chapter 42

228 21 1
                                    

chenle baru bangun, melihat rumahnya sepi, ia tidak kaget lagi karena renjun dan jeno sudah memberitahunya tadi. chenle memilih untuk turun untuk menemui nal.

"nal nal~ what are you doing???" chenle berlari dengan riang menuju kandang nal.

"bosen banget ya di kandang terus? apa aku buatin mainan aja ya?" ucap chenle lalu bergegas mencari bahan-bahan yang ia perlukan.

"tali rafia mana nih? kok tidak kelihatan" gerutu chenle, ia mencari-cari di tempat biasa renjun kasih tau, namun tidak ada.

"naruhnya di mana yaa. atau ayah yang nyimpen" chenle tetap berusaha mencari dimana keberadaan tali rafia yang ia cari.

"pake ini aja apa ya" chenle melihat-lihat isolasi bolak-balik milik jeno.

"pake ini aja deh, soalnya males beli tali rafia" chenle mengambil isolasi bolak-balik itu dan meletakkannya di meja ruang tengah.

"sekarang cari isolasi bening, gunting, sama kayu" chenle pergi untuk mencari tiga barang itu, dan akhirnya ia dapat menemukan ketiga barangnya.

"bentar ya nal, ini mau dibikinin mainan dulu buat kamu" ucap chenle kepada nal, nal duduk menemani di sofa sebelah chenle.

chenle mulai membuat mainan untuk nal. dimulai dari isolasi bolak-balik yang ia rekatkan lalu ia ambil bagian putihnya dan ia rekatkan di kayu menggunakan isolasi bening.

"dah jadiii, ini low budget tapi yang penting effortnya hehehe. kapan-kapan suruh ayah beliin mainan buat kamu" ucap chenle lalu mulai menggerakkan kayu itu, membuat nal berlari-lari mengejar isolasi bolak-balik bagian putihnya.

chenle terlihat senang melihat nal begitu lincah bermain dengannya. ia sangat rindu sekali bermain dengan kucing, apalagi kucing milik jeno-bongshik, namun bongshik masih sakit.

"kami pulang~" renjun dan jeno sudah berada di depan pintu.

"eh ayah sama papa udah pulang, ini lele lagi main sama nal hehehe" ucap chenle pamer jika ia sudah membuat mainan untuk nal.

"pasti pake barang-barangnya ayah nih" ucap jeno setelah melihat beberapa barangnya di meja ruang tengah.

"iya dong ayah, chenle permisi ambil ya ayah" ucap chenle.

"haduh lele, lain kali izin dulu ya kalo mau minta sesuatu" ucap renjun.

"iya papa, lele minta maaf. lele minta maaf ya ayah" ucap chenle.

"iya gapapa sayang, besok jangan diulangi lagi yaa. lele udah makan?" tanya jeno.

"belum yah, lele baru bangun tadi. belum mandi juga" ucap chenle.

"makan dulu yuk, ayah sama papa beliin sate nih buat lele" ucap jeno.

"horeeee makasi ayah makasi papa~~ ayah sama papa udah makan?" tanya chenle sambil menerima sate dari jeno.

"udah, tadi makan di sana. papa yang ngajak ayah" ucap jeno.

"ooo ceritanya pacaran nihh" goda chenle.

"ih lele, udah ah papa mau masuk ke kamar dulu" ucap renjun, ia pergi meninggalkan chenle dan jeno dengan muka merah.

"papamu gemesin kalo malu gitu. dah gih sana makan dulu habis itu mandi, ayah mau main sama nal" ucap jeno lalu duduk di sofa ruang tengah.

"iya ayah" chenle bergegas ke meja makan lalu mulai memakan sate ayam + lontong yang dibelikan jeno dan renjun tadi.

setelah menghabiskan makan malam, chenle langsung naik ke kamar untuk mandi. ia mengambil baju untuk ganti, namun ia berhenti karena melihat ponselnya menyala.

sweetest thingNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ