Bagian 37: Inverse

138 46 20
                                    

Yok di pake jarinya buat itung berapa part lagi buat cerita ini sampe pada akhir halamannya.

Seperti biasa, untuk typo yang mengganggu bisa kalian tandai aja supaya bisa langsung Kimmi benerin.

Enjoy!

-
-
-

Sudah hampir seminggu Jungkook di rawat di rumah sakit dan sudah selama itu pula Sohyun tidak pernah bertemu dengan pria itu. Jika ditanya rindu, sudah pasti Sohyun rindu. Bahkan sejak hari dimana Jungkook ada disana, Sohyun sudah merindukannya.

Selama hampir seminggu ini Sohyun datang ke rumah sakit meski ia tahu ia tidak bisa menemui pria itu, tapi setidaknya dengan begitu ia bisa merasa lebih tenang.

Dan hari ini Sohyun akhirnya bisa bertemu dengan Jungkook yang kondisinya sudah semakin membaik. Bahkan ia sudah sadar pagi ini hingga membuat Sohyun langsung datang untuk menemuinya.

Sohyun memasuki ruang rawat Jungkook dengan perasaan haru sekaligus senang. Ia melihat Jungkook yang sedang terbaring dengan selang oksigen dan beberapa alat medis yang masih terpasang di tubuhnya. Matanya masih terpejam, mungkin sedang tidur. Wajahnya pucat, tubuhnya lebih kurus dari terakhir kali mereka bertemu.

Jujur saja pemandangan itu membuat Sohyun sedih, tapi disatu sisi ada perasaan bersyukur yang Sohyun rasakan karena Jungkook akhirnya sadar dari komanya.

Sohyun berdiri disamping ranjang tempat Jungkook berada. Dan entah sebuah telepati atau bukan, tapi saat Sohyun berada di dekat Jungkook, pria itu langsung membuka matanya.

Ia memandang Sohyun yang sekarang sudah tampak ingin menangis. Sohyun merindukan pemilik mata indah itu.

"Kenapa menangis?" tanya Jungkook dengan suara parau. Ia ingin menyentuh wajah Sohyun, tapi tangannya masih lemah untuk bisa Jungkook gerakan.

Mendengar pertanyaan sederhana Jungkook membuat tangis Sohyun tidak dapat terbendung lagi.

Sohyun menutup wajahnya dengan kedua tangannya untuk menutupi tangisnya. Namun isakan kecil yang keluar dari bibirnya beserta bahunya yang naik turun membuat Jungkook bisa menyadari jika Sohyunnya kini tengah menangis.

"Hei... Kenapa?" tanya Jungkook bingung.

Sohyun tidak menjawab, gadis itu masih menangis.

Melihat tangis Sohyun yang tak kunjung berhenti membuat Jungkook memaksakan tangannya untuk bergerak. Perlahan ia mulai menggerakkan tangannya, meski lemah dan butuh usaha yang besar, Jungkook akhirnya bisa meraih tangan Sohyun.

"Apa yang membuatmu menangis? Kau sakit?" tanya Jungkook pelan. Sohyun menggelengkan kepalanya dengan kedua tangan yang masih menutupi wajahnya.

"Lalu kenapa? Katakan padaku, hmm?"

Jungkook mencoba melepaskan tangan Sohyun yang menutupi wajahnya.

"Kenapa?" tanya Jungkook lagi setelah Sohyun akhirnya menyingkirkan kedua tangannya dari wajahnya hingga Jungkook bisa melihat wajah Sohyun yang basah karena air mata.

"Tidak, aku baik-baik saja. Aku hanya senang kau sudah bangun," jawab Sohyun parau sehabis menangis. Sohyun masih sesekali sesenggukan meski kini gadis itu sudah menghentikan tangisnya.

"Duduk sini," pinta Jungkook pada Sohyun agar duduk di ranjang tempatnya berbaring. Namun Sohyun menggelengkan kepalanya tegas. Ia memilih untuk menggeser kursi di dekatnya dan kemudian duduk disamping ranjang Jungkook.

Jungkook kemudian terlihat mencoba untuk melepaskan selang oksigen yang di kenakannya. Sohyun ingin mencegahnya karena takut Jungkook kenapa-napa, tapi Jungkook memberi isyarat bahwa ia akan baik-baik saja.

Selenophile ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang