XXXVIII "Umboxing, alhamdulillah"

15.5K 518 17
                                    




Kahla pun berganti pakaiannya dengan bajunyang diberikan gus Afiq padanya.

Setelah ia pakai dengan sempurna, ia kaget bukan main. Bajunya sangat-sangat mini dan kurang bahan!!!!!.

Ia tak nyaman memakainya. Kenapa gus Afiq memberikan baju ini kepadanya?.

"Nggak nyaman. Lepas sajalah" ujarnya.

Ketika ingin melepasnya, tiba-tiba pintu kabar berdecit seperti ada orang yang  mau masuk kedalam.

Dengan gerakan kilat, ia langsung menaiki ranjang dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Dek" panggil orang yang masuk kedalam kamar.

Kahla semakin mengeratkan tangannya pada selimut agar nanti sulit dibuka.

Dan yang memanggilanya adalah gus Afiq yang baru saja selesai berpatroli disekitar pesantren.

Gus Afiq melihat gundukan diatas ranjang pun tersenyum. Sepertinya Kahla sudah memakai baju yang ia berikan.

Ia berjalan mendekati ranjang menuju Kahla. Dengan perlahan ia duduk diranjang dan menyentuh Kahla walau terhalang oleh selimut.

"Dek, buka dong. Kalau begini kamu bisa sesak nanti nafasnya" ujarnya sambil berusaha melepaskan selimut dari tubuh Kahla.

"Nggak mau, Kahla malu" suara Kahla terdengar tak jelas karena tertutupi oleh selimut.

"Nggak boleh gitu, masak malu sama suami sendiri. Kamu nggak mau nurutin suami?"

Mendengar itu, Kahla dengan perlahan membuka selimutnya. Hanya kepalanya saja yang keluar.

Gus Afiq yang melihatnya pun terdiam. Rambut tergerai Kahla terlihat lebat dan indah. Rambut Kahla juga panjang, panjangnya sekitar sepingang.

"Kamu belum siap?" Tanya gus Afiq.

Kahla diam, ia sebenarnya belum siap. Tapi ia juga harus berbakti kepada suaminya. Jadilah dirinya harus siap.

"Kahla siap" jawabnya dengan lirih.

Gus Afiq terdiam. Dengan perlahan ia membuka selimut yang menutupi tubuhnya.

"Beneran siap?" Tanya gus Afiq memastika.

Kahla mengangguk dan merentangkan tangannya ia dipeluk oleh gus Afiq.

Gus Afiq langsung saja memeluk Kahla dengan senang hati.

Cup

Ia mencium dahi Kahla. "Baiklah, bedoa terlebih dahulu"

Mereka memejamkan mata mereka dan mulai meramalkan doa itu. Dan akhirnya mereka melakukan sunah rosul setelah lamanya mereka menikah. Dan baru ini mereka melakukan itu.

****

Saat ini sudah disepertiga malam. Dan pada jam seperti ini, banyak santri yang melakukan sholat tahajut bersama dimasjid.

Berbeda dengan sepasang suami istri yang masih bergelut manja didalam selimut. Hingga salah satu dari mereka terbangun.

"Ugh.." lenguhnya.

"Dek" panggil gus Afiq yang memang bangun terlebih dahulu dari pada Kahla.

Kahla menggeliat tak nyaman dan dengan perlahan membuka matanya. Matanya mengerjap kala terasa perih.

"Bangun yuk, tahajut" ujar gus Afiq dan diangguki oleh Kahla.

Dengan pelan mereka mendudukan tubuh mereka. Dan gus Afiq yang terlebih dahulu berdiri sampil berjalan menuju lemari.

Menjadi Yang Kedua "TERBIT" (PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang