My classmate transfer in anotherworld only me reincarnated as fps player

25-26

Episode 25

Sebuah ruangan di sebuah perusahaan di dunia lain. Seorang wanita sedang menunggu dengan perekam suara dan notepad.

Anda tidak bisa salah dengan wawancara ini. Aku harus kasar!

Ya, salah satu siswa SMA yang hilang. Kakek Kuramoto HarutoKuramotoKuramotoKoshinKoshinBerhasil dalam wawancara eksklusif!

"Tapi saya terkejut. Dia berasal dari tempat yang terkenal dengan konstruksinya."

Ketika saya membaca ulang materi yang saya miliki, saya tidak percaya! Saya mendengar ketukan di pintu, jadi saya menutup file.

"Permisi"

"Selamat pagi. Tuan Koshin Kuramoto. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk mewawancarai kami."

"Ini dia. Maaf merepotkanmu membawa kakimu ke sini."

Dia menundukkan kepalanya dan duduk di kursi.

"Nah, sepertinya kamu ingin mendengar tentang cucu-cucuku... dengan apa kita harus mulai?"

"Ya. Tahukah kamu bahwa cucumu di-bully di sekolah?"

Ya, inilah yang saya pelajari setelah para siswa, termasuk dia, menghilang, tetapi diketahui bahwa Haruto Kuramoto di-bully oleh teman-teman sekelasnya.

Begitu diketahui publik, pihak sekolah meminta maaf sebesar-besarnya kepada publik, dan orang tua teman sekelasnya menjadi mangsa empuk media. Selain itu, beberapa dari mereka telah pindah, dan beberapa dari mereka adalah orang tua yang bahkan tidak bisa keluar dari rumah mereka.

"Betul. Aku sendiri tidak tahu itu."

"Begitukah. Berdasarkan itu, bagaimana menurutmu?"

"Sayang sekali, kurasa."

Lagi pula, ini tentang anak yang berhubungan darah.

"Hmm? Nona, apakah kamu tidak salah paham?"

"Eh? Kalau kamu bilang itu salah?"

"Aku merasa kasihan pada Haruto. Daripada memikirkan itu, aku merasa kasihan pada anak-anak yang menindasnya."

Bagaimana apanya?

"Apakah kamu khawatir menjadi penyebab utama ketika cucumu sendiri berada dalam situasi yang menyedihkan?"

"Itu benar."

Saya kagum. Orang ini sepertinya menganggap cucunya tidak peduli.

"Jika kebenaran intimidasi tidak ditemukan, mereka mungkin mengalami kehidupan sehari-hari yang lebih menyedihkan."