10. Ramalan Makhluk Mitologi

115 19 0
                                    

Pria bermata Emerald itu kembali ke tanah Air nya, dia langsung menghadap Raja yang berkuasa saat itu. Ketika terompet Kerajaan di bunyikan, pintar besar itu terbuka untuk dirinya.

“Salam Raja.” Ucap pria itu dengan tangan di hidung selayaknya memberi hormat, raja Tarta tersenyum.

“Salam untuk mu putra mahkota.” Dia membalasnya.
“Apa yang membuat putra mahkota kita pulang dari akademiknya?” seseorang bertanya dengan anggun kepadanya.

“Saya mendengar kabar baru dari negeri seberang, Phandhora.” Jawab pria itu, mata emerald menatap tajam satu persatu di sana, yang di tatap mereka masing-masing meneguk salivanya.

“Katakan apa itu tuan muda?” Pria setengah berdarah Pegasus itu tampak mengerut kan dahinya.
“Legenda dan ramalan wanita perak itu benar.” Pria Bermata Emerald itu duduk di sana, dia menghidupkan cerutu panjang dan halus miliknya.
“Siapa wanita itu?” kali ini dari kalangan penyihir bertanya kepadanya.

“Putri Asia.” Pria itu meniupkan asap cerutunya.
“Apa?!!! Wanita berwajah cantik itu dan paling cantik di benua.” Ucap Tuan Basil, pria itu hanya mengangguk kecil memberikan jawaban.

“tapi ku dengar dia sangat lemah.” Kali ini raja mereka berbicara.
“aku tahu dia lemah, tapi wanita itu penting untuk di lindungi, raja.” Usul Burra—Sang pemimpin penyihir Agung Tartarias.

“Saya setuju dengan Burra, wanita berambut perak hanya ada satu di dunia, dan ini benar-benar langka, tunggu apakah dia sebelum nya pernah memasuki hutan suci.” Ujar Wanita dengan fisik kuat dan berbadan besar serta jabatan menteri pertahanan yang menyandang pada dirinya, dia di akui sangat berani menghadapi pertarungan sebesar apapun.

“saya berpikir hal yang sama dengan mu Qera.” Pria bermata Emerald itu menghisap cerutu nya kembali.
“apakah dia saat ini berada di akademik?...” kali ini raja terbuka untuk berbicara kepada mereka.
“dia di perintah oleh ratu sendiri untuk pulang ke negeri nya, namun berapa jahatnya sang ratu mempergunakan dirinya dengan embel-embel kecintaan pada negerinya, Phandhora.” Pria itu menghembuskan asap dari cerutu nya, kini wangi asap itu tersebar cepat di ruangan.

“Ku dengar Ratu Phandhora melakukan perdagangan pasar gelap tempat sedikit jauh dari Phandhora.” Qarko tersenyum memberikan arti.
“Saya tidak pernah berpikir bahwa Vernan yang Agung akan menikahi wanita malang itu.” Raja meneguk anggur yang dari tadi di sajikan di mejanya.

“apakah dia ratu baru Asia adalah wanita rendahan?...” Seorang kepala suku dari darah Dragon bertanya kepadanya.

“Saya tidak tahu sepenuhnya hal yang jelas tentang itu, tetapi mengingat beberapa kejadian abad yang lalu, dia wanita yang miskin, cantik dan pintar, berkat kebaikan ratu sebelum nya dia di angkat sebagai seorang Countes dan di beri tugas sebagai pemimpin kepala dayang di istana ratu.” Raja Tarta itu berdecih pelan, “namun anjing datang kembali kepada tuannya untuk mengigit tangan tuannya, ratu sebelumnya mati atas perintah ratu sialan itu, namun Vernan mengubah sejarahnya.”
Raja Tarta itu bangkit dari tempat duduknya, dan di ikuti oleh orang yang berada di ruangan itu.

Dia berkata kembali “melindungi Bunga Perak Asia seperti memberi malapetaka bagi negara ini, jangan coba-coba ikut serta campur tangan dengan legenda yang belum pasti kebenarannya.”

“Jika yang mulia tidak ingin melakukan ini, maka saya akan mengambil alih untuk ini.” Pria bermata emerald itu meninggal kan ruangan tanpa Penghormatan, seperti nya putra mahkota tampak marah dengannya namun ia tahu bahwa ia dirinya tidak ingin memanjangkan argumen dengannya.

Kaisar Di Langit Perak ( The Kingdom Of Tartaria And Princess Of Asia )Where stories live. Discover now