perlu. Tidak apa"

"Kami hanya ingin menanyakan kabarmu dan Kakashi-san juga menanyakanmu. Sakura katanya kangen denganmu, karena sudah 5 hari tidak masuk kerja"

"Hei, jangan mengatakan hal itu juga!"

Aku tersenyum simpul mendengar suara marahnya yang sudah lama tidak terdengar. "Apa ia sedang malu saat ini?"

Jujutsu Kaisen With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang