🎼 9 🎼

470 48 4
                                    


Jungkook melihat Leeseo yang meraih gelas jus jeruk dengan santai, wanita itu tampak sangat kehausan dan setelah selesai minum, dia menatap sepiring roti panggang yang diletakkan di atas meja.

"Kamu bisa sarapan, sebelum pergi" kata Jungkook sambil memperhatikan arah dimana tatapan Leeseo yang telah jatuh pada makanan yang telah ia siapkan.

"Kook, terima kasih"

Mata Leeseo tampak berat, wanita itu menatap sekilas dengan wajah sendu.

"Untuk apa?"

"Karena sudah menampungku tadi malam, "

Leeseo menenguk jus jeruknya lagi, dengan sikap sedikit gugup, tangannya dengan ragu menarik piring berisi roti panggang.

"Dan membuat sarapan untukku" lanjutnya dengan suara hampir berbisik namun masih bisa terdengar dengan jelas.

"Semalam kamu mabuk berat dan kamu terlihat kacau,"

Jungkook menatap Leeseo dan wanita itu balas menatapnya dengan wajah meringis dan sedikit malu.

"Aku hilang kendali, dan aku seharusnya tidak minum terlalu banyak di pesta"

Leeseo memijat keningnya, merasakan sedikit rasa pening yang masih menyiksa. Ia menyesap jus jeruknya dan memakan roti panggang dengan lahap.

Jungkook tidak menegur temannya, ia juga tidak tertarik untuk mengungkit kekacauan yang dilakukan Leeseo tadi malam, tentang perempuan patah hati yang merindukan mantan kekasihnya yang bernama Peter. Meskipun Jungkook masih merasa sedikit jengkel karena Leeseo menciumnya secara tiba-tiba, disaat yang tidak tepat ketika Seokjin juga muncul di depan pintu dan menyaksikan mereka berdua.

Leeseo menyelesaikan sarapannya, wanitu itu masih terlihat malu dan merasa sedikit bersalah karena merepotkan Jungkook, ia memutuskan untuk pulang, setelah sarapannya selesai dan ia sadar bahwa Jungkook sepertinya tidak terlalu mengharapkan kehadirannya di dalam rumah.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu, tapi suasana hatimu terlihat sama buruknya denganku, Jungkookie" Leeseo mengucapkan kata-katanya dengan nada bercanda, dan Jungkook hanya tersenyum miring dengan wajah tengil yang sedikit angkuh.

"Kamu terlihat kurang ceria Jungkookie, dan sinar matamu itu kelihatan sangat sendu" sambung Leeseo sambil memperhatikan wajah Jungkook dengan penuh minat dan tanya. "Apa kamu sedang punya masalah dengan pacar-pacarmu?"

Jungkook tersenyum kecut mendengar tudingan gadis itu, ia terus berjalan ke arah pintu, mengantar Leeseo keluar dari dalam rumahnya.

"Jungkookie?"

"Apa?"

"Jika kamu menginginkanku untuk tinggal. Emm....Aku tidak keberatan untuk mendengarkan curhatanmu hari ini?"

Leeseo menengok ke Jungkook, menatap temannya dengan mata penasaran bercampur dengan rasa iba.

"Tidak Leeseo, aku  sedang tidak ingin curhat tentang apapun kepadamu"

Jungkook membalas gadis itu dengan senyuman ramah dan Leeseo refleks cekikikan karena reaksi dari temannya. Jungkook sudah mengetahui niat terselubung dari gadis genit itu, dan ia tidak akan terjebak atau  tidak ingin Leeseo tinggal lebih lama di apartmentnya sehingga semakin memberikan beban emosional yang bertambah karena Jungkook masih memikirkan Seokjin yang memergokinya bersama Leeseo.

"Mungkin lain kali Jungkookie"

Leeseo tersenyum licik dan mengingatkannya pada pengkhianatan Jungkook di masa lalu, dimana Leeseo bisa bebas bermesraan bersama Jungkook ketika Jungkook mereasa butuh hiburan.

Golden HourWhere stories live. Discover now