Waktu Senggang dan Pelantikan Kakashi sebagai Hokage ke 6

1.2K 104 2
                                    

Disclaimir Masashi Kishimoto Sensei, saya hanya meminjam karakternya saja.

Pairing : Uchiha Sasuke x Hyuuga Hinata
World : semi canon

Warning: Typo bertebaran, OOC, Gaje dan efek lainnya yang mungkin membuat mual-mual. Maka dari itu jika tidak berkenan dengan cerita ini. Silahkan klik tombol Back dan biarkan saya berkarya dengan terhormat.
Terima kasih.
.
.
.

Setelah misi kemarin berakhir. Meski tidak bisa dibilang sukses, sebab Hokage tengah melakukan penyelidikan yang lebih mendalam. Beberapa shinobi tampak menganggur dan tidak menjalankan misi.
Seperti halnya Sasuke dan Hinata, mereka memiliki kehidupan yang cukup sibuk di Konoha. Namun, pada suatu hari yang cerah, keduanya secara tak terduga bertemu di persimpangan jalan saat keduanya hendak menuju tempat latihan mereka masing-masing. Saat itu, Naruto dan Sakura telah tiba lebih dulu dan sedang asyik berbincang-bincang.

"Oiii teme.. Hinata... " Sapa Naruto dari jauh sambil melambai.
"Sasuke, Hinata.. selamat pagi.." sapa Sakura dengan riang.
"Se-selamat pagi Naruto-kun, Sakura-san..Aa-Sasuke-san.." nada suaranya malah terdengar formal sekali.

"Ada apa Hinata? " Tanya Sakura dan Hinata cuma menggeleng sembari memainkan kedua ujung jari jemarinya.
"A-aku akan mulai latihan.." ujar Hinata
"Mau kubantu?" Tawar Sakura dan lagi Hinata menggeleng.
"Oh baiklah.. selamat berlatih.."
"Terima kasih.." ujar Hinata.

Hinata dan Sasuke saling memandang sejenak, mereka kemudian berpisah tanpa melakukan percakapan yang berarti. Tidak seperti Naruto yang selalu ceria dan Sakura yang penuh semangat, Sasuke dan Hinata adalah tipe orang yang cenderung pendiam dan lebih memilih berlatih sendiri.

Hinata berjalan dengan lembut menuju lapangan latihan, tempat dia sering melatih keahliannya dalam menggunakan Byakugan dan teknik pertarungan lainnya. Sasuke, di sisi lain, melangkah dengan mantap menuju hutan terlarang, di mana dia melatih kemampuan kekuatannya sebagai pengguna Sharingan.

Meskipun mereka tidak berbicara satu sama lain, ada perasaan yang mengikuti mereka, perasaan aneh yang sedikit menggelitik. Hinata terpesona dengan kekuatan dan ketenangan Sasuke, bukannya Hinata ingin membandingkannya dengan Naruto sih. Hanya saja dia merasakan itu pada Sasuke semenjak beberapa misi lalu mereka selalu bersama.

Sementara Sasuke mengagumi ketulusan dan tekad Hinata. Yah meskipun dibeberapa sisi itu merepotkan dan sangat membebaninya. Namun entah mengapa dirinya sekarang merasa itu hal yang biasa semenjak dia mulai mengenal Hinata dengan lebih dekat.

Sesampainya di tempat latihan masing-masing, Hinata dan Sasuke memulai latihan mereka dengan fokus yang tinggi. Hinata menggunakan Byakugan-nya untuk memperbaiki kepekaan dan kelincahan gerakannya, berharap dimisi-misi berikutnya dia tidak akan menjadi beban ataupun merepotkan teman satu tim nya. Apalagi merepotkan Sasuke. Sementara Sasuke mengasah kekuatan dan kecepatan serangan dengan menggunakan Sharingan-nya. Hal yang biasa dia lakukan.

Beberapa jam berlalu, ketika Hinata dan Sasuke sama-sama merasa puas dengan hasil latihan mereka. Mereka kembali melintasi persimpangan yang sama saat pulang, dan kali ini, sedikit senyuman terlintas di wajah Hinata. Membuat Sasuke sedikit merasakan rasa panas menjalar diwajahnya. Meskipun mereka belum berbicara satu sama lain, tapi Hinata tau bahwa Sasuke adalah pemuda yang sangat baik dan memiliki hati yang lembut.

Hinata dan Sasuke mungkin tidak menghabiskan waktu bersama atau memiliki percakapan yang berarti, tetapi setiap pertemuan singkat mereka di persimpangan itu membantu mereka memahami satu sama lainnya.

"A-ano Sasuke-kun.. apa kau ada waktu?" Hinata kembali membuka percakapan diantara mereka.

"Kenapa?"

"A-aku ingin mengajak mu dan lainnya makan bersama. Karena aku pikir itu akan menyenangkan. Ma-maksudku, kita makan ramen bersama-sama.. itu.." ah.. Hinata jadi kehilangan kata-kata. Mengapa sih sikap gagap bicaranya ini tidak bisa hilang.

"Boleh saja.."

"Eh?" Hinata merasa terkejut dengan ucapan Sasuke. Namun kemudian diapun tersenyum.

"Hai.. ayo Sasuke-kun.." diapun tersenyum.
.
.
.
.

Akhirnya karena ajakan Hinata yang sangat tumben itu. Sakura, Sasuke, Hinata, dan Naruto memutuskan untuk pergi bersama-sama makan di Ramen Ichiraku. Mereka semua merasa lapar dan tertarik dengan kelezatan mie ramen khas tempat tersebut. Ketika mereka tiba, mereka terkejut melihat Shikamaru dan Ino juga berada di sana, tampaknya mereka juga memiliki keinginan yang sama.

Sakura tersenyum lebar. "Hei, Shikamaru, Ino! Ayo, bergabunglah dengan kami. Kita bisa makan bersama!"

Shikamaru menghela nafas lalu mengangguk. "Baiklah, tapi hanya jika aku tidak harus berpikir terlalu keras setelahnya."

Mereka semua duduk di meja yang panjang, menikmati aroma sedap mie ramen yang menggoda. Sambil menunggu pesanan mereka datang, mereka pun mulai mengobrol.

"Sakura-chan, apakah kamu mendengar kabar tentang Kakashi-sensei?" tanya Naruto dengan semangat.

Sakura mengangguk. "Ya, aku mendengarnya. Kakashi-sensei akan dilantik menjadi Hokage ke-6 dalam waktu dekat. Ini akan menjadi momen yang sangat penting bagi desa kita."

Hinata tersenyum sambil menambahkan, "S-sungguh luar biasa! Kakashi-sensei pasti akan menjadi Hokage yang hebat. Beliau memiliki banyak pengalaman dan kebijaksanaan."

Sasuke, yang jarang berbicara banyak, mengangguk setuju. Sembari tersenyum kecil, merasa seperti mimpi saja gurunya itu akan menjadi Hokage.

Tiba-tiba, Ino bergabung dalam percakapan. "Aku sangat senang untuk Kakashi-sensei. Dia selalu menjadi panutan kita semua. Hari pelantikan pasti akan menjadi hari yang meriah dan ramai di desa."

Shikamaru, dengan sikap santainya, menambahkan, "Ya, ya. Tapi itu berarti akan ada lebih banyak pekerjaan bagi kita juga. Aku berharap dia tidak terlalu sering memanggilku untuk misi."

Semua orang tertawa mendengarnya. Makanan mereka tiba, dan mereka mulai menikmati mie ramen yang lezat sambil melanjutkan percakapan mereka tentang rencana dan harapan mereka untuk masa depan desa Konoha.

Setelah makan siang yang menyenangkan, mereka berpisah dan kembali ke tugas masing-masing. Namun, semangat mereka untuk melihat Kakashi-sensei dilantik sebagai Hokage ke-6 terus membara di dalam hati mereka.
.
.
.
.

Hari pelantikan pun tiba, dan desa Konoha dipenuhi dengan keramaian dan sukacita. Penduduk desa berkumpul di lapangan besar, tempat acara pelantikan akan berlangsung. Sakura, Sasuke, Hinata, Naruto, Shikamaru, dan Ino berdiri bersama di antara kerumunan, dengan bangga mengenakan pakaian resmi mereka.

Beberapa teman mereka memang tidak bisa hadir karena misi yang tengah dijalankan diluar desa. Hanya sebagian saja yang hadir. Meskipun begitu suasana pelantikan tetap berjalan dengan baik.

Kakashi-sensei tampil di atas panggung, memancarkan kehadiran yang gagah dan bijaksana. Ia berbicara dengan pidato yang penuh semangat, berjanji akan melindungi dan memimpin desa Konoha dengan setia. Walaupun dengan wajah malasnya yang terlihat tidak menjanjikan sih.

Semua orang bertepuk tangan dan bersorak kegirangan ketika Kakashi-sensei secara resmi dilantik menjadi Hokage ke-6. Momen ini memenuhi hati mereka dengan kebanggaan dan harapan untuk masa depan yang cerah.

Bersambung

Our Destiny (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang