18; Gema

93 14 10
                                    

Flashback sehari sebelum camp school.

Gema masuk pada rumah mewahnya, Ia cukup senang karena Papa dan Mamanya lengkap dirumah hari ini. Sudah Tiga hari sang kepala keluarga itu menyibukkan diri dikantor, Gema rindu sekali ingin bermain basket lagi sama Papanya.

"Maa.. Paa.." Panggil Gema dari ruang tamu, Namun, tidak ada respon. Gema tahu kalau begini  kedua orang tuanya pasti ada di ruang kerja, ruangan itu kedap suara, mungkin saja suaranya tidak terdengar.

Gema menaiki tangga bersemangat, ia lihat pintu ruang kerja Papa tidak tertutup rapat lantas pria itu tersenyum.

"Pa-"

"Aku ingin bertemu Kanaya, Carla!"

Senyum Gema memudar, suara Papanya yang menyebut nama Kanaya membuat ia penasaran.

Didalam ruangan itu Ben dan Carla sedang dalam perseteruan. Carla menatap tajam suaminya itu, sementara Ben memohon dengan wajah lesu.

"Tapi kamu baru aja pulang dari sana Mas, Gema udah kangen banget sama kamu." Bantah Carla.

"Tapi, Kanaya akan pulang ke Bandung bertemu ibunya, kamu tidak membiarkan ku bertemu dengannya di Jakarta karena kamu tidak ingin Gema curiga, Aku memegang janjiku padamu. Tapi kali ini bairkan aku bertemu dengannya disana." Mohon Ben.

Carla melipat tangannya dan memalingkan wajahnya kesal.

"Ben, dulu aku sudah berbaik hati membiarkan mu mempertahankan hubungan mu dengan Risa demi anak itu. Aku rela membiarkanmu membagi waktumu untuk Gema pada Kanaya, kali ini apa lagi? Kanaya sudah tahu semuanya, aku bisa melihat kalau ia membencimu, apa lagi yang kau harapkan, Ben?" Geram Carla tajam menatap suaminya.

Ben meraih tangan Carla, menggenggamnya," Carla, aku menyayangi Gema dan Kanaya tidak kurang dan lebih, aku mencintaimu juga memcintai Risa, tidak kurang dan lebih. Tapi saat ini, biarkan aku memperbaiki hubunganku dengan Kanaya, setelah itu aku akan bersama dengan kalian, kita akan liburan. Hanya keluarga kita. Kali ini saja, biarkan aku bertemu Kanaya.." Mohon Ben penuh pengharapan.

Carla diam, lalu ia menghela napasnya, Pasrah.

"Oke, hanya kali ini lagi saja. Aku lakukan ini untuk anakku Gema." Ucap Carla.

"Terima kasih sayang.." Ben mencium pucuk Kening Carla lalu memeluknya erat.

Diluar ruangan itu, Gema mendengar semuanya. Tangannya meremat marah. Meski masih abu-abu kejelasannya, secara garis besar Gema tahu, ia memiliki hubungan darah dengan Kanaya.

Gema beralih dari depan ruang kerja Papanya, lalu masuk kekamar.

Semua terlalu mengejutkan, fakta apa yang ia temukan kali ini menyayat hatinya, bagaimana semuanya tampak baik-baik saja padahal banyak bohongnya.

Gema merogoh sakunya mengambil ponselnya. Ia mengetikkan beberapa pesan pada nomor tidak dikenal.

Gema.
Cari tahu semuanya perihal cewek ini!

Cari tahu semuanya perihal cewek ini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SORRY || Brighttu [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang