2

190 13 0
                                    

Heath School adalah sekolah swasta yang paling terkenal di Jiangcheng. Sebagian besar siswa di sini adalah alpha dan omega, bahkan ada sangat sedikit ultra-superior. Dibandingkan dengan elit kaya yang top, hal yang paling langka di sini adalah beta.

Di koridor yang luas, ada beberapa siswa yang sedang saling melempar candaan satu sama lain di mana-mana, Song Yaxuan sedang berjalan menuju ruang kelas dengan setumpuk buku di tangannya.

"Hei, lihat! Dia beta."

"Oh? Bagaimana kau tau?"

"Lihatlah dia memakai name tag berwarna merah, yang hanya tersedia untuk beta yang direkrut secara khusus setiap tahunnya, itu yang diajarkan sendiri oleh kepala sekolah. Dia benar-benar tidak terlihat seperti beta, tapi lebih seperti omega."

"Dia cantik, tapi kenapa terlihat bodoh."

"Hahaha... Bukankah para beta yang biasa direkrut secara khusus ke Heath school semuanya kutu buku?"

Song Yaxuan tiba-tiba berhenti, dan menoleh untuk melihat orang-orang yang tengah membicarakannya, "Apa kalian sedang membicarakanku?"

Salah satu dari mereka tertawa terbahak-bahak, "Apa kau mau tahu?"

Meskipun dia merasa kesal, dia masih bisa menahannya, juga, hal itu akan sangat merugikannya jika terjadi perkelahian nanti.

Disaat seperti ini, seseorang tiba-tiba menabraknya, membuat mereka berdua terjatuh ke lantai dengan buku-buku mereka yang berserakan.

"Aw! Sakit sekali!"

"Apa kau tidak menggunakan matamu saat berjalan–"

"Eh! Yaxuan?!"

"He, He Junlin?"

He Junlin mengusap keningnya, dan mulai bangkit, dia mengulurkan tangannya untuk membatu Song Yaxuan, "Sudah lama sekali! Biarkan kakak memelukmu!"

Di depan banyak orang, He Junlin memeluk Song Yaxuan dengan erat, membuat Song Yaxuan merasa sangat malu.

Dentuman keras membentur dinding kaca, dua botol soda keluar dari mesin minuman di salah satu kedai.

He Junlin menyerahkan satu botol minuman pada Song Yaxuan, "Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu disini, kamu dan aku memang benar-benar ditakdirkan!"

Song Yaxuan membuka kaleng sodanya, dan udara seketika dipenuhi dengan sentuhan manis yang keluar dari kaleng minumannya, "Kenapa kamu tidak pergi ke luar negeri? Dan kamu malah datang ke Jiangcheng?"

"Hei... Ceritanya panjang, apa aku di luar negeri atau di Huicheng, aku selalu merasa seseorang terus memperhatikanku, aku rasa mungkin saja itu hantu, ibuku bilang kalau aku pasti akan menarik hal-hal seperti itu, dan untungnya aku menemukan seorang Pendeta Tao untuk melihat apa yang terjadi padaku. Kamu tidak tahu betapa menyebalkannya ini, Pendeta Tao bilang kalau aku diikuti oleh hantu bunga persik, dan aku harus kembali ke tempat di mana hal jahat itu datang dan harus memotong akarnya." He Junlin mengangkat tangannya tanpa daya, "Jadi, ibuku mengirimku kembali ke Jiangcheng."

"Hahaha... Bibi masih saja suka mendengarkan takhayul." Song Yaxuan tertawa sambil memegangi perutnya.

"Saat aku baru saja kembali ke China dan tinggal di Huicheng, aku dengar kalau kalian pindah ke Jiangcheng. Aku berpikir untuk menemuimu di lain hari, tapi aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini."

Keduanya mengobrol dengan sangat bahagia, sampai akhirnya ada keributan yang terjadi di lantai bawah. Mata He Junlin tiba-tiba berbinar. Setelah bertahun-tahun berteman dengan Song Yaxuan, dia bahkan sudah sangat mengenalnya, "Apa kamu punya melon untuk dimakan?"

(Makan melon: ini adalah kata lain dari bergosip)

Begitu He Junlin mendengar tentang makan melon, dia menjadi bersemangat, "Ayo pergi!"

Saat mereka menuruni anak tangga, mereka kesulitan keluar karena banyak orang tengah berkerumun.

"Orang seperti apa yang menjadi bintang hari ini?" He Junlin berjinjit, mencoba melihat dengan jelas orang-orang dibalik kerumunan.

Song Yaxuan pada awalnya tidak tertarik, sampai akhirnya begitu dia mendengar seseorang memanggil nama "Liu Yaowen" dia tiba-tiba teringat bahwa siswa nomor satu di papan buletin sekolah sepertinya bernama Liu Yaowen, dimana hal itu membuatnya menjadi yang kedua di sekolah. Dan hal itu tiba-tiba membuatnya menjadi tertarik.

"Wow! Dia Liu Yaowen!" He Junlin mengangguk cepat.

"Apa dia se-terkenal itu?" Song Yaxuan bertanya dengan rasa keingintahuan, dan menatap wajah luar biasa yang tidak begitu jauh darinya.

"Dia adalah putra bungsu dari keluarga Liu. Dia sudah ditentukan menjadi alpha pada usia 12 tahun. Menurut rumor dia adalah seorang jenius yang langka. Tidak hanya itu, dia bahkan sudah memiliki kekayaan senilai ratusan juta di usia muda. Penampilan dan tubuhnya tidak usah diragukan lagi, dia bahkan mampu menarik perhatian baik itu beta, alpha, ataupun omega."

"Kalau begitu, apa kamu juga menyukainya?" Song Yaxuan memandang He Junlin dan bertanya dengan nada bercanda.

"Meskipun aku seorang omega, tapi aku membenci seorang alpha."

"Kalau begitu, Kakak Ma juga seorang alpha, dan kamu sudah menyukai Kakak Ma selama bertahun-tahun. Lalu sekarang, apa kamu sudah tidak menyukainya lagi?"

"Song Yaxuan! Itu sudah bertahun-tahun lamanya, bahkan sejak Chen Guzi membusuk bersama biji wijen. Kamu suka sekali mengungkit sejarah kelamku, aku tidak mau berbicara denganmu selama tiga detik!"

"Hahaha... Kakak Xiao He, jangan marah, aku mengaku salah, lain kali aku tidak akan melakukannya lagi!"

He Junlin melipat tangannya dengan marah, dia tidak ingin berbicara kecuali dia dibujuk, tapi pikiran ini hanya bertahan selama tiga detik, dan detik berikutnya dia menyerah pada keimutan Song Yaxuan.

......

Liu Yaowen melangkah memasuki ruang kelas, tetapi tiba-tiba sekelompok siswa memblokir pintu masuk ruang Kelas 1 tanpa celah.

"Oh Liu Yaowen, kita berada di kelas yang sama, kedepannya kelasmu akan menjadi ramai!"

Song Yaxuan yang melihatnya tidak mau kalah, "Kamu juga satu kelas denganku, bagaimana bisa itu menjadi lebih baik?"

Saat ini, Song Yaxuan tidak tahu bahwa hidupnya akan berubah total oleh seseorang yang bernama Liu Yaowen.

Nothing To Hide [End]Where stories live. Discover now