04. hiasan

57 14 10
                                    

KYAA!
aku balik hehew, kalian nungguin nih pasti☺️

Makasih buat yang udah selalu nungguin cerita ini Up, huhuu terhuraa
😚😚

HAPPY READING EVERYONE 😘

⛓️KING OF DEVIL⛓️

" Oh, lihat dirimu! Kau sangat lucu " ujar Ashley sangat senang kala melihat mahakaryanya di rambut Vector.

Rambut Vector yang berwarna hitam legam itu sudah dihiasi oleh banyak macam hiasan rambut yang Ashley beli dari pasar waktu itu.

" Lihat, bahkan kau tidak terlihat menyeramkan sama sekali sekarang" ujar Ashley kembali.

Vector hanya terduduk pasrah di kasurnya, membiarkan Ashley yang terus menerus menghiasi rambutnya dengan hiasan rambut yang menurutnya aneh, padahal itu lucu.

" Itu hiasan rambut wanita, sedangkan aku adalah lelaki, kenapa kau memakaikannya ke rambutku?" protes Vector.

" Kenapa? Kau tidak menyukainya? " Tanya Ashley dengan nada sedikit tidak terima.

" A-aku- "

" Padahal ini hadiah pertamaku untukmu! Huft! Dasar iblis! " Potong Ashley dengan nada merajuk.

Ashley langsung membelakangi Vector dengan wajah marah, dan dengan tangan yang ia lipat di depan dada.

" Kau marah? " Tanya Vector

Ashley tidak menjawab pertanyaan Vector.

" Baiklah, lakukan apa yang kau mau, aku akan menerimanya " ujar Vector membuat senyum Ashley kembali mengembang.

Di saat itu juga Ashley kembali membalikkan badannya, dan menata kembali rambut hitam milik Vector.

" Nah, seperti itu, kau harus menerimanya, menurutlah kepadaku" ujar Ashley dengan senang.

Tak lama, terdengar suara pintu terbuka.

Vector tentu terkejut saat melihat Verant di ambang pintu sedang melihat ke arahnya dan Ashley.

Untung saja hanya Verant yang masuk, jika sampai orang lain yang masuk, citranya sebagai Raja Iblis yang terkenal kejam dan menakutkan benar-benar akan hancur.

Di tempatnya, Verant sedang menahan tawanya mati matian, walau pada akhirnya tawa itu pecah juga.

" Hahaha! Lihat dirimu Vector " ujar Verant dengan kembali tertawa.

Menurut Verant, Vector saat ini benar benar lucu, Raja iblis yang terkenal sangat kejam dan mengerikan kini terlihat seperti layaknya kucing yang dipaksa menurut oleh pemiliknya, sangat lucu bukan.

" Jangan tertawa! " Ujar Vector, namun Verant tetap tak menghentikan tawanya.

" Kubilang jangan tertawa! " Perintahnya kembali, namun bukannya berhenti tertawa, Verant justru mengeraskan tawanya.

" Kau mau mati Verant? " Tanya Vector, lebih tepatnya, mengancam.

" Hei! Aku adalah adikmu satu-satunya, jika aku tiada, kau tidak akan mendapatkan adik seperti ku lagi di dunia ini, Vector, aku sangat langka" ujarnya membanggakan diri.

King Of Devil [END]Where stories live. Discover now