12. Saatnya menyerang!

48 6 0
                                    

Playlist | Good Boy Gone Bad - TXT

"Jangan lemah, lo itu laki-laki bukan banci."
-- Javastra

Aileen selalu merasa jika ada seseorang yang mengikutinya, beberapa kali dia melihat ke belakang dan suara langkah seseorang benar-benar jelas terdengar di telinganya.

Padahal ini tempat studio dance, namun dia masih benar-benar merasa parno dan seperti ada yang mengikutinya ke manapun. Dia sepertinya mengalami PTSD :
(post-traumatic stress disorder) atau gangguan stres pascatrauma adalah gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang bersifat traumatis atau sangat tidak menyenangkan.

Jantungnya benar-benar berdebar sangat cepat, napasnya memburu, dan dia kembali mengingat kejadian yang membuatnya trauma tentang pelecehan tersebut.

"Aileen? lo gak apa-apa?" tanya Keiza yang baru hadir dan terkejut dengan Aileen yang seperti akan pingsan.

Aileen memegang keningnya, merasakan denyutan amat sakit di kepala.

"Lo mending duduk dulu," Keiza, membantu Aileen duduk di kursi besi lorong dance studio.

"Kalo lagi sakit mending gak perlu latihan dulu deh. Mau gue anterin pulang?"

Aileen menggeleng, tidak ada waktu baginya untuk membolos lagi, dia harus mengikuti les agar tidak tertinggal lagi.

"Gak perlu, gue gak apa-apa kok." Aileen mencoba menenangkan diri, menarik napas secara perlahan. Memeluk kedua tubuhnya sendiri dengan cara menyilangkan tangan ke atas pundaknya.

Keiza merasa khawatir melihat keadaan Aileen. Namun ujung matanya menangkap sosok di sana. Saat Keiza menoleh untuk melihat siapa orang tersebut. Orangnya sudah hilang.

Keiza mendekatkan wajahnya ke arah telinga Aileen, "Lo diikuti seseorang ya?" bisiknya.

Aileen menggeleng keras. Bahkan dia tidak ingin memikirkan hal itu.

Varen tersenyum miring, dia merasa puas dengan apa yang baru saja dilihatnya. Targetnya ada di depan mata. Tidak sia-sia kedatangannya ke sini. Sangat menguntungkannya.

Dua training perempuan tak sengaja melihat Varen di sana, dan mereka menjerit saat menyadari jika itu anak pemilik tempat studio ini. Varen. Orang yang sering diperbincangkan orang lain namun belum pernah muncul sama sekali, tapi hari ini mereka sangat beruntung karena bisa melihat dan bertemu langsung dengan Varen laki-laki yang ternyata sangat tampan. Dan sangat populer di kalangan anak-anak training studio.

"Itu beneran Varen?" tanya perempuan berambut pendek.

"Beneran itu, wah legend banget bisa liat dia? Gilaa ternyata sekeren itu." balas perempuan satunya yang mengagumi Varen. Tidak pernah tahu jika dibalik ketampanan seorang Varen dia menyimpan sebuah kegelapan.

"Gue akan dengan mudah untuk nyakitin lo, Aileen." Setelah berucap seperti itu dia pergi, melangkah meninggalkan area studio.

Varen tidak pernah mengetahui jika dunia sesempit ini. Dan rencananya akan berjalan sangat lancar.

Memasuki mobil mewah berwarna kuning dan menancap gasnya, berlalu pergi untuk mendatangi sang mamah.

King Riders akhirnya bertemu dengan Geng Scorpion di belakang gedung sekolah. Saat ini Geng Scorpion mengajaknya untuk bertemu dengan Nirven dan juga anak geng King Riders lainnya.

"Mau apa lo setelah membuat kekacauan?!" bentak Hersa, menggulung lengan bajunya, memperlihatkan otot-otot hasil dia gym. Matanya menatap nyalang ke arah Ken dan Nicozio. Memfokuskan ke arah mereka karena mereka lah yang sering membuat ulah dengannya.

S : CROSS THE LINE | NI-KI VS NICHOLASWhere stories live. Discover now