02. buku usang.

107 23 10
                                    


Vector membaringkan tubuh Ashley di sebuah kasur dengan gerakan pelan.

Setelah menaruh tubuh Ashley dengan benar, Vector memandangi wajah cantik Ashley yang sedang terlelap di sana.

Vector terus memandangi wajah itu dengan tangan bergerak pelan menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik gadisnya.

" Kau sudah kembali, dan aku mendapatkanmu " gumam Vector dengan terus memandangi wajah Ashley.

" Apakah kita akan berhasil menepati janji kita, Ashley? "

Puas memandangi wajah cantik  gadisnya, ia pun berdiri dan memunggungi Ashley.

" Cepatlah bangun, seluruh dunia menantikanmu " ujar Vector sebelum akhirnya pergi dari kamar itu.

📖📖

" Sudah bisakah aku membuka penutup mata ini, Vector? " tanya Ashley dangan tangan kanannya yang terus bergenggaman dengan tangan kiri Vector, karna matanya yang ditutup dengan kain oleh Vector, membuatnya tak bisa melihat apapun dan tidak tahu kemana ia dituntun oleh Vector saat ini.

Vector berjalan dengan pelan sembari menjaga langkah gadisnya.

" Belum saatnya, kita belum sampai " jawab Vector setelah mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Ashley.

" Kenapa sangat jauh? " Tanya Ashley.

Vector mengabaikan pertanyaan dari gadisnya, karna berjarak beberapa langkah, dirinya sudah sampai di tempat tujuannya.

Vector berhenti, membuat langkah Ashley juga ikut berhenti.

" apa sudah sampai? " Tanya Ashley dengan senyum manis di wajahnya.

" Ya, sudah sampai " ujar Vector yang berada di belakang tubuh Ashley, membukakan ikatan kain yang menutupi mata gadisnya.

Merasa sudah diperbolehkan membuka mata, Ashley pun membuka matanya melihat pemandangan indah di depannya.

Sebuah ladang yang di penuhi dengan bunga mawar berwarna putih.

Ashley terkejut melihatnya dan segera berbalik menatap Vector yang masih berada di belakangnya.

" Vector, kenapa kau membawaku kesini?" Tanya Ashley masih dengan wajah yang terkejut.

Vector mengernyit bingung, " apa salahnya? "

" Bukankah bunga mawar adalah penangkal iblis? Kenapa kau mengajakku ke sini, bagaimana jika kau kenapa-kenapa? Kau— " ucapan Ashley terhenti saat Vector tiba tiba menempelkan tangannya di puncak kepala gadis itu.

Vector menatapnya sebentar lalu terkekeh, " ini mawar putih Ashley, sedangkan penangkal iblis adalah mawar merah, ini tidak akan menyakitiku, Nona Valedich " ujarnya dengan senyum miring yang sangat menawan, saat melihat gadisnya yang seperti sedang salah tingkah, karna ia menyebut nama gadisnya menggunakan marga miliknya, Valedich.

Ashley menyembunyikan pipinya yang merah dengan berbalik badan memunggungi Vector.

" Lupakan! Aku ingin masuk ke ladang saja! " Ujarnya menyembunyikan rasa aneh dalam hatinya, kini perutnya seperti di penuhi oleh banyak kupu-kupu berterbangan, sungguh ia ingin lonjak-lonjak saat ini.

King Of Devil [END]Where stories live. Discover now