20. Belanja 🖤

6.1K 689 73
                                    

Setelah menyepakati permintaan Neil, Duke. Di sini lah Brigitta berdiri, di depan Boutique D'angelo atas ajakan Neil. Pria itu mengajaknya berbelanja gaun untuk penobatan pangeran dengan dalih mempertontonkan pada Rakyat dan Bangsawan jika dirinya memiliki hubungan yang baik sebagai Pasangan Suami-Istri. Sebagai perempuan yang suka berbelanja, kali ini Ia kelelahan mengikuti arahan Duke. Sudah 6 Boutique yang mereka kunjungi hanya untuk mencari gaun dan jas yang sesuai dengan seleranya. Dasar Pria gila.

"Coba gaun itu. " Tunjuk Neil pada gaun yang berjejer rapi.

"Aku lelah. Kau saja yang mencobanya. " Ucap Brigitta mendekati sofa yang di sediakan untuk pelanggan.

Neil menarik lengan Brigitta lalu mendorongnya menuju tempat untuk mengganti pakaian. "Ini yang terakhir. "

Brigitta menatap tajam. "Awas saja jika kau berbohong. "

Neil menghiraukan ucapan Brigitta lalu menghampiri pelayan yang bekerja di sana untuk membantu Brigitta mencoba beberapa gaun dan meminta buku rancangan untuk Ia lihat. Mengetahui jika Duke Leusarpe mendatangi Boutique-nya bersama sang Istri, Nyonya Rona sebagai pemilik menyambut kedatangan mereka dengan antusias dan menunjukkan semua koleksi gaun yang dia punya. "Tahun ini gaun dengan off shoulder sedang populer Duke. " Rekomendasi Nyonya Rona.

Neil mengangguk. "Berikan gaun berwarna merah untuk Istri ku. " Perintahnya.

Nyonya Rona membawakan gaun sesuai permintaan Neil menuju ruang ganti untuk Brigitta coba dan meminta bawahannya untuk membantunya. "Silahkan coba gaun ini Duchess. "

Brigitta menatap tidak suka dengan gaun yang akan membuat bahunya terekspos dengan jelas. "Apa tidak ada gaun lain? " Tanya Brigitta.

"Tentu ada, tapi ini gaun yang telah di pilih langsung oleh Duke. Beliau ingin anda mencobanya terlebih dahulu. " Jelas Nyonya Rona.

Brigitta menghela nafas, tidak ada gunanya beragumen dengan orang yang takut pada Suaminya, lagipula ia hanya mencobanya. Dan kini ia menyesal bersikap pasrah karena para pelayan ini gila, mereka mengencangkan korset sampai membuat pinggangnya sakit. "Kalian ingin membuatku sesak nafas? "

"Maaf Duchess, tapi kami perlu membuat pinggang anda terlihat kecil. " Ucap sang pelayan.

"Aku hanya mencoba dan bukan untuk pergi kesebuah pesta. "

"Tapi Duke akan melihat penampilan menawan anda. "

"Menawan kau bilang? Yang ada wajahku akan membiru karena tidak dapat bernafas. Lemaskan ikatannya. " Protes Brigitta.

Pelayan itu akhirnya menuruti permintaan Brigitta untuk melemaskan ikatan pada korset. Setelah itu mereka memakaikan gaun pada tubuh Brigitta. Mereka sempat terpesona dengan kecantikan yang Brigitta miliki, apalagi gaunnya menambah kesan elegan sekaligus dewasa. Selesai memakai gaun, Brigitta di arahkan menuju tempat Neil berada. Dari jarak jauh Ia bisa melihat Neil yang sedang membolak-balikan buku katalog berisi rancangan gaun.

Brigitta berdiri menghadap Neil. "Aku tidak menyukai gaun ini. " Ucap Brigitta, mengalihkan atensi Neil yang awalnya tertuju pada buku kini melihat penampilan Brigitta dari atas sampai bawah.

Neil menatap tajam pada gaun yang Brigitta pakai, memperlihatkan bahu dan belahan dada. "Ya, Aku juga tidak menyukai gaun itu. Milikku akan terlihat dengan jelas. Ganti. " Ucapnya sambil menatap dada Brigitta yang menonjol. Bukan bermaksud mesum, tapi gaun itu terlalu terbuka.

Brigitta bingung dengan ucapan Neil tentang 'Miliknya, apa yang Pria itu maksud. Belum sempat bertanya, pelayan menarik Brigitta untuk kembali keruang ganti untuk mencoba gaun lain. Pilihan kali ini adalah gaun berwarna hijau.

Antagonist Pride! Where stories live. Discover now