CHAPTER 1 = Kelulusan MTs

512 14 0
                                    

HALOOO SEMUAAAAA!!!!
SELAMAT MEMBACA BAB PERTAMA CERITA INI YAAA, SEMOGA KALIAN SUKAAAA.

MAAF BANGET YAAA KALAU ADA KESALAHAN KATA, KARENA INI CERITA PERTAMA AKUUUU

TERIMAKASIHHH LOV U ALL 💐💐💐💝💝💝

***

Pagi ini, perempuan yang sedang memakai almamater biru khas sekolahnya pun sedang duduk di sebuah aula sekolahnya yang cukup besar. Perempuan yang sedang memakai hijab putih itu sedang duduk mendengarkan penjelasan ketua yayasan sekolah tempat dia sekarang mengambil jenjang SMP. Setelah dari sini, ia tidak akan kembali ke sekolah ini lagi, dikarenakan ia akan lulus pada saat hari itu juga.

Sekolahnya mempunyai ciri khas dengan memakai almamater khas sekolahnya yang berwarna biru untuk dipakai saat kelulusan.

"Hadeuh, ni guru kapan selesai ngomongnya sih," Ujar Rabella Asya Afifah, atau yang biasa dipanggil Asya. Ia adalah perempuan yang dimaksud dari penjelasan sedikit demi sedikit diatas.

Perempuan yang sangat tidak betah sekolah disini. Karena terlalu banyak hafalan yang membuatnya menjadi beban setiap memasuki kelas.

"Tau ya anjir, dari tadi ngomong bae. Mana kaga dibolehin keluar buat jajan," Jawab salah satu teman Asya, ia bernama Sila.

Mereka tidak hanya berdua, namun ber enam dan duduk berjajar.

"Lo habis dari mana?-,
"Woy, lu dapet jajanan dari mana?," Bisa-bisanya kaga ngomong ke gue," Ucapan Asya ini cukup terdengar jika saja ketua yayasan sudah mematikan mic nya. Syukurlah, ketua yayasan sekolahnya masih saja berbicara panjang lebar.

"Gue tadi jajan ke luar," Jawab salah satu teman Asya yang bernama Lista.

"Parah banget anjir, emangnya boleh?,"

"Boleh, gue kira juga emang ga boleh keluar. Ternyata pas gue tadi mau ke toilet terus gue melipir keluar gara-gara ngeliat temen angkatan kita pada jajan keluar," Jelas Lista pada teman-temannya.

"Lah, ayo meren kita keluar jajan," Seru mereka berlima.

Akhirnya, Asya bangun dari tempat duduknya. Ia mengajak Sila untuk keluar dan jajan. Mereka pun siap berjalan melewati kursi demi kursi para teman angkatannya yang masih duduk mendengarkan ocehan ketua yayasan.

"Ah, akhirnya kita keluar juga,"

"Lo mau jajan apa Sya?" Tanya Sila.

"Batagor enak ga sih, sama tea jus,?," Jawab Asya sambil melihat ke arah gerobak-gerobak yang lain di depan gerbang sekolahnya.

"Ide bagus, come on!,".

Setelah mereka memberi beberapa makanan untuk di santap. Mereka pun beristirahat dahulu di taman kecil yang berada di pinggir lapangan sekolahnya. Ternyata tak sedikit juga yang bosan dengan acara kelulusan ini. Banyak teman angkatan Asya yang justru dia berada di luar aula dan tidak kembali lagi ke aula.

"Kayanya kita terlalu rajin ya," Ujar Sila sambil memakan sedikit demi sedikit makanan yang ia beli.

"Iya, tau gitu langsung keluar ge boleh aja ya. Terlalu taat peraturan," Jawab Asya.

Mereka berdua masih setia di tempatnya, hingga ia di usir oleh guru yang sedang berkeliling di sekolah yang ditugaskan untuk memantau siswa selama acara kelulusan ini.

"Asya, kamu ini ya. Cepat kembali ke aula, bawa makanannya juga," Ujar guru tersebut sambil membawa sebuah rotan.

"Waduh, kenapa pake ada guru segala sih," Ujar Asya dalam hati.

WAKTU RAFSYA [RAFAEL & ASYA] On Going Where stories live. Discover now