Medan Perang BabeLova

14 2 0
                                    

Seperti kata orang, bulan Ramadhan itu seperti tidak pernah lama. Rasanya baru kemarin mereka menjalani hari pertama puasa, namun sekarang, anak-anak serta yang paling tua sedang melaksanakan takbiran.

Bima dan Angkasa sudah sejak sore berada dimasjid. Itung-itung nguber bukaan gratis sambil menemani Cakra buka puasa untuk pertama kalinya setelah perselisihan kemarin.

Bapak-bapak mengobrol diluar teras masjid, bedug sengaja ditaruh dibawah agar lebih mudah ditabuh anak-anak.

Galaksi sibuk menabuh, Bima mengumandangkan takbir, sedangkan Cakra malah sibuk makan.

Katanya, "Mumpung disediain, kan kapan lagi bisa makan sambil liatin cewek cantik yang bawa makanan ke masjid. Kayak liat bidadari."

Awas saja, andai Tita melihat kelakuannya. Mereka berdua yakin, Tita akan meninju dirinya sampai Wakanda.

Mereka yang melihat Cakra tengah lahap pun akhirnya kalah, tak tahan dan ikut menghabiskan.

Bisa dibilang mereka sudah menghabiskan beberapa piring kue basah dan lontong. Galaksi tengah menabuh bedug bersama anak-anak, Bima takbiran didalam masjid. Sedangkan Cakra malah main petasan dengan anak-anak yang usianya jauh dibawahnya.

Duaarr

"Hahh.. dasar bocil prik!" Cicit Galaksi saat satu petasan berhasil mengagetkan seisi masjid.

"WOOOYYY!!" Teriak salah satu anak kepada kumpulan anak-anak dikubu Cakra Aira.

"Mau apa lu?" Ucap Cakra songong. Menggoda seorang anak ingusan, yang tak lain anak Pak Kades.

"Berantem sini!" Tantang anak itu.

Cakra tertawa meladeni anak yang masih suka memakai sandal terbalik itu. Lantas menggertak dengan gerakan seolah akan menyerang, sampai anak itu ketakutan.

"Main-main ya lo?!"

"Eh! Kasmid! Hapus dulu ingus lo, baru nantangin gue." Ujar Cakra bertolak pinggang.

"Gue.. srek* bukan bocah srek* ingusan, yak." Balasnya diangguki teman-temannya.

"Bocah lawan bocah lo, Cak-cak.." ucap Bima menyayangkan.

Diikuti Galaksi dari belakang. "Lontong gue berasa masuk ke paru-paru."

Bocah Kasmid itu menelan ludahnya. "Lo keroyokan, gue gak takut."

"Gue gak ikutan." Ucap Galaksi melipat kedua tangannya dibawah dada. Tapi anak-anak lawan mengira ia akan melakukan serangan.

"Gue juga gak minat lawan bocah." Tambah Bima.

"Yah.. kalau lo berdua gak bantu gue, nanti yang iket dia masa gue? Yang gantung dia dipohon tomat? Masa gue juga. Terus yang ngulitin dia sama buang mayatnya ke sungai? Masa gue lagi?"

Kasmid menelan ludahnya sakit. Cakra terkekeh saat ia melihat Kasmid yang perlahan mundur ingin melarikan diri.

"Raaghhkk!!" Dengan sangat tiba-tiba Cakra mengagetkan semua anak-anak itu beserta Kasmid sang pemimpin mereka.

"Wuaaah!! Bapaaaaaaakk!!!"

Bima, Cakra, dan Galaksi tertawa dengan sangat puas ditengah ramainya suara takbiran.

Tawa mereka bahkan mampu terdengar kerumah-rumah orang yang tengah membuat kue untuk lebaran besok.

"Njir! Perut gue sakit liat tuh anak lari kek soang." Ucap Galaksi.

"Iya. Mana malem-malem lagi." Balas Bima mengiyakan.

Tak lama kemudian, panggilan video dari Tita menghentikan kesenangan mereka.

[✔] BabeLova - Jaemin, Haechan, MarkWhere stories live. Discover now