Chapter 3 : Ingin Menikah

229 28 1
                                    

Kencan Yi Ran yang kesekian pun gagal. Setelah makan malam, ia dan teman kencan butanya tidak banyak berhubungan.

Sebagai guru bahasa baru di sekolah dasar, pekerjaan sehari-hari Yi Ran membuatnya jadi sangat sibuk sehingga ia tidak sempat memikirkan tentang pernikahan.

Tetapi, dibandingkan dengan orang lain, sebenarnya ia lebih menekan dirinya sendiri. Ia bilang begini pada Zhang Rong Rong: Orang yang ditakdirkan, diharapkan muncul kapan saja sebelum usianya mencapai dua puluh lima tahun, tetapi ketika mereka berusia dua puluh lima dan tak seorang pun yang muncul, mereka mulai merasakan nasib. Itu adalah hal yang menyiksa.

Permintaan Yi Ran pada pacarnya tidaklah tinggi. Ia sungguh tidak berpikir kalau seorang pria seperti Gu Ting Chuan akan menjalin hubungan yang dalam dengan seseorang seperti dirinya. Ia hanya ingin menemukan orang yang memuaskan. Sayangnya, kenyataannya tidak seperti yang diidamkan.

Sama seperti pemuda yang dijumpainya semalam. Pekerjaannya baik dan penampilannya juga bagus, tetapi ia sering kali teringat akan mantan pacarnya. Kemudian, ia merasa bahwa ia tidak cukup sensitif. Tetapi, setelah pihak satunya menyadari ketidaksopanannya sendiri, mereka berhenti berhubungan satu sama lain.

Beberapa hari ini, Gu Tai sering menjadi murid terakhir yang tersisa.

Belakangan ini, Yi Ran memerhatikan setiap gerak-geriknya, jadi ia menemaninya diam-diam di dalam ruang kelas. Ia menunduk, menatap kerangka pelajaran dan diam-diam terkesan akan dedikasi anak ini dalam mengerjakan PR. Ia adalah bocah lelaki yang tampan, dan, mengenai hal ini, pastinya ada beberapa bayangan dari pamannya ....

Pada saat ini, ia merasa kalau "lembur" telah menjadi semacam kenikmatan.

Ia tidak tahu apakah ia harus berbicara padanya mengenai payungnya. Ketika ia berpikir tentang itu, ia menjilati bibirnya dan mengetuk pelan sisi mejanya. "Gu Tai, guru menemukan payungmu di dalam tong sampah hari itu, dan payungnya rusak .... Kenapa kau bilang padaku kalau kau tidak membawanya?"

Gu Tai masih sedikit dewasa, dan ia tidak mendongak sewaktu ia membalas, "Oh, payung itu, salahku. Tanpa sengaja aku merusakkanya, dan karena payungnya sudah tak berguna, aku buang saja. Aku takut kalau kau akan memberitahukannya pada orang tuaku, sehingga aku tidak menceritakan yang sebenarnya."

Ekspresi Yi Ran menjadi kebingungan, "Tetapi ...."

Ia hanya ingin mengungkapkan pemikirannya sebagai seorang guru. Tiba-tiba saja, ada suara familier di belakangnya. Suaranya dalam dan tak terduga. "Maafkan aku. Aku mengalami penundaan di perusahaan hari ini."

Yi Ran menatap balik ke arah si Gu Ting Chuan yang terlambat. Pada pandangan pertama, ada sedikit kelelahan di alisnya, tetapi juga tampak sedikit malas. Ketika ia melihatnya, ia mengangguk kecil ke arah Yi Ran. "Halo, Guru Yi."

"Halo, Direktur Gu." Suasana di antara mereka tampaknya jauh lebih santai ketimbang dua kali terakhir. Ia mengemasi buku cetak secepat mungkin, dan di waktu bersamaan mendongak ke arahnya, "Tolong biarkan aku mengatakan bahwa Cloud Headdress dan Dark Rivers semuanya sangat bagus. Aku juga adalah fansmu."

Tanpa terduga, Gu Ting Chuan tersenyum. "Benarkah?"

Setelah pria tersebut mengatakan ini, telinga Yi Ran jadi sedikit panas dan hatinya merasa agak bersalah, tiba-tiba saja takut kalau ia akan ketahuan. Sebetulnya, hanya setelah ia melihat tubuh telanjangnya, barulah ia kembali dan mencari-cari hasil karya sebelumnya pria itu untuk dipelajari. Setelah mengutarakannya, ia menyadari betapa impulsif dirinya ....

Gu Ting Chuan sepertinya tidak peduli.

Ketika ia mengambil tas kecil Gu Tai dan baru saja akan berjalan menuju ke pintu, Yi Ran melihat seorang pemuda yang tampak seperti seorang asisten, sedang menunggu, berdiri di pintu, memegangi sebuah amplop yang dicetak di tangannya. Penasaran, ia pun bertanya, "Apakah Direktur Gu akan pergi menonton No Man's Land?"

A Lifetime of Peace and Care [Terjemahan Indonesia]Where stories live. Discover now