32| Positions

1.6K 192 29
                                    

jangan lupa bintang

.

.

.

"Kamu udah baikan sama Ilham?" tanya Juna ketika mereka sedang mengantri prasmanan.

"Belum, aku gak mau ngomong duluan sebelum Ilham yang ngomong." Sudah bukan rahasia lagi kalau Naura adalah orang yang sangat sulit untuk di ajak berdamai jika bukan pihak lain yang bicara lebih dulu.

Para kecambah beserta pasangannya ini sedang menghadiri acara lamaran Joy dengan Fahmi, acaranya memang dibuat malam hari karena sekalian party katanya. Sesampainya di sana mereka memilih berpencar dan mencari hidangan sesuai keinginan masing-masing, Ilham dan Hanin yang memilih somay, Juna dan Naura memilih prasmanan sebagai santapannya, Koala dan Abi mereka memilih eskrim dan rela mengantri panjang diujung sana, terakhir Isa dan Esa keduanya belum ada momen bersama karena jelas Isa sudah ditarik sana sini oleh keluarganya untuk foto bersama, salahkan Isa yang tidak ingin menginap dan memilih berangkat bersama Esa dari kediamannya.

"Mami Adek tuh laper! Kesini gak sempet makan dulu tadi." Isa merengek pada sang Ibunda lantaran ia sama sekali tidak diberi kesempatan untuk makan.

"Siapa suruh kemarin disuruh nginep di hotel gak mau? Rasain biarin aja kelaperan." Bukannya dikasihani Mami justru memarahi Isa.

"Kan gak ada kamar." Isa merengut kesal.

"Kamu bisa tidur sama abang tinggal pilih mau Geo apa El ribet banget, kayak gak punya saudara aja, lagian kamu bisa minta ke papi pesenin kamar."

"Abang Geo tidurnya jelek nanti aku ditindihin," balas Isa.

"Kamu juga jelek, emang kamu kalau tidur cantik?" Mami balik bertanya. "Kita salaman dulu sebentar baru kamu boleh makan."

"Mami!" Rengekan Isa sama sekali tidak didengar oleh Mami.

Masa bodo dengan Mami yang terus memanggilnya Isa beralih pada Joy yang berdiri disebelah Fahmi.

"Yie, aku laper," eluh Isa.

"Ya makan Dek, gak ada yang larang." Bukan Joy yang bicara melainkan Fahmi— calon kakak ipar Isa.

Jari Isa menunjuk ke arah mami yang sedang minum. "Sama Mami gak boleh katanya aku harus samalan dulu, nanti kalau aku pingsan gimana? Aku beneran laper!"

Pusing dengan rengekan Isa, Joy langsung menyuruh Isa pergi makan. "Ya udah sana-sana makan."

Isa tersenyum penuh kemenangan, ada untungnya juga ia merengek seperti anak kecil pada kakaknya.

"Mau kemana Isa?" Mami bertanya dengan mata melotot, benar-benar susah sekali dikasih tahu.

"Makan, sama Yie boleh katanya." Isa meninggalkan panggung dengan berlari kecil.

Ketika Abi menginjakkan kakinya ke dalam gedung acara yang pertama Abi lihat adalah Joy. Memakai gaun berwarna biru laut dengan potongan leher berbentuk V bagian tanpa lengan sehingga kesan elegan terpancar pada diri Joy lalu bawahan dress yang mengembang sangat anggun ketika Joy yang mengenakan membuat Abi terkesima untuk sesaat sebelum realita merenggutnya saat Fahmi memeluk pinggang ramping Joy.

Ah, Abi lupa jika ini acara lamaran Joy dengan pria lain dan bukan dengan dirinya.

"Itu mbak Joy yang lo maksud, Bi?"

Abi menoleh pada Koala yang berada di sebelah kirinya. "Hm?"

"Itu, pujaan lo?" tanya Koala ulang.

"Lo?" Abi menaikkan sebelah alisnya.

[✓] Semua Tentang KitaNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ