Bab ll

6 3 0
                                    

"Adriana nanti lu anterin kopi ya ke ruangan bos,soalnya gw kebelet WC nih."
"Lantai mana??"ucapku setengah berteriak melihat Dian berlari ke toilet..
"Di lantai paling atas nanti Lo tanya aja sama pegawai di sonoo"..suara Dian meringgis .

Sudah hampir 3 tahun aku bekerja di sini tapi aku tidak pernah sekalipun mengantar kopi keruangan bos perusahan ini.dan lagi pula pemilik perusahan ini sedang berada di luar negeri ,kata Dian hanya sesekali saja dia datang ke sini.
biasanya aku hanya melayani para pegawai bawahan saja. Karena Dian dan para senior yang sudah lama bekerja yang selalu bertugas di sana.yahh perusahaan sebesar ini memang membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Selesai meracik kopi aku segera bergegas keruangan yang di tunjuk Dian.

"Wowww..tempat ini benar benar sangat luas sekali dan sangat mewah.pasti pemilik perusaan ini begitu kaya raya".gumamku terpana.aku saja yang sudah 3 tahun bekerja bahkan belum pernah menginjakkan kaki di sini.jiwa copetku seakan meronta ronta untuk keluar.
Tapi aku tidak akan bisa mengambil barang apapun di sini karena kantor ini begitu banyak penjagaan dan belum lagi cctv yang ada pada setiap sudut jika ketahuan maka tamatlah riwayatku.bukan di pecat saja tapi bakalan di penjara. Dengar kabar pemilik perusahan ini begitu kejam dan dingin tak tersentuh.

"Pak ruangan bos dimana ya?"tanyaku sopan pada seorang pria yang sedang sibuk menatap komputernya.kuperkirakan umurnya baru 35-an lah.

"kau tidak lihat aku sedang sibuk".jawabnya datar.
sepertinya kau orang baru di sini,aku heran kenapa perusahaan ini memperkerjakan karyawan sepertimu,yang tidak tau apa apa. seharusnya,sebelum bekerja kau mempelajari setiap sudut kantor ini".tatap pria itu mencomooh.

Hufftt kurang ajar sekali pria ini. Rasanya Aku ingin sekali mematahkan lehernya,tapi kalau kulakukan jelas pasti aku akan di pecat aku tidak mau mempertaruhkan pekerjaan ini.karna ini satu satunya harapan ku. ya dengan gaji yang lumayan menurutku hanya untuk seorang office girl.

lagipula kan tidak ada yang salah dengan pertanyaanku.sombong sekali dia.bathinku langsung bergegas pergi. aku tidak heran lagi memang karyawan disini begitu sangat angkuh.sebab bekerja di perusahaan ini saja adalah sebuah pencapaian besar.karna tidak semua orang punya kesempatan bekerja di perusahan ternama Raymond group.

Hm..Raymond group,apakah dia seorang tua Bangka yang mata keranjang .lamunku tidak sadar hampir menabrak seorang wanita yang berpenampilan sangat seksi.dan membuat aku hampir terjatuh,untung kopinya tidak tumpah kalau tidak pasti kulit wanita ini akan melepuh.oh tidak matilah aku

"Kau punya mata tidak,jika kopi panasmu itu mengenai kulitku maka aku akan cacat,dasar wanita brengsek". Hardiknya dengan mata melotot.

"Ma..maaf saya tidak sengaja,tadi sa..saya.
Ah sudahlah..wanita sepertimu memang tidak becus.tapi tidak masalah aku akan menyuruh kekasihku Raymond menghempaskan mu segera.tekannya dengan nada sombong lalu pergi.

Ahh dasar jalang. Melihat pakaiannya saja siapapun akan berpikir dia jalang dengan rok ketat jauh di atas lutut yang hampir memperlihat celana dalamnya.benar benar tidak tahu malu.bathinku

Raymond dia menyebut nama itu sebagai kekasihnya.oh astaga! sepertinya aku akan di pecat kalau dia benar benar kekasih Raymond pemilik perusaan ini.seketika kaki ku lemas.sepertinya aku tidak ada harapan untuk bekerja disini.

Woii udah dari tadi lu belum nganterin kopi ini juga pak Raymond bisa marah besar nih!.menyentak lamunanku.
sini gw aja yang ngantar Lo layani tuh pegawai di bawah.lanjut Dian merebut nampan itu..
"Habisnya aku gak tau yang mana ruangannya.
Yaudah gpp Lo lanjut kebawah nanti manajer marahin kita berdua gak becus kerja lagian Lo tau gimana galaknya bapak kumis itu.bisik Dian sambil nyengir.

****
Sementara diruangan yang luas yang di dominasi warna hitam dan putih itu seorang pria bertubuh kekar, dan pupil mata yang hitam pekat, seakan siapapun yang menatapnya melihat kegelapan yang sangat dalam.

Flowers AdrianaWhere stories live. Discover now