V "Canggung"

15.7K 641 9
                                    


Vote sebelum baca.



Makan malam diruang keluarga dengan cara lesehan dan bersama keluarga adalah hal yang selalu diinginkan oleh banyak orang.

Dan kini, kahla sedang makan malam bersama keluarga gus Afiq. Keluarganya sudah pulang tadi sore, karena rumahnya tidak jauh dari pesantren, jadilah mereka tidak menginap.

"Mbak Dila mau apa? Biar Kahla ambilin" tawarnya sambil menatap ning Fadila yang sedari tadi diam.

"Em, mbak mau sayur sop aja dek. Kok mbak doang yang ditawarin, suaminya nggak?" Goda ning Fadila dengan senyuman tulus.

Sedangkan Kahla, ia kini menjadi salah tingkah sendiri. Bahkan jika telinganya tidak ditutupi oleh jilbab mungkin semuanya melihat jika telinganya sangat merah. Bahkan wajahnya pun memerah.

"Eh, gus mau makan apa?" Tanya Kahla dengan ragu.

"Saya bisa ambil sendiri" gus Afiq pun mengambil makanannya sendiri dan kahla tersenyum maklum.

Kahla mengambilkan sup dan menaruhnya dipiring ning Fadila.

"Makasih" ucap ning Fadila dengan tulus.

"Sama-sama" balasnya dengan tersenyum manis dan nampaklah ginsul disebelah kanan.

Mereka akhirnya melakukan makan malam bersama.

《2》

Setelah melakukan makan malam. Mereka kini sedang beristirahat dikamar masing-masing.

Karena sekarang sudah pukul setengah sembilan. Jadilah mereka bersiap-siap untuk tidur.

Begitu pula gus Afiq dan juga Kahla. Untuk malam ini, mereka akan tidur disatu kamar dan satu ranjang.

Dan kini, mereka sedang diselimuti oleh kecanggungan dan keheningan. Tidak ada yang memulai obrolan.

"Gus/La"

Sekali ingin memulai membicaraan, justru mereka secara serentak memanggil nama lawan bicara.

"Monggo, gus dulu" ujar kahla yang duduk berdampingan dengan gus Afiq.

Posisi mereka kini sedang duduk berdampingan diatas ranjang dan tidak saling berhadapan. Mereka hanya menatap lurus kedepan.

"Maaf La, saya tidak bisa memberi nafkah batin untuk saat ini" ujar gus Afiq lirih dan menatap Kahla.

Kahla yang mendengarnya pun menatap balik gus Afiq lalu tersenyum. Entahlah, sudah berapa kali ia tersenyum dan menangis untuk hari ini.

"Tidak apa-apa gus, Kahla mengerti" kata-kata itu keluar lagi dari bilah bibir Kahla yang selalu tersenyum walau keadaannya seperti ini.

"Sekali lagi, saya minta maaf Kahla" ujar gus Afiq yang merasa bersalah.

"Tidak apa gus. Kita tidur saja, ini sudah malam. Selamat malam gus" ujar Kahla dan merebahkan tubuhnya dan mempunggungi gus Afiq.

Sedangkan gus Afiq menghela nafas dan ikut merebahkan tubuhnya.

"Selamat malam" balasnya lirih.

Sedangkan Kahla, dia sebenarnya belum benar-benar tertidur. Dan kini, ia meneteskan air mata kembali dan tanpa adanya isakan yang keluar.

Menjadi Yang Kedua "TERBIT" (PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang