Hallo guys!
Happy Reading All!
Sorry guys di chapter ini sedikit..
Hari pertama bagi peserta didik baru untuk mulai masuk melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah barunya. Di sini, sebagian dari mereka mungkin belum banyak mengenal satu dengan yang lain. Bertemu dengan banyak orang yang belum pernah kita lihat atau bahkan belum pernah kita kenal.
Sekolah Menengah Atas, langkah terakhir sebelum kita masuk ke dunia yang sebenarnya. Mereka akan disuguhkan oleh banyak pilihan. Kerja atau kuliah? Itu tergantung mereka masing-masing.
Dan, jangan lupa membuat kenangan sebanyak mungkin di Sekolah Menengah Atas ini. Walaupun kamu tidak pernah mendapatkan kenangan indah tentang kisah percintaan mu, setidaknya kamu mempunyai kenangan dengan teman-teman mu.
Bel istirahat pun berbunyi, para siswa dan siswi bergegas pergi ke kantin untuk membeli makanan, sedangkan Asya dan Mira masih tetap setia ditempat duduknya.
"Lo nggak mau jajan kah Mir?" tanya Asya.
Mira menggelengkan kepala. "Nggak, males gue, pasti rame banget," jawab Mira.
"Eh iya bener juga," ujar Asya.
Pembelajaran sekolah belum mulai, karena Asya dan peserta didik baru yang lain masih terdaftar dengan catatan murid baru. Bu Ani menjelaskan bahwa KBM akan dimulai Senin minggu depan.
"Nggak pada jajan?" tanya Nia yang baru saja datang ke meja Asya dan Mira.
"Kaga," ujar Asya dan Mira kompak.
"Buset, kompak amat," ujar Siska.
Nia dan Siska pun ikut berkumpul bersama Asya dan Mira, mereka berbincang dari mulai sekolah asal mereka, dan apa yang terjadi disekolah mereka dulu. Nia, Siska, dan Asya juga berbincang tentang masa masa mereka sewaktu SD.
Waktu istirahat sudah selesai, bel pun berbunyi dengan kencang. Para siswa dan siswi yang berada diluar pun langsung masuk kedalam kelas. Tapi, berbeda dari kelas Asya, mereka justru masih berada di luar kelas, tepatnya berada di koridor depan kelas mereka. Mayoritas yang berada diluar itu adalah laki-laki, mereka berkumpul sambil bermain game online.
(❁'◡'❁)
Asya pulang sekitar pukul 11.00 WIB, saat bel berbunyi para siswa langsung berhamburan keluar kelas, ada yang langsung menuju gerbang sambil menunggu untuk dijemput, ada juga yang mengarah ke parkiran untuk mengambil motor. Sedangkan, Asya masih setia di koridor depan kelasnya."Sya, nggak balik lo?" tanya Mira menghampiri Asya.
"Balik lah, lah ilok kaga," jawab Asya.
"Lah terus ngapa kaga keluar anjir." ujar Mira menyenggol tangan Asya.
"Ntar aja lah, males gua bejir," jawab Asya dengan muka malasnya.
"Lu mau balik kapan?" tanya Asya.
YOU ARE READING
WAKTU RAFSYA [RAFAEL & ASYA] On Going
Teen FictionRafael Samudra Sanjaya adalah laki-laki yang menjabat sebagai ketua jurnalis di SMA Wiragama. Rabella Asya Afifah adalah siswa di SMA Wiragama yang menjabat menjadi sekretaris PMR di sekolahnya. Awalnya mereka berada di dalam satu sekolah yang sama...